Di tangan duet maut Jokowi Ma'ruf diharapkan dapat membuat suatu gubrakan baru demi terciptanya perbaikan-perbaikan yang nyata dan dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat yang telah menggantungkan harap ke pemerintah juga sekaligus untuk menanggulangi segala bentuk keresahan yang bersumber dari perpecahan-perpecahan dalam masa kampanye kemarin, serta masalah-masalah pokok yang 'selalu' menjadi tugas wajib para pemimpin yakni seputar korupsi, kemiskinan, kesenjangan dan lain sebagainya. 

Untuk itu maka 'pembantu-pembantu' Presiden pun sebagian di rombak dan diharapkan sebagai alat untuk dapat membantu terciptanya visi-misi pemerintah dalam jilid 2 tersebut. 

Dilansir dari CNN Indonesia yang menghadirkan sejumlah tokoh untuk membahas "Wajah Baru 'Pembantu' Jokowi" dalam Kupas Tuntas (25/10), menghadirkan beberapa tokoh di antaranya Menpora RI Zainuddin Amali,  Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra  Arief Poyuono, Peneliti P2D Rocky Gerung dan Mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin serta Menteri Agama RI Fachrul Razi yang tersambung melalui Satelit.

Membahasa Wajah Baru 'Pembantu' Jokowi, pembawa acara Budi Adipuro meminta pandangan Rizal Ramli dalam melihat menteri-menteri racikan Jokowi-Ma'ruf

















Untuk Squad Jokowi-Ma'ruf di bidang Menko Perekonomian, Rizal Ramli memuji Basuki Hadimulyo, "Dia pekerja, deliver, gak banyak omong "

Kemudian squad Menko Maritim dan Investasi yang dipimpin oleh Luhut B Panjaitan











Dalam Squad Menko Maritim dan Investasi Rizal Ramli melihat yang potensial dan bisa membuat perubahan adalah Menteri SDM Arifin Tasrif, Menteri Perhubungan Budi Karya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Siti Nurbaya. "Yang masalah Menkonya, konflik kepentingannya terlalu besar"

Secara keseluruhan daftar Menteri Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Maruf, Rizal Ramli memuji pilihan Jokowi dengan menunjuk Nadiem Makarin sebagai Mendikbud

"Saya senang sekali pilihan pak Jokowi paling baik menurut saya adalah Nadiem, kenapa? karena dia out of the box, biasa membenarkan sistem, membikin sistem, bikin proses data, nah kalau dia lakukan itu sebagai Kemendikbud, dia beresin sistemnya, lebih transparan dan terbuka Insya Allah dunia pendidikan Indonesia akan berubah dan itu kontribusi yang positif, tetapi kalau Nadiem nanti ikut-ikut melarang Rocky atau Ngabalin atau siapa wah sorry saya nggak simpati lagi sama dia "