Assalamu'alaikum GanSist sekalian, semoga GanSist sekalian dalam keadaan sehat walafiat.

Pulau Komodo terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan merupakan habitat asli kadal terbesar di dunia, yaitu tentu saja komodo. Pulau Komodo termasuk di dalam kawasan Taman Nasional Komodo bersama dengan Pulau Rinca, Pulau Padar dan juga pulau-pulau kecil lainnya yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Taman Nasional Komodo yang terdiri dari pulau-pulau tentunya dipisahkan oleh laut. Kehidupan bawah laut di sini pun tak kalah indahnya.

Selain merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia, Pulau Komodo juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.



Seperti yang kita ketahui, setelah sempat menjadi polemik tahun lalu, wacana penutupan Pulau Komodo kini berganti dengan rencana pengenaan tarif tiket masuk yang lebih mahal. Beberapa waktu lalu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut rencana menaikkan tarif masuk. Berdasarkan wacana tersebut, tiket masuk ke Pulau Komodo akan dibanderol seharga Rp 14 juta dengan sistem membership tahunan yang bersifat premium. Jadi, tak sembarang orang bisa masuk ke sana.

Untuk membership premium akan diarahkan ke Pulau Komodo langsung di mana komodo-komodo besar ada di sana. Sedangkan yang tidak memiliki kartu premium akan diarahkan ke lokasi lain yang ada hewan Komodo juga. Secara teknis, pengenaan tarif baru tersebut kabarnya akan digunakan untuk konservasi komodo yang lebih baik oleh pihak Pemprov NTT.



Menurut ane, sebelum pemerintah merealisasikan rencana tersebut, pemerintah harus bisa memikirkan dan mengatasi masalah yang mungkin bisa muncul sematang mungkin. Karena uang sebesar 14 juta rupiah bukanlah nominal yang sedikit. Dan pastinya hanya orang tertentu saja yang mau mengeluarkan uang sebanyak itu untuk mengunjungi sebuah taman wisata alam.

Yang pertama, pemerintah benar-benar harus memastikan harga tiket masuk ke Pulau Komodo yang fantastis tersebut sepadan dengan apa yang didapatkan para pengunjung atau wisatawan yang datang ke pulau tersebut. Jangan sampai hanya namanya saja yang 'konsep eksklusif' dan 'member premium', dan jangan hanya menggunakan status sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia namun tidak disertai dengan fasilitas dan pelayanan yang sepadan dengan harga tiket masuknya.



Perlu diingat, Taman Nasional Komodo bukan hanya terletak pada Pulau Komodo saja, namun masih ada Pulau Rinca dan Pulau Padar yang memiliki habitat komodo yang cukup banyak. Apabila yang dibayar mahal untuk masuk ke Pulau Komodo tidak sepadan dengan apa yang didapat disana, bukan tidak mungkin para wisatawan akan lebih memilih mengunjungi Pulau Rinca atau Pulau Padar dan malah enggan mengunjungi Pulau Komodo. Jangan sampai mengecewakan mereka para pecinta alam yang telah mengeluarkan uang banyak untuk mengunjungi pulau tersebut. Namun, mungkin untuk poin ini kita tidak perlu terlalu khawatir karena mengingat harga tiketnya yang fantastis, pastinya pemerintah dan pengelola Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo nanti akan melakukan terbaik untuk memuaskan para wisatawan pecinta alam.


Yang kedua adalah soal mata pencaharian penduduk di Pulau Komodo. Di satu sisi, menurut ane sistem premium membership pertahun dan pembatasan pengunjung perhari itu sangat baik bagi kelestarian komodo tersebut. Sebab terkhusus komodo sendiri adalah hewan yang memiliki sifat soliter yang cenderung menjauhi keramaian. Dengan kata lain, komodo akan terusik dengan keramaian. Namun hal ini mungkin akan berbanding terbalik dengan mata pencaharian masyarakat lokal yang sudah banyak beralih profesi dengan penghasilannya 50 persen berasal dari wisata. Dengan harga tiket masuk yang fantastis dan berpotensi mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung atau dengan sistem premium membership dan pembatasan pengunjung perhari tentunya akan mengurangi bahkan mungkin mematikan penghasilan penduduk lokal di Pulau Komodo tersebut. Dikhawatirkan para penduduk lokal akan kembali ke profesi lamanya sebagai nelayan, sehingga bakal berimbas pada ekosistem laut.



Terlepas dari semua itu, ane sepenuhnya setuju dengan rencana terkait harga tiket dan wisata eksklusif tersebut. Mungkin banyak poin-poin lain yang harus dipersiapkan pemerintah untuk rencana tersebut. Namun menurut ane, 2 poin diatas adalah poin-poin yang paling harus dipersiapkan solusinya dengan sangat matang oleh pemerintah.

Semoga kedepannya nama Indonesia khususnya melalui Pulau Komodo akan lebih harum dan lebih dikenal dengan nilai-nilai positifnya di mata dunia internasional.


Sumber : Opini Pribadi
Referensi : link 1, link 2, link 3, link 4