ndinadardanarAvatar border
TS
ndinadardanar
Ciuman Pertama (Komedi)


Masa satu bulan berpacaran, hubungan asmara seseorang sudah pasti sedang terasa indah-indahnya. Tak terkecuali dengan Adit dan Marsya yang malam ini sedang merayakan hari jadi bulan pertama. Sembari menikmati makan malam, kedua muda mudi yang dimabuk cinta itu tak henti tersenyum dan ber'haha' 'hihi' bahagia menikmati suasana yang ada.

Dari lantai dua restoran cepat saji itu, Adit sengaja memilih tempat duduk yang ada di luar. Udara malam yang berhembus sejuk, tentu akan menambah keindahan dan kenyamanan. Di samping itu, dari tempat pilihan Adit, mereka bisa bebas melihat lalu lalang kendaraan di jalan raya sana. Sehingga, semuanya tidak akan terasa menjemukan.

"Semoga hubungan kita langgeng, ya, Poy," harap Marsya pada Adit yang dipanggilnya 'Popoy'.

"Amin, Moy. Kamu bahagia pacaran sama aku?" Adit menatap Marsya lekat-lekat. Remaja perempuan di depannya mengangguk malu-malu untuk mengiyakan.

Sebenarnya, jauh di dalam hati, Adit berharap bisa menggenggam mesra tangan Marsya. Namun, keadaan yang sedang ramai, memaksa Adit harus menahan dulu gejolaknya.

"Oia, ini kado aku buat kamu, Poy," ucap Marsya sambil memberikan sebuah bungkusan yang dihiasi pita.

Adit berbinar bahagia menerima. "Apa ini?" tanya remaja berlesung pipit di kedua pipi itu.

"Buka di rumah aja, Poy." Marsya berpesan, lalu menyeruput minuman dingin di depannya.

"Thanks, yah. I love you." Adit tersenyum.

Keduanya bersitatap dalam hening. Sedang jauh di dasar hati, desir-desir halus itu seolah kian bergelora mendekap rasa. Begitulah jika asmara sedang berbunga. Aromanya mewangi, sempurna dengan kelopak cinta yang bermekaran riang. Dunia? Milik berdua, dong.

"Love you too," jawab Marsya perlahan. Seolah baru menyadari kata-kata apa yang harus diucapkan.

"Aku akan mencintaimu sampai ke ujung dunia." Adit menjawab cepat.

Sementara keduanya larut dalam perjalanan hati menikmati romansa, malam beranjak meninggi seolah tak mau menunggu memberi jeda. Meski belum sepenuhnya puas menikmati kebersamaan, Adit tersadar jika telah tiba saatnya mereka kembali ke rumah. Sebelum malam kian larut.

"Pulang, yuk." Tanpa basa basi Adit berkata, setelah melihat arloji yang melingkar di lengannya. Marsya mengangguk setuju.

***

"Thanks for tonight, Poy. Aku bahagia, deh," ungkap Marsya. Tak lama setelah keduanya tiba di kediaman gadis ber-dress putih itu.

"Thanks juga, Moy." Pelan Adit menjawab.

Keduanya duduk di satu kursi kayu panjang yang ada di halaman rumah Marsya, sebelum Adit melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya. Masih ada sedikit waktu, begitu pikir Adit.

Malam yang kian dingin dan mulai berembun, seolah tak dipedulikan karena hanya bahagia yang terasa di hati keduanya. Terbawa suasana, Marsya merebah kepala di bahu Adit seraya melingkarkan tangan di lengan sang kekasih. Sementara Adit, memainkan jemari Marsya dengan penuh rasa sayang.

"Moy ...," lirih Adit kemudian.

"Hmmm ... apa, Poy?" tanya Marsya tanpa menatap.

"Aku nggak pernah sebahagia ini, deh," jelas Adit, "makasih udah milih aku," lanjutnya.

"Sama-sama, Poy. Aku juga bahagia bisa kenal kamu." Marsya menarik kepalanya, lalu menatap Adit.

Hening.

Untuk beberapa saat, kedua mata itu bertemu saling pandang. Marsya diam, begitu juga Adit yang sama bungkam. Seiringnya, pemuda berkemeja flanel itu meraih kedua tangan Marsya, lalu menggenggam dengan erat. Hanya detak jantung keduanya yang berdegup cepat. Kemudian, pelan-pelan Adit mulai memberanikan diri mendekatkan wajahnya ke wajah Marsya.

Adit mulai bisa merasakan napas Marsya, ketika sedikit lagi wajah mereka menjadi tak berjarak. Dalam hati Adit, mungkin inilah saat yang tepat first kiss itu. Namun tiba-tiba ....

Puuut ....

kecil, sebuah suara terdengar mengalun seperti tertahan sejak lama. Suara kentut Marsya.

Mendengar itu, Adit diam tak percaya dan segera menghentikan aksinya. Sedang Marsya, wajah gadis itu merah padam menahan malu yang tiada terkira. Adit mendadak ingin terkekeh geli, tapi sekuat hati tak diungkapkan demi menjaga perasaan Marsya. First kiss itu, dirusak sempurna oleh kentut yang datangnya tanpa diundang, tiba-tiba.

Adit menghela napas, lemas, dan sedikit kecewa. Sedang Marsya, kini tak lagi mampu berbicara apa-apa. First kiss gagal, romantisme mendadak berubah menjadi salah tingkah dan perasaan kacau yang sulit terkata.

Tamat
Diubah oleh ndinadardanar 14-10-2019 05:18
gegerorion124
delia.adel
JALWEX
JALWEX dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.1K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan