Sedikit harapan dari ane mewakili sebagian rakyat yang ikut merasakan keluhan yang sama.


Meningkatkan layanan pendidikan



Sistem pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara negara maju di dunia. Bahkan, walau ditingkat Asia Tenggara sistem pendidikan Indonesia hanya peringkat ke 5 dibawah Singapura, Brunai Darussalam, Malaysia dan Thailand. Sedangkan di tingkat dunia Indonesia tertinggal jauh dengan negara tetangga, yaitu Malaysia, yang menempati urutan ke 62 , sedangkan Indonesia diposisi 108, menurut data yang dilansir dari Deutsche Welle.

Mengingat pendidikan merupakan kunci untuk membuat Sumber Daya Manusia yang bermutu, untuk itu harapan kami para rakyat agar pemerintah selalu memberi perhatian dan tindakan khusus untuk memperbaiki sistem pendidikan kita. Mungkin dengan segera merealisasikan program wajib belajar 12 tahun bisa membantu memperbaiki kualitas pendidikan di negeri kita. Sebenarnya program ini sudah ada sejak tahun 2015, namun belum terealisasikan sepenuhnya. Mungkin karena wilayah Indonesia yang tersebar luas, dan banyak pelosok pelosok yang belum dapat terakses bantuan oleh pemerintah setempat.

Dengan menerapkan program wajib belajar 12 tahun secara menyeluruh disetiap wilayah Indonesia, jumlah pengangguran dimasa yang akan datang diharapkan akan berkurang. Karena sebagian besar perusahaan hanya menerima pekerja dengan batas minimal lulusan SMA atau sederajat, sedangkan jika kita menengok beberapa tahun kebelakang program wajib belajar hanya sampai 9 tahun, atau ditingkat SMP saja. Dengan terealisasinya program wajib belajar 12 tahun ini, generasi yang akan datang lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah, sehingga angka pengangguran di Indonesia bisa berkurang. Dengan begitu angka kemiskinan di negeri kita juga bisa tertolong, maka Indonesia bisa menjadi negara yang sedikit lebih maju dari beberapa tahun sebelumnya.



Memperbaiki fasilitas BPJS Kesehatan



Sudah menjadi perbincangan umum, bahwa pelayanan kesehatan kurang memadai bagi pasien pengguna kartu BPJS Kesehatan dan KIS (Kartu Indonesian Sehat). Mereka sering mengeluh lantaran kesulitan saat berobat di Rumah Sakit jika menggunakan salah satu dari kedua kartu tersebut. Mereka datang dalam keadaan sedang tidak sehat ke tempat berobat harus mengantre berjam jam untuk menunggu giliranya dipanggil dan proses proses lain yang dinilai menyulitkan pasien. Adapula mereka yang terpaksa membeli obat diluar, lantaran kehabisan stok obat di Apotek Rumah Sakit. Banyaknya peminat dan pengguna kedua kartu tersebut mungkin penyebabnya. Untuk itu, kami berharap agar pemerintah membuat tindakan lagi untuk menangani masalah ini, agar pengguna BPJS dan KIS bisa mendapatkan pelayanan yang lebih layak saat berobat.



Mengurangi tayangan televisi yang kurang mendidik




Banyak diantara dari kita yang merasa risih dan menyayangkan acara televisi sekarang yang semakin hari semakin tidak mendidik, bahkan tontonan tontonan tersebut bisa memberi contoh yang tidak baik untuk anak anak. Seperti tayangan sinetron dan acara ditelevisi lainya yang kurang mendidik. Bayangkan saja, anak anak yang masih belum cukup umur untuk mengerti urusan orang dewasa sudah disuguhi dengan sinetron sinetron yang menceritakan tentang percintaan orang dewasa. Yang menjadi masalah, tayangan tersebut justru banyak disiarkan bersamaan dengan jam yang biasanya digunakan anak anak untuk belajar. Alih alih belajar, mereka jadi lebih tertarik menonton acara tersebut. Semakin sering mereka menonton tontonan yang bukan asupanya, kemungkinan besar mereka akan meniru adegan yang biasa diperlihatkan dalam sinetron tersebut. Sebagai orang dewasa, apakah kita akan membiarkan hal tersebut terjadi pada adik adik kita. Karena anak kecil bisa tumbuh dengan kebiasaan kebiasaan yang dilakukan sehari hari sejak masa masa tersebut. Tentu saja, kita tidak ingin jika para calon generasi penerus bangsa sudah mengalami krisis moral sejak usia dini. Namun kami rakyat kecil hanya bisa menyuarakan pendapat kami, yang entah akan ditindak lanjuti atau hanya sekedar berita yang didengar bak angin lalu saja. Meskipun tidak semua acara televisi yang tidak mendidik untuk anak anak, mari mengajak adik adik kita untuk hanya menonton tayangan sehat saja.


Itulah sedikit harapan lecil dari rakyat kecil, yang hanya bisa menyuarakan pendapatnya sesuai permasalahan yang biasa terjadi dilingkunganya.





Tulisan : pemikiran pribadi + referensi