Kutukan The Major
Sempat digadang-gadang akan menjadi juara The International tahun 2016, namun mimpi itu harus kandas, setelah OG harus tersingkir dari The International 2016 setelah dikalahkan tim TNC asal Filipina dan harus puas di posisi 9/12. Prediksi dan dukungan OG untuk meraih juara The International 2016 bukanlah tanpa alasan, karena sebelum berlaga di The International OG telah memenangkan turnamen-turnamen besar lainnya seperti Frankfurt Major 2015, Manila Major 2016 dan ESL 0ne Frankfurt 2016. Harus tersingkir di posisi 9/12 merupakan mimpi buruk bagi OG, karena terlalu cepat bagi tim juara major untuk segera angkat kaki bahkan sebelum menghadapi tim-tim favorit pada saat itu.
Tahun 2017, OG kembali menunjukan kualitasnya dan kembali mencuri perhatian setelah berhasil memenangkan The Boston Major 2016 akhir dan The Kiev Major 2017. Namun, lagi dan lagi mimpi team OG untuk meraih AEGIS harus kandas, setelah disingkirkan oleh tim LGD asal Cina, 2 : 0 tanpa balas. Sekali lagi OG berduka, hingga melahirkan sebutan
"KUTUKAN THE MAJOR", sebutan ini lahir setelah melihat pola tim OG yang memenangkan Major 2 tahun berturut-turut namun bernasib naas di The International, bahkan pada tahun 2017 tim OG berhasil mem
wipe out kedua turnamen The Major.
The Major dan Kutukan ?. Sumber :
Disini
Merekapun Memilih Angkat Kaki
Setelah hasil buruk yang diperoleh pada tahun 2016, beberapa pemain OG memilih untuk meninggalkan Tim dan mencoba peruntungan di tim lain. "Miracle-" "Cr1t" dan "Moonmeander" memilih untuk meninggalkan OG dan bergabung dengan tim. Dan hanya menyisahkan Notail dan Fly saat itu. Namun tak butuh waktu lama keduanya berhasil merekrut "S4" sang juara The International 2013, "JerAx" seorang player support yang tak diragukan lagi permformanya di tim Liquid serta "ana" si player bak pembunuh berdar dingin.
Dengan pemain baru ini, performa OG sepanjang tahun 2017 terbilang sukses, dengan berhasil membawa 2 trofi The Major. Namun tetap belum bisa membawa Trofi The International. Dengan hasil yang buruk pada The International 2017 kembali membawa beberapa pemain untuk angkat kaki meninggalkan tim OG, mereka adalah S4, ana dan Fly. Hal ini membuat penggemar OG sangat terpukul, dengan keputusan yang di ambil sang kapten yaitu "Fly" untuk meninggalkan OG. Fly termausk pendiri awal Tim OG yang sebelumnya bernama Monkey Bussines, selain itu Fly dan Notail sudah seperti kakak dan adik dan sangat akrab, namun keputusan tetaplah keputusan fly tetap meninggalkan OG, walau banyak penggemar yang menyayangkan keputusan tersebut.
The Dota Brothers
When I See You Again ...
Masa Keemasan " Kami Berhasil Mengangkat The AEGIS! bahkan Dua Kali!
Quote:
Kami Berhasil Mengangkat Aegis!
Sepanjang tahun 2018 sebelum The International dilaksanakan, tim OG absen dari berbagai The Major yang ada, entah karena memang mempercayai "Kutukuan The Major"atau karena memang ingin fokus berlatih dengan ramuan Rahasia. Karena tidak memperoleh point untuk memperoleh undangan langsung (Direct Invitation) dari Valve selaku pelaksana The International, OG harus benar-benar berjuang dari awal yaitu mengikuti kualifikasi regional hingga berhasil masuk kedalam main event The International 2018. Tak disangka Tim OG yang bukan merupakan tim unggulan pada tahun 2018, berhasil melaju jauh hingga ke final dan berhadapan dengan tim tak terkalahkan di upper Bracket yaitu PSG.LGD. Pertandingan The International 2018 sangat sengit, kedua tim sama kuatnya, dengan skor 2-2 dan game ke 5 adalah penentuan. Game 5 dimulai dengan dominasi PSG.LGD tanpa celah, satu persatu hero tim OG dibantai, puncaknya adalah war yang terjadi di Roshan Pit, keputusan beresiko yang di ambil oleh "ana" yaitu buyback berhasil mem-wipe out PSG.LGD hingga melahirkan istilah " S11.000.000 Buyback by Ana". Dan akhirnya setelah penantian yang cukup panjang tim OG berhasil mengangkat Trofi The International 2018 dan berhak membawa pulanh hadiah senilai $11.000.000 atau sekitar 160 Milliar Rupaih! Hadiah yang fantastis!.
OG TI 2018 WINNING MOMENT
Mencetak Sejarah : Juara The International 2 X ! Berturut-turut!
Setelah melewati masa berbahagia karena berhasil menjuarai The International 2018 tidak menjadikan tim OG terbuai oleh kesenangan. Dengan tetap berlatih dan disiplin, hingga tibalah waktu The International 2019. Sebagai juara bertahan
(defending Champion)OG berhak memperoleh hak istimewa yaitu undangan langsung The International 2019 tanpa harus bersusah-payah mengikuti kualifikasi regional. Sepanjang perhelatan the International 2019, OG menyelesaikan semua pertandingan dnegan amat baik, hal ini dibuktikan dengan konsistensi selalu berada di jejeran
upper bracket namun pesaingnya tidaklah kalah garang yaitu PSG.LGD (musuh bebuyutan yang siap membalas dendam dan Crowd Favourite) serta Team Liquaid juara The International 2017. Hasil akhir berhasil mempertemukan 2 tim yang sama-sama pernah memenangkan The International yaitu Team Liquid VS OG!
Kedua tim memiliki kesempatan yang sama untuk mencetak sejarah. Pertandingan berjalan begitu instens, kedua tim benar-benar menunjukan kualitas sebagai pemenang The International. Game pertama berhasil dimenangkan oleh Team Liquid, di game kedua Team Liquid harus mengakui bahwa OG still in The game!. Game ke 3 berhasil didominasi dan dimenangkan oleh OG dengan combo hero yang begitu sempurna. Game keempat, banyak harapan bahwa game ini bukanlah akhir dari Best of 5, namun sekali lagi Team Liquid harus mengakui bahwa OG akan mencatat sejarah baru. 3-1 itulah skor akhir Grand Final the International 2019 dan berhasil dimenangkan oleh OG.
Quote:
Dan sekali lagi, Tim OG mengangkat AEGIS dan berhak hadiah kurang-lebih senilah $15.000.000 atau senilai 221 Milliar rupiah. Tidak hanya itu OG berhasil mencatatkan sejarah sebagai tim pertama yang berhasil menjuarai The International sebanyak 2 kali dan tim pertama yang menjuarai The International 2 kali secara berturut-turut. Dimana sejarah ini, hampir saja di raih oleh tim legendaris Natus Vincere (navi) yang berhasil menjuarai The International 2011 dan menjadi
runner up The International 2012 dan 2013.
BACK TO BACK VICTORY. Sumber : Disini
Almost Is Never Enough, NAVI still in . Sumber :
Disini
Bagi penggemar tim OG atau penggemar DOTA 2 yang telah mengikuti perjuangan OG dari Monkey Bussines yang kemudian menjadi OG The "Dream Green" hingga OG "Blue Redbull" adalah suatu kemenangan yang emosional, melihat pada perjuangan dan penantian panjang tim ini, sudah selayaknya THE AEGIS mereka bawa pulang, dan AEGIS kedua adalah Bonus yang lebh besar!
Monkey Business. Sumber : Disini
OG "THE DREAM GREEN". Sumber :Disini
OG " THE BLUE REDBULL". Sumber :
Disini
Selamat Monkey Bussines, OG "The Dream Green" dan OG "The Blue Redbull".
Refrensi :
Disini