Eksperimen botol biru adalah sebuah reaksi kimia. Sebuah benda cair yang mengandung glukosa, sodium hidroksida, metilene biru dan sedikit udara dikocok dalam sebuah botol tertutup; cairan tersebut berubah dari tak berwarna menjadi biru dan kemudian kembali menjadi tak berwarna setelah itu. Saat kembali dikocok, siklus tersebut dapat berulang beberapa kali. Eksperimen tersebut adalah demonstrasi kimia klasik dan dapat dipakai dalam kursus-kursus laboratorium sebagai eksperimen kimia umum untuk mempelajari kinetik kimia dan mekanisme reaksi. Reaksi tersebut juga bekerja dengan reduktor lain selain glukosa dan pewarna indikator redoks lainnya selain metilene biru.

Pasta gigi gajah adalah substansi berbusa yang terbentuk dari proses dekomposisi hidrogen peroksida dengan menggunakan kalium iodida sebagai katalis. Kecepatan reaksi ini bergantung pada konsentrasi hidrogen peroksida. Reaksi ini hanya memerlukan sedikit bahan dan menghasilkan "gunung berapi busa", sehingga percobaan ini sering dilakukan di sekolah-sekolah.

Sekitar 50 ml hidrogen peroksida yang terkonsentrasi (>30%) pertama-tama dicampur dengan sabun cair. Kemudian, sekitar 10 ml larutan kalium iodida digunakan sebagai katalis agar hidrogen peroksida mengalami dekomposisi dengan lebih cepat. Hidrogen peroksida berdekomposisi menjadi oksigen dan air. Hidrogen peroksida dalam jumlah kecil menghasilkan volume oksigen yang besar, sehingga oksigen dengan cepat terdorong ke luar dari bejana. Air sabun memerangkap oksigen, menghasilkan gelembung dan berubah menjadi busa. Sekitar 5-10 tetes pewarna makanan juga dapat ditambahkan sebelum kalium iodida untuk mempercantik efeknya.

"Anjing Menggonggong" adalah sebuah reaksi kimia eksotermik yang timbul dari pengapian campuran karbon disulfida dan dinitrogen monoksida. Saat diapikan di sebuah tabung silindris, reaksi tersebut menghasilkan nyala api dan suara yang mengingatkan pada gonggongan anjing.

Pada April 1853, Justus von Liebig menampilkan demonstrasi tersebut di depan keluarga kerajaan Bayern. Namun, kontainer kaca yang dipakai malah pecah, dan pecahan kacanya menyebabkan luka ringan pada wajah Ratu Therese, putri Pangeran Luitpold, dan Liebig sendiri.

Taman kimia adalah sebuah eksperimen dalam bidang kimia yang biasanya dilakukan dengan menambahkan garam-garam metal, seperti tembaga sulfat atau kobalt(II) klorida, ke sebuah cairan sodium silikat (juga disebut kaca air). Ini menghasilkan pertumbuhan bentuk mirip tanaman dalam hitungan menit atau jam.

Taman kimia mula-mula diamati dan dideskripsikan oleh Johann Rudolf Glauber pada 1646

Kameleon kimia adalah sebuah reaksi redoks, yang dikenal dari demonstrasi-demonstrasi ruang kelas, yang menunjukkan perubahan warna dramatis yang diasosiasikan dengan berbagai keadaan oksidasi mangan.

Glauber melaporkan deskripsi pertama dari produksi potasium permangan saat ia menyatakan bahwa mangan dioksida (sebagai mineral pirolusit) dapat berreaksi pada suhu tinggi dengan alkali untuk memperoleh sebuah material yang larut dalam air untuk memberikan warna hijau yang perlahan berubah menjadi merah keunguan. Mirip dengan bahan yang masih dipakai dalam produksi potasium permangan, proses tersebut mengoksidasi mangan dioksida menjadi potasium mangan yang, karena terasamkan oleh karbon dioksida yang terserap dari udara, terosidasi menjadi potasium permangan ungu.

Air mancur amonia adalah sebuah jenis demonstrasi kimia. Eksperimen tersebut dilakukan dengan memasukkan air ke dalam kontainer berisi gas amonia. Amonia larut dalam air dan terjadi tekanan dalam kontainer tersebut. Akibatnya, air menjadi terangkat dan menciptakan efek air mancur. Demonstrasi tersebut memperkenalkan konsep seperti kelarutan dan hukum gas pada tingkat awal.

"Jeritan jelly babies" atau "geraman gummy bears", adalah sebuah demonstrasi ruang kelas kimia yang dipraktikkan di sekolah-sekolah seluruh dunia. Demonstrasi tersebut seringkali dilakukan di ruang terbuka. Ekperimen tersebut menunjukkan sejumlah energi yang ada dalam sepotong manisan; jelly babies atau gummy bear seringkali dipakai sebagai bahannya. Potasium klorat, sebuah agen oksidasi kuat, dengan depat mengoksidasi gula pada permen, menyebabkan permen tersebut meledak menjadi serpihan, menghasilkan suara "jeritan" yang dengan cepat memunculkan gas yang timbul dari tabung uji coba. Aroma permen kapas juga timbul.

Karbohidrat atau hidrokarbon lainnya mengandung substasi yang juga dapat dimasukkan ke tabung uji coba dari klorat cair, dengan hasil serupa.

Ular karbon adalah sebuah demonstrasi reaksi dehidrasi gula oleh asam sulfur terkonsentrat. Dengan asam sulfur terkonsentrat, gula meja tergranulasi (sukrosa) menunjukkan reaksi degradasi yang mengubah bentuknya menjadi campuran padat-cair hitam.

Mencolokkan alat setrum pada timun acar menyebabkan timun tersebut menjadi bersinar. Acar lembab mengandung garam sebagai hasil dari proses pengasaman, yang membuatnya dapat berreaksi terhadap listrik. Sodium atau ion-ion lainnya pada acar dapat memunculkan sinar akibat tradisi elektron atomik, meskipun tak jelas kenapa sinar dapat muncul pada ujung acar.

Acar bersinar dipakai untuk mendemonstrasikan konduksi dan misi atomik pada kelas-kelas kimia, dan juga demonstrasi pada kelas-kelas kelistrikan.

Ular hitam dan ular gula adalah dua jenis serupa dari kembang api. Setelah diapikan, kedua kembang api tersebut mulai berasap dan mengeluarkan abu yang mirip ular lewat reaksi intumesken.

Sodium bikarbonat yang menghasilkan gas karbon dioksida, dan gula yang membentuk abu yang mengandung karbon, merupakan kimia umum yang dipakai untuk demonstrasi ular hitam. Versi lainnya dilaporkan memakai "campuran bernitrat dari minyak biji rami dan naftalena".

Versi "ular Firaun" tradisional dari kembang api tersebut menghasilkan ular yang lebih impresif, namun pengoperasiannya tergantung pada merkuri (II) tiosianat, yang tak lagi umum dipakai karena toksisitasnya.

Demonstrasi hujan emas dibuat dengan mencampur dua larutan tak berwarna, larutan potasium iodida dan larutan Timbal(II) nitrat di suhu ruang untuk membentuk endapan kuning. Pada reaksi kimia tersebut, partikel-partikel emas turun dari atas labu Erlenmeyer ke bawah, mirip dengan menyaksikan hujan lewat jendela. Reaksi kimia hujan emas mendemonstrasikan formasi endapan solid. Eksperimen hujan emas melibatkan dua komponen ionik, kalium iodida (KI) dan timbal(II) nitrat (Pb(NO3)2). Mereka awalnya terpisah dalam larutan air terpisah, yang masing-masing tak berwarna. Saat timbal dari satu larutan dan iodida dari larutan lainnya dicampur untuk membentuk timbal(II) iodida (PbI2), larutan tersebut menjadi larut pada suhu rendah dan memiliki warna kuning keemasan muda. Meskipun ini adalah reaksi dari ion-ion yang terpecah dalam larutan, reaksi tersebut terkadang disebut sebagai reaksi pelepasan ganda:

Pb(NO3)2 + 2KI → 2KNO3 + PbI2

Pada suhu tinggi, substasi tersebut dengan muda kembali terpecah akibat pelepasan dari ion-ion tak berwarna-nya.

Trik tali nilon adalah sebuah demonstrasi saintifik yang mengilustrasikan beberapa prinsip kimia fundamental dari polimerisasi pertumbuhan bertahap dan memberikan para murid dan pengamat lain dengan demonstrasi tangan dari persiapan polimer sintetis.

Trik tali nilon biasanya memakai larutan air alipatik diamina dengan larutan alipatik diasid klorida dalam sebuah bahan yang tak larut dalam air, menciptakan poliamida sintetis dari jenis nilon.

Trik tali nilon dikembangkan sebagai demonstrasi saintifik oleh kimiawan Amerika Serikat Stephanie Kwolek yang menciptakan Kevlar aramid.