Ini lanjutan dari cerita sebelumnya ya agan dan sista.
Ini link cerita sebelumnya :


https://m.kaskus.co.id/thread/5d92bd...-di-suatu-desa

Selamat pagi, siang dan malam agan dan sista dimana pun berada dan sedang melakukan apapun.

Kejadian ini bermula pada 6 bulan yang lalu. Kami berdua pergi ke suatu daerah yang dekat dengan lautan lepas. Kami pergi kesana hanya untuk refreshing sejenak dari rutinitas sehari-hari.

Pada pagi hari Sabtu yang cerah saya dan teman tinggal serumah ngobrol-ngobrol merencanakan kegiatan hari Sabtu yang indah ini. Namanya saja di desa, kita kehilangan ide mengisi hari Sabtu ini.
Tidak ada tempat hiburan disini, tidak ada tempat wisata, tidak ada kolam renang, apalagi mall.

Akhirnya kita memutuskan untuk jalan-jalan ke salah satu desa yang berjarak 75 km dari rumah. Dari informasi yang kita dapat, desa tersebut dekat dengan lautan lepas. Lumayan bisa melihat lautan dan hamparan pasir putih di pantai.

Kita bersiap-siap untuk berangkat dengan menggunakan sepeda motor. Kita berdua boncengan. Aku yang mengendarai sepeda motor. Berhubung karena belum pernah ke desa itu maka kondisi jalanan dan alam pun kami berdua tidak mengetahui.
Jreng jreng ternyata jalan cukup bagus tapi yang menjadi tantangan adalah banyak sekali belokan dan di sisi kiri dan kanan jalan adalah jurang.

Saya membawa motor dengan kecepatan yang cukup tinggi berhubung karena jarak yang jauh dan kami berangkat sudah agak kesiangan.
Beberapa kali teman ku mengingatkan agar aku tidak terlalu kencang mengendarai motor, karena banyak belokan dan kiri kanan jalan adalah jurang.
Namun waktu itu seakan-akan aku tidak peduli dengan nasihat dia.

Akhirnya tiba juga kami di desa itu dan mulai mencari cari jalan ke arah pantai.
Aku mencoba bertanya kepada penduduk setempat, namun dijawab seadanya aja "kampung ini dikelilingi lautan, tinggal pergi aja kemana kalian mau" . Tidak puas dengan jawabannya, akhirnya aku bertanya ke orang lain yang sedang melintas.
Senang karena dia menunjukkan jalan menuju pantai. Aku langsung tancap gas untuk menuju pantai.

Akhirnya kami sampai juga di pantai dan tidak seperti dugaan ku. Tadinya aku berharap melihat hamparan pasir putih, air yang jernih dan tenang serta bisa berenang di pantai.
Namun bertolak belakang dengan kondisi yang ada. Ombak di pantai sangat besar dan pengunjung dilarang mendekati pantai. 😭😭

Kami hanya bisa duduk-duduk sambil minum kelapa muda dan menikmati luasnya lautan.

Beberapa jam duduk-duduk di pantai. Dian teman saya mengajak saya pulang. Kami pulang cepat karena takut kemalaman di jalanan.

Aku yang bawa motor dan membonceng Dian.
Kupacu kencang motor ini. Seakan-akan aku gak peduli dengan keselamatan kami berdua. Entah apa yang merasuki pikiranku saat itu. 😭😭

Beberapa kali Dian memperingati ku bahkan sampai memukul pundak ku karena aku terlalu kencang mengendarai motor.

Sekitar 1 jam perjalanan, kami ketemu jalan yang lurus yang sebelumnya saya tidak lihat ada jalan lurus sepanjang itu.
Aku tancap gas secepatnya cepat nya. Entah apa yang mendorong aku untuk menggas motor ini.

Brak
Bruk
Braaakkkk
Brukkkk
Dar dur dar
Kami terjatuh dari motor 😭😭
Aku tidak sadar dan tidak ingat apa-apa 😭😭

Aku bahkan tidak merasakan apa-apa.
Aku tidak merasakan nyeri atau kesakitan pada badan ku.
Aku benar-benar tidak sadarkan diri.
Dari cerita yang aku dapat, motor melaju dengan kecepatan tinggi.
Saat motor kecepatan tinggi, aku dan Dian terpelanting dari motor.
Kami terpelanting, melayang dari atas motor karena jalan tidak rata.
Ada gundukan aspal dijalanan yang lurus.
Jadi saat dilintasi motor yang sangat kencang maka aku terpelanting.

Aku melayang di udara beberapa saat dan jatuh kembali membentur aspal.
Kepala bagian depan mu membentur aspal.
Aku tidak sadar, aku nyaris mati..

Cerita lanjutan nantinya ( aku dikira sudah mati dan dilarikan ke Puskesmas )
😭😭😭