- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ternyata Museum Sumpah Pemuda Dulunya Rumah Indekos Pelajar


TS
GenPico
Ternyata Museum Sumpah Pemuda Dulunya Rumah Indekos Pelajar
GenPI.co- Museum Sumpah Pemuda yang ada di Jakarta Pusat, tempat menyimpan benda sejarah kemerdekaan Indonesia ternyata dulunya rumah indekos.

Museum Sumpah Pemuda (foto: Antara)
Dulu, gedung yang kini menjadi museum itu milik Sie Kong Tiang.
Pada tahun 1908, rumah ini disewa oleh para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (Stovia) dan Rechtsschool (RS) sebagai rumah tinggal atau kos-kosan.
Gedung yang dulunya bernama Commensalen Huis pernah ditinggali oleh para pemuda yaitu Mohammad Yamin, Amir Sjarifoeddin, Soerjadi (Surabaya), Soerjadi (Jakarta), Assaat, Abu Hanifah, Abas, Hidajat, Ferdinand Lumbantobing, Soenarko, Koentjoro Poerbopranoto, Mohammad Amir, Roesmali, Mohammad Tamzil, Soemanang, Samboedjo Arif, Mokoginta, Hassan, dan Katjasungkana.
BACA JUGA: 28 Oktober, Ketahui Makna dan Teks Sumpah Pemuda
Seiring berjalannya waktu, pada 1927 gedung ini sering dijadikan tempat berkumpulnya pergerakan organisasi pemuda.
Tokoh yang selalu hadir adalah Bung Karno. Ia sering membicarakan format perjuangan dengan para mahasiswa lainnya di sana.
Adapun gedung yang selalu dijadikan tempat berkumpul ini diberi nama Indonesische Clubhuis atau Gedung Pertemuan dalam Bahasa Indonesia.
BACA JUGA: Peringati Hari Sumpah Pemuda, 4 Tagar Ini Trending di Twitter
Pada 15 Oktober 1928, diputuskan gedung ini merupakan tempat kongres pemuda kedua yang dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1928. Gedung ini menjadi saksi tercetusnya Sumpah Pemuda yang dipimpin oleh Soegondo Djojopuspito. Gedung ini juga sebagai sekretariat sekaligus kantor penerbitan majalah Indonesia Raya.
Setelah para pemuda dinyatakan lulus dari sekolahnya dan tidak meneruskan indekosnya, maka pada 1934-1936 gedung ini diambil alih oleh Pang Tjem Jam sebagai rumah tinggal dan sebagai toko bunga (1937-1948).
Setelah itu pada 1948-1951 toko bunga beralih fungsi sebagai Hotel Hersia.
Lalu tahun 1951-1970 pertama kali pasca-kemerdekaan, gedung ini digunakan untuk kepentingan negara, yaitu sebagai kantor dan mes Inspektorat Bea dan Cukai.
Baru pada 3 April 1973 hingga 20 Mei 1973, gedung ini dipugar oleh Pemerintah Daerah DKI. Pemugaran ini juga sekaligus sebagai tanda disahkannya gedung ini menjadi Museum Sumpah Pemuda.
Reporter : Annissa Nur Jannah
Redaktur : Linda Teti Cordina
Spoiler for Lihat video seru ini::






4iinch dan 6 lainnya memberi reputasi
7
4.4K
52


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan