Usai melantik anggota Kabinet Indonesia Maju (KIM), Presiden RI Joko Widodo menegaskan tak ada target 100 hari kerja dalam periode kedua pemerintahannya.

Sebagaimana karakter Presiden Jokowi, kabinetnya langsung bekerja sejak dilantik. Para menteri akan dipacu untuk segera melakukan terobosan dan menyelesaikan masalah di masyarakat.

Dia tegaskan, semangat yang dibangun dalam kabinet adalah kerja, kerja, dan bekerja. Dalam periode kedua ini, dia meminta para menterinya bekerja cepat dan segera.

Presiden Jokowi menyampaikan pemerintahan barunya saat ini bakal menitikberatkan kerja pada penggunaan APBN agar fokus dan terarah. Kabinet Indonesia Maju, kata Jokowi, juga akan fokus mengejar defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, dan membuka lapangan kerja.

Selain itu, sang presiden menegaskan jajaran menterinya akan melakukan reformasi birokrasi dan sumber daya manusia (SDM). Dua hal itu juga sering kali didengungkan Jokowi selama masa kampanye Pilpres 2019.

Kabinet Indonesia Maju akan lansung tancap gas bekerja tanpa ada target 100 hari kerja pertama dan hanya melanjutkan program-program yang telah ada, serta menyesuaikan dengan visi misi presiden dan wakil presiden agar seluruhnya dapat berjalan beriringan menuju Indonesia Maju.

Inilah yang patut diapresiasi dari cara kerja Jokowi. Dia yang tak banyak bicara, namun semua bisa diselesaikan dengan kerja. Kita memang membutuhkan pemimpin seperti itu.

Semoga ke depan, cita-cita Indonesia Maju bisa terwujud.