Pelantikan Joko Widodo-Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden harus disambut dengan riang gembira oleh seluruh rakyat Indonesia. Semua pihak harus menjaga suasana damai dan tidak gaduh jelang pelantikan presiden-wakil presiden. 

Hal ini menjadi imbauan dari Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo. Dan, kita setuju dengan itu.

Masyarakat Indonesia harus berjiwa satria dan harus mau berjuang mengakhiri kegaduhan politik. Tak perlu ada lagi geger-geger politik karena hasil Pemilu.

Untuk itu, publik sebaiknya menunda melakukan segala aktivitas unjuk rasa menjelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf.

Sebab, demonstrasi seperti itu akan mudah disusupi, baik itu kelompok radikal, pemilik agenda lainnya, hingga mereka yang anti Pancasila dan ingin menggagalkan pelantikan Jokowi-Maruf.

Ini bukan bentuk pengekangan demokrasi atau pembungkaman suara, tetapi lebih pada upaya menjaga keselamatan bersama. Jangan sampai suasana damai ini, dirusak oleh kelompok yang ingin menggagalkan agenda negara.

Kita berharap semua pihak tidak mengatasnamakan rakyat untuk menggiring opini bahwa hasil pemilu diperoleh dengan cara yang tidak adil. Tindakan seperti itu sungguh pengecut dan tidak berdasar hukum.

Semua pihak harus legowo menerima hasil pemilu yang telah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum. Kini saatnya bergandengan tangan kembali untuk membangun Indonesia ke depan.