Ada pemandangan yang elok saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden lalu. Terutama ketika Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno kompak memberikan salam hormat kepada Presiden Joko Widodo.

Hal itu terjadi saat Jokowi menyapa Prabowo dan Sandiaga di sela pidato pertamanya.

"Dan tentu saja sahabat baik saya, Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Sandiaga Uno," ujar Presiden Jokowi.

Lantas, Prabowo serta Sandiaga yang duduk bersebelahan serempak berdiri dan memberikan hormat kepada Presiden Jokowi. Aksi keduanya tersebut juga tidak lepas dari sambutan meriah dari peserta acara.

Kehadiran Prabowo dan Sandiaga dalam acara pelantikan ini patut disyukuri. Hal ini menunjukan bahwa mereka berdua telah legawa dibandingkan memilih terus menerus menjadi kuda tunggangan Kadal Gurun, atau kelompok radikal.

Kini kelompok Islam radikal itu sedang merenungi nasibnya karena telah ditinggalkan oleh sekutu politiknya. Mereka akhirnya menyadari bahwa dirinya bukan siapa-siapa.

Kehadiran pasangan capres-cawapres nomor urut 02 tersebut juga telah mematikan pergerakan dan ruang manuver kelompok radikal untuk terus memprovokasi masyarakat.

Apalagi sebelumnya, Prabowo dan Gerindra juga telah melakukan safari politik ke sejumlah pihak yang selama ini berseberangan dengan mereka. Alhasil, hal tersebut membuat pendukungnya sadar dan menahan diri.

Bahwa semua ini hanya kontestasi politik, bukan ajang permusuhan. Sekaligus menjadikan situasi semakin kondusif dan pelantikan presiden berjalan aman, serta lancar.

Untuk itu, kita patut mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk jiwa besar Prabowo dan Sandiaga. Mereka telah berhasil menempatkan dirinya pada martabat seorang negarawan, sekaligus melepaskan ikatan dengan kelompok radikal.