Keberadaan tempat ibadah sudah sangat mahfum di lingkungan kantor pemerintahan. Kita berharap tempat-tempat ibadah seperti masjid itu bisa menyuarakan perdamaian dan kerukunan antar umat beragama, bukan sebaliknya.

Pandangan ini ternyata juga disampaikan oleh Menko Polhukam, Mahfud MD. Ia meminta bangunan-bangunan masjid milik Pemerintah dikelola dengan baik dan menyiarkan pesan-pesan damai.

Mantan Ketua MK ini tak ingin masjid menjadi sarana untuk menyiarkan ceramah-ceramah adu domba dan permusuhan.

Yang jelas, masjid tidak boleh bersifat takfiri, menganggap orang lain yang tidak sepakat sama dengan musuh, adalah kafir dan sebagainya. Hal itu sungguh tidak diperbolehkan dalam konteks kehidupan berbangsa.

Umat Islam semestinya bangga karena hampir seluruh kantor pemerintahan dilengkapi dengan bangunan masjid. Oleh sebab itu, masjid-masjid yang ada harus dikelola dengan baik untuk menyampaikan pesan-pesan agama yang mendamaikan hati demi kemaslahatan umat manusia.

Kita sangat sepakat dengan cara pandang Menko Polhukam yang baru ini. Pikiran Mahfud MD itu sebagaimana yang dirasakan oleh masyarakat umumnya.

Yang paling kentara, kita tak ingin masjid-masjid pemerintah menjadi ajang penceramah yang dikenal sebagai pengusung ideologi radikal. Untuk itu, kita harus batasi dengan pemahaman yang benar mengenai toleransi antar umat beragama.