4. Permusuhan Para Penggemar

Risiko pertama yang bisa dihadapi Barcelona adalah permusuhan para penggemar terhadap Griezmann. Hal ini terjadi karena pemain berkebangsaan Prancis itu diketahui pernah membuat Barcelona terluka dengan menolak penawaran dari mereka pada musim panas 2018.



Barcelona mendekati Griezmann dengan begitu bersemangat pada musim lalu. Dewan klub, pelatih, hingga para pemain senior begitu mendambakan kehadiran Griezmann kala itu. Mereka melakukan berbagai hal untuk membuat harapannya itu menjadi kenyataan.

Sayangnya, Griezmann menolak tawaran dari Barcelona dan memilih bertahan di Atletico dengan menandatangani perpanjangan kontrak berdurasi lima tahun. Hal ini pun diyakini banyak pihak menyisakan luka besar di hati para pemain serta penggemar Barcelona. Karena itu, kehadirannya pun berpotensi menghadirkan permusuhan dari para penggemar terhadap sang pemain.

3. Ada Potensi Besar Griezmann Tidak Dapat Berbaur dengan Suarez dan Messi

Risiko selanjutnya adalah adanya potensi Griezmann tak dapat bekerja sama dengan baik bersama dua pemain bintang Barcelona, yankni Lionel Messi dan Luis Suarez. Sebab, Griezmann mungkin bakal kesulitan beradaptasi dengan kedua pemain tersebut.


Selama dua musim terakhir, Barcelona telah berjuang keras untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Neymar Jr. Beberapa pemain, seperti Malcom, Philippe Coutinho, hingga Ousmane Dembele, yang telah didatangkan pun gagal menciptakan serangan setajam trio MSN (Messi, Suarez, Neymar). Griezmann pun mungkin bakal bernasib sama.

Di Barcelona, semuanya berputar di sekitar Messi. Fakta ini tentu saja harus dipahami dan diadaptasi oleh semua pemain. Tetapi, Griezmann yang telah sejak lama menjadi tokoh sentral di Atletico dan Tim Nasional (Timnas) Prancis diragukan dapat melakukan hal serupa. Meski telah mengutarakan kesediannya, ia bisa saja pada akhirnya akan keberatan melakukan hal tersebut.

2. Kecenderungan Griezmann “Menghilang” saat Dibutuhkan

Selain dua hal tersebut, Barcelona juga perlu mempertimbangkan sifat negatif Griezmann yang kerap “menghilang” ketika dibutuhkan. Tindakan ini telah dilakukan pemain berusia 28 tahun itu kala memperkuat Atletico.


Di laga-laga penting bagi Atletico, Griezmann kerap kali kehilangan tajinya sehingga gagal membawa tim merengkuh kesuksesan. Dalam 12 pertandingan terakhir melawan Barcelona dan Real Madrid, ia hanya bisa mencetak tiga gol dan satu assist. Ini tentu saja catatan buruk untuk seorang pemain penting.

Kondisi ini tentu saja jadi kabar buruk bagi Barcelona yang sangat membutuhkan kejayaan di panggung kontinental. Kegemaran Griezmann untuk berkinerja buruk di panggung terbesar bisa merusak peluang klub.

1. Para Pemain Senior di Barcelona Keberatan dengan Kedatangan Griezmann

Risiko terakhir yang bisa diterima Barcelona dari kedatangan Griezmann adalah pertentangan di tim. Beberapa pemain senior di Barcelona diketahui telah menyatakan keberatannya atas kedatangan penyerang yang membantu Timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 2018 itu.
Tentu saja, sikap ini dipicu sikap Griezmann yang pernah menolak penawaran penting dari Barcelona pada musim panas lalu. Banyak pemain senior yang tidak terima dengan tindakan yang dilakukan oleh Griezmann.

Hal ini bahkan juga ditunjukkan oleh Messi. Ketika ditanya soal rumor kedatangan Griezmann pada awal musim panas ini, ia menolak untuk mengomentarinya. La Pulga –julukan Messi– justru menyatakan keinginannya untuk melihat Neymar kembali. Hal yang sama pun juga dilakukan oleh Suarez. Satu-satunya pemain Barcelona yang keluar untuk mendukung kedatangan Griezmann adalah Ivan Rakitic.

Penerimaan di ruang ganti merupakan bagian integral dari seberapa baik seorang pemain menyesuaikan diri dengan tim barunya. Dengan para pemain kunci Barcelona yang tampaknya tidak memedulikan kedatangannya, Griezmann mungkin akan mengalami kesulitan untuk bermain di Camp Nou.