- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Oknum Satpol PP Pukul Warga Sipil Saat Razia Pelajar
TS
agungsetiawa099
Oknum Satpol PP Pukul Warga Sipil Saat Razia Pelajar
Oknum Satpol PP memukul warga sipil saat merazia pelajar yang bolos di sejumlah Warnet di Pematangsiantar dan korban pun mengaku akan melaporkan aksi pemukulan itu.

Kitakini.news – Puluhan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ricuh dengan dua warga, yang berujung satpol pp pukul warga di depan Warnet di Jalan Katini, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Senin (14/19).
Kejadian pemukulan yang dilakukan oleh oknum Satpol PP tersebut dipicu oleh ucapan salah seorang warga, Emi Boru Lingga saat melihat petugas Satpol PP mengamankan seorang pelajar dari dalam Warnet.
“Saya kiranya tadi itu anak Saya, rupanya beda. Namun melihat pelajar itu dibawa dengan kasar, langsung Saya bilang jangan main kasarlah pak sama pelajar. Trus mereka bilang sama Saya, kau siapa,” ujar Emi.
Mendengar kritikan dari Emi, justru menjadikan keadaan memanas. Petugas Satpol PP dan Emi terlibat cekcok mulut. Melihat Emi berdebat dengan petugas, warga lainnya, Daniel Marpaung (30) coba melerai. Bukannya masalah selesai, justru petugas Satpol PP kian memanas dan tak terima karena adanya pembelaan terhadap Emi.
“Saya melihat kakak itu tadi berdebat sama Satpol PP. Yang namanya laki-laki pasti membela bang. Saya bilangnya janganlah kasar sama perempuan. Rupanya mereka nggak terima. Saya ditarik paksa dan di dalam truk Saya di pukul pakai siku” ujar Daniel.
Bahkan saat kericuhan, Emi sempat terjatuh akibat tersenggol kerumunan sejumlah anggota Satpol PP saat hendak mengamankan Daniel yang ditarik paksa memasuki truk Satpol PP.
Menurut Emi, tindakan yang dilakukan oleh petugas Satpol PP Siantar sangatlah tak memiliki kebaikan, yang terkesan anarkis kepada masyarakat.
“Yang membela akunya tadi, abang itu karena aku ribut sama petugas. Tapi orang ini (Satpol PP) langsung membawa paksa abang itu sampai-sampai memukul dia,” kata Emi.
Baca Juga : Gusur Pedagang di Medan, Kasatpol-PP Kena Siram Air Panas
Oknum Satpol PP Pukul Warga Sipil, Korban Akan Buat Laporan
Saat ditemui dikantor Satpol PP, Daniel mengatakan akan mengadukan oknum Satpol PP yang memukulnya, jika pihak Satpol PP tidak bertanggungjawab atas pemukulan tersebut.
“Iya akan Saya laporkan ini, tindakan pemukulan yang mereka lakukan sama Saya,” ujarnya singkat.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP, Maraja Nababan mengatakan petugasnya yang terlibat ricuh saat razia pelajar tersebut menurutnya dipicu karena kesalahpahaman.
Baca Juga : Polrestabes Medan Gelar Operasi Zebra Toba 2019 Akhir Oktober
“Namanya aja resiko di lapangan mungkin terbawa emosi, saat petugas melakukan razia terhadap pelajar yang bolos di jam sekolah di Warnet-warnet. Sehingga mungkin karena kesalahpahamanlah jadi ribut. Tapi itu pun sudah kami selesaikan secara baik-baik dikantor,” ujar Maraja.
Info Selengkapnya: https://kitakini.news/38767/oknum-sa...razia-pelajar/
Sumber : https://kitakini.news/

Oknum Satpol PP memukul warga sampai pelipisnya koyak di Pematangsiantar, Sumut, Senin (14/10/2019). (foto : kitakini.news/teguh suhendri)
Kitakini.news – Puluhan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ricuh dengan dua warga, yang berujung satpol pp pukul warga di depan Warnet di Jalan Katini, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Senin (14/19).
Kejadian pemukulan yang dilakukan oleh oknum Satpol PP tersebut dipicu oleh ucapan salah seorang warga, Emi Boru Lingga saat melihat petugas Satpol PP mengamankan seorang pelajar dari dalam Warnet.
“Saya kiranya tadi itu anak Saya, rupanya beda. Namun melihat pelajar itu dibawa dengan kasar, langsung Saya bilang jangan main kasarlah pak sama pelajar. Trus mereka bilang sama Saya, kau siapa,” ujar Emi.
Mendengar kritikan dari Emi, justru menjadikan keadaan memanas. Petugas Satpol PP dan Emi terlibat cekcok mulut. Melihat Emi berdebat dengan petugas, warga lainnya, Daniel Marpaung (30) coba melerai. Bukannya masalah selesai, justru petugas Satpol PP kian memanas dan tak terima karena adanya pembelaan terhadap Emi.
“Saya melihat kakak itu tadi berdebat sama Satpol PP. Yang namanya laki-laki pasti membela bang. Saya bilangnya janganlah kasar sama perempuan. Rupanya mereka nggak terima. Saya ditarik paksa dan di dalam truk Saya di pukul pakai siku” ujar Daniel.
Bahkan saat kericuhan, Emi sempat terjatuh akibat tersenggol kerumunan sejumlah anggota Satpol PP saat hendak mengamankan Daniel yang ditarik paksa memasuki truk Satpol PP.
Menurut Emi, tindakan yang dilakukan oleh petugas Satpol PP Siantar sangatlah tak memiliki kebaikan, yang terkesan anarkis kepada masyarakat.
“Yang membela akunya tadi, abang itu karena aku ribut sama petugas. Tapi orang ini (Satpol PP) langsung membawa paksa abang itu sampai-sampai memukul dia,” kata Emi.
Baca Juga : Gusur Pedagang di Medan, Kasatpol-PP Kena Siram Air Panas
Oknum Satpol PP Pukul Warga Sipil, Korban Akan Buat Laporan
Saat ditemui dikantor Satpol PP, Daniel mengatakan akan mengadukan oknum Satpol PP yang memukulnya, jika pihak Satpol PP tidak bertanggungjawab atas pemukulan tersebut.
“Iya akan Saya laporkan ini, tindakan pemukulan yang mereka lakukan sama Saya,” ujarnya singkat.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP, Maraja Nababan mengatakan petugasnya yang terlibat ricuh saat razia pelajar tersebut menurutnya dipicu karena kesalahpahaman.
Baca Juga : Polrestabes Medan Gelar Operasi Zebra Toba 2019 Akhir Oktober
“Namanya aja resiko di lapangan mungkin terbawa emosi, saat petugas melakukan razia terhadap pelajar yang bolos di jam sekolah di Warnet-warnet. Sehingga mungkin karena kesalahpahamanlah jadi ribut. Tapi itu pun sudah kami selesaikan secara baik-baik dikantor,” ujar Maraja.
Info Selengkapnya: https://kitakini.news/38767/oknum-sa...razia-pelajar/
Sumber : https://kitakini.news/
0
1.7K
12
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan