- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Seruan Gus War: Pro Kontra Menteri Agama Tak Perlu Diperpanjang
TS
GenPico
Seruan Gus War: Pro Kontra Menteri Agama Tak Perlu Diperpanjang
GenPI.co - Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien, Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kota Kediri, Jawa Timur, KH Anwar Iskandar mengatakan bahwa pro kontra sosok Menteri Agama Fachrul Razi seharusnya tidak berkepanjangan, sebab saat ini yang harus dipikirkan adalah membentengi negara dari radikalisme.

"Menteri itu disesuaikan dengan tupoksi. Pejabat disesuaikan dengan tupoksi. Tugas berat sekarang ini seperti yang dikatakan Presiden, bentengi negara ini dari radikalisme," kata Anwar Iskandar (Gus War) dalam acara bedah buku fiqih kebangsaan II dalam peringatan Hari Santri di PP Al Amien, Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kediri, Minggu (27/10).
BACA JUGA: Catur Politik, Prabowo dan Luhut Jadi Benteng Pemerintahan Jokowi
Dia mengatakan, dalam mengatasi radikalisme dibutuhkan prinsip the right man on the right place. Sosok Menteri Agama sekarang ini berlatar belakang seorang tentara, yang diyakini nasionalisme kuat termasuk pemahaman politik juga kuat.
"Berlatar belakang TNI, kami yakini nasionalisme kuat, juga pemahaman politik cukup. Walaupun tidak berbasis pendidikan agama tapi punya pemahaman yang cukup tentang politik dan strategi selamatkan negara. Itu penting," kata dia.
BACA JUGA: Jadi Menteri Bukan Pintar atau Hebat, Wapres: Karena Garis Tangan
Ia juga menambahkan, jika ada kekurangan tentang sosok Menteri Agama yang telah dipilih saat ini bisa dibantu oleh wakilnya termasuk dirjen yang bertugas. Nantinya, dari Kementerian Agama juga bisa merangkul Tokoh Agama, Kiai, maupun Ulama untuk ikut memerangi radikalisme yang sekarang ini sudah merebak kemana-mana.
Gus War, juga mendukung penuh seminar ini, di mana dalam acara tersebut turut serta dihadiri para Gus dan Ning dari berbagai pondok pesantren di Kota Kediri.
"Negara ini adalah negara bangsa dan bukan negara agama. Sistemnya juga harus sistem kebangsaan bukan sistem yang berbasis lainnya. Jadi, Kiai paham tidak terpengaruh oleh paham yang bertentangan dengan Pancasila seperti radikalisme, liberalisme, komunisme," kata Gus War.(*)
Redaktur : Tommy Ardyan
Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien, Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kota Kediri KH Anwar Iskandar saat acara bedah buku fiqih kebangsaan II dalam peringatan Hari Santri di PP Al Amien, Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kediri, Jawa Timur, Ming
"Menteri itu disesuaikan dengan tupoksi. Pejabat disesuaikan dengan tupoksi. Tugas berat sekarang ini seperti yang dikatakan Presiden, bentengi negara ini dari radikalisme," kata Anwar Iskandar (Gus War) dalam acara bedah buku fiqih kebangsaan II dalam peringatan Hari Santri di PP Al Amien, Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kediri, Minggu (27/10).
BACA JUGA: Catur Politik, Prabowo dan Luhut Jadi Benteng Pemerintahan Jokowi
Dia mengatakan, dalam mengatasi radikalisme dibutuhkan prinsip the right man on the right place. Sosok Menteri Agama sekarang ini berlatar belakang seorang tentara, yang diyakini nasionalisme kuat termasuk pemahaman politik juga kuat.
"Berlatar belakang TNI, kami yakini nasionalisme kuat, juga pemahaman politik cukup. Walaupun tidak berbasis pendidikan agama tapi punya pemahaman yang cukup tentang politik dan strategi selamatkan negara. Itu penting," kata dia.
BACA JUGA: Jadi Menteri Bukan Pintar atau Hebat, Wapres: Karena Garis Tangan
Ia juga menambahkan, jika ada kekurangan tentang sosok Menteri Agama yang telah dipilih saat ini bisa dibantu oleh wakilnya termasuk dirjen yang bertugas. Nantinya, dari Kementerian Agama juga bisa merangkul Tokoh Agama, Kiai, maupun Ulama untuk ikut memerangi radikalisme yang sekarang ini sudah merebak kemana-mana.
Gus War, juga mendukung penuh seminar ini, di mana dalam acara tersebut turut serta dihadiri para Gus dan Ning dari berbagai pondok pesantren di Kota Kediri.
"Negara ini adalah negara bangsa dan bukan negara agama. Sistemnya juga harus sistem kebangsaan bukan sistem yang berbasis lainnya. Jadi, Kiai paham tidak terpengaruh oleh paham yang bertentangan dengan Pancasila seperti radikalisme, liberalisme, komunisme," kata Gus War.(*)
Redaktur : Tommy Ardyan
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
9
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan