Quote:
home asia pasifik
Jepang Utus Wamenlu Hadiri Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin
Victor Maulana
Jum'at 18 Oktober 2019 - 20:35 WIB

Pemerintah Jepang mengumumkan penunjukan delegasi presiden untuk menghadiri pelantikan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Foto/DOk SINDOnews.
JAKARTA - Pemerintah Jepang mengumumkan penunjukan delegasi presiden untuk menghadiri pelantikan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Jokowi akan dilantik sebagai presiden Indonesia untuk periode kedua pada 20 Oktober 2019.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta yang diterima Sindonews pada Jumat (18/10/2019), Tokyo menunjuk Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Nakayama Norihiro untuk menghadiri pelantikan Jokowi.
Baca Juga:
Topan Hagibis Mendekat, Langit Jepang Tiba-tiba Berwarna Ungu
Topan Hagibis Mendekat, Jepang Batalkan 1.929 Penerbangan
"Nakayama menurut rencana akan menghadiri upacara pelantikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma'ruf Amin, yang akan diselenggarakan pada tanggal 20 Oktober 2019 sebagai Utusan Khusus Pemerintah Jepang mewakili pemerintah dan masyarakat Jepang," bunyi keterangan kedutaan Jepang.
Sebelumnya, AS juga telah mengumumkan delegasi untuk menghadiri pelantikan Jokowi. AS menunjukan Menteri Transportasi Elaine L. Chao sebagai pemimpin degelasi untuk menghadiri pelantikan itu.
Jokowi melanjutkan kepemimpinannya untuk lima tahun mendatang dengan pasangannya, Ma'ruf Amin. Presiden yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku telah menyusun daftar kabinet untuk pemerintahannya, namun dia belum bersedia membocorkan nama-namanya.
Jokowi-Ma'ruf Amin terpilih sebagai pasangan presiden dan wakil presiden Indonesia 2019-2024 setelah menang pemilu atas rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, beberapa bulan lalu.
https://international.sindonews.com/...min-1571402222
mengapa hanya sekelas wakil menteri ????
wong seandainya dihadiri wakil perdana menteri aja masih seperti dipandang sebelah mata kok apalagi sekelas menteri, lha ini malah nyuruh wakil menteri ???
apa separah inikah orang luar menyepelekan Indonesia ???