
Umumnya, pada anime shonen menerapkan beberapa aturan dasar untuk power system-nya. Bagaimana kreator membuka ceritanya dan membuatnya terus berlanjut? Mereka harus menerapkan goal akhir untuk karakter utamanya. Ingin jadi Hokage, menemukan one piece, menemukan ayahnya, atau bahkan mendapatkan bagian tubuhnya kembali. Goal inilah yang menjadikan cerita suatu anime tetap pada koridornya, meskipun kadang diiringi beberapa cerita sampingan yang tidak teralu berimplikasi dengan main story line.
Lalu, bagaimana dengan power system pada anime aksi? Tentu saja
basic rulesharus ditekankan supaya pertarungan di anime akan terasa masuk akal. Kita ambil beberapa contoh untuk dibahas. Sistem yang paling umum digunakan dalam anime yaitu sistem numerik. Sistem ini memberikan gambaran dan tingkatan kekuatan karakter dengan angka-angka. Mari kita bahas satu per satu dari anime-anime populer. Cus
DRAGON BALL

Quote:
Pada Dragon Ball, kita bisa mengetahui kekuatan suatu karakter dari ki-nya. Kalo tingkat ki-nya lebih tinggi, maka gak bakal menang, as simple as that. Namun yang membikin tingkat ki ini jadi enggak efektif adalah eskalasi yang berlebihan. Selama yang bertarung adalah bangsa Saiyan, maka sistem ini dilupakan, karena perubahan Saiyan dapat melipatgandakan ki sampai ribuan kali. Agaknya untuk memberikan kesan kuat pada suatu karakter jangan terlalu bergantung pada sistem numerik sesederhana ini, namun tunjukan dengan aksi yang jelas di layar.
BLEACH

Quote:
Sistem numerik ini sedikit mendapatkan upgrade pada Bleach, dimana Reiatsu mereka digambarkan dengan tingkatan divisi, atau Espada. Semakin kecil angka divisinya, semakin kuatlah mereka. Namun lagi-lagi, penggambaran seperti ini tidak begitu dihiraukan karena eksistensi Bankai, yang bisa melipatgandakan kekuatan murni seorang petarung.
NANATSU NO TAIZAI

Quote:
Pada Nanatsu no Taizai, sistem numerik bercabang menjadi 3 kategori: magic, strength, dan spirit. Dengan semuanya dapat ditotal. Parameter ini dapat menunjukkan tiap karakter unggul dalam kekuatan tipe seperti apa, beserta lawan yang cocok untuknya. Para Taizai pun mempunyai spesialisasi tersendiri yang dapat diperkuat dengan senjata khusus. Jadi seseorang yang stat-nya lebih rendah tetap mempunyai peluang untuk mengalahkan yang kuat dengan strategi yang tepat. Variasi pertarungan pun lebih berwarna.
NARUTO
Quote:
Selanjutnya yaitu Naruto yang power systemnya sudah sangat kompleks. Saat pertama kali nonton Naruto, asal-usul kekuatan para ninja telah diperkenalkan, yaitu berasal dari chakra yang merupakan penggabungan energi fisik dan mental seorang shinobi. Sumber chakra pun bermacam-macam: dari berbagai bijuu, senjutsu, maupun residual energi. Berawal dari chakra ini lalu diperkenalkan sistem elemen alam, yang terdiri dari 5 jenis, yaitu air, api, angin, bumi (tanah), dan petir. Ada elemen yang lebih kuat digandingkan yang lainnya. Petir dapat dinetralkan oleh bumi, dan itu cocok dengan sains. Api lebih "lemah" dibandingkan dengan air, and that's logic. Jurus yang menggunakan gabungan elemen pun tak luput, semacam Danton, Joton, Dokuton, maupun Syaiton. Jurus-jurus yang merupakan pengaplikasian dari elemen alam ini umumnya dapat diterima dan dinalar oleh penonton. Semisal chidori berasal dari penguatan aliran listrik. Namun, tidak semua jurus dalam Naruto itu dapat dirunut asal usulnya. Ane kasih contoh saja, jurus kagebunshin, yang murni hanya menggunakan chakra, atau jurus-jurusnya sage yang digunakan Pain. Tampaknya dalam universe Naruto, tidak hanya mengadaptasi satu sistem kekuatan saja, namun beberapa. Ada yang menggunakan seni beladiri ninjutsu yang berasal dari sumber asli sejarah shinobi di Jepang. Ada pula martial art atau taijutsu, dan genjutsu. Meskipun keberagaman ini sangat menarik, namun jurus-jurus kompleks semisal para doujutsu masih terlalu misterius untuk dinalar penonton.
ONE PIECE
Quote:
Power system pada One Piece agak lebih baik konstruksinya dengan memperlakukan setiap sistem secara independen. Bounty adalah cara untuk memberi peringkat pada para perompak berdasarkan tingkat ketenaran dan bahayanya, yang kadang tidak serta-merta menggambarkan seberapa kuat mereka. Oleh karena itu bounty tidak selalu menjadi patokan. Cara yang lebih simpel yaitu dengan menggunakan devil fruityang memiliki eskalasi kekuatan yang jelas. Kemudian martial arts dan Haki diperkenalkan, dimana keduanya merupakan sistem yang sama sekali berbeda dan dapat digunakan bahkan oleh non pengguna buah iblis. Dan meskipun dalam eksekusinya kita bisa menemukan banyak celah, yang bisa ane katakan adalah bahwa setidaknya dengan cara ini setiap karakter dapat memiliki kesempatan bertarung melawan musuh yang tidak memiliki kekuatan yang sama. Apalagi setelah kemunculan sistem gear dan awakening. Hal ini membuat power up menjadi non-linear dan membantu karakter sampingan tetap relevan bahkan di akhir cerita dengan berfokus pada sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh protagonis.
AVATAR
Quote:
Meskipun dasarnya sangat sederhana, elemental system pada Avatar digunakan dengan seefektif mungkin. Aturannya hanya berputar pada pengendalian elemen alam: api, air, bumi, dan angin. Jauh lebih sederhana jika dibandingkan dengan Naruto. Namun yang spesial dari Avatar adalah mereka menggunakan power system ini tak hanya dalam pertarungan saja, namun juga sebagai gaya hidup dan filosofi. Power system disini tak hanya berfungsi sebagai martial arts, namun juga sebagai watak seseorang, bahkan ras. Dimana api menggambarkan watak keras, air mudah beradaptasi, bumi tegas dan berani, serta angin yang bebas. Dan perwatakan ini sangat jelas tergambarkan pada setiap karakternya. Eskalasi juga tetap ada, dimana ada pengendalian darah, maupun Avatar state dengan keempat elemennya.
HUNTER X HUNTER
Quote:
Membahas tentang power system takkan sah jika tidak menyinggung Nen pada Hunter x Hunter, yang tidak menggunakan sistem kertas gunting batu seperti elemen pada Naruto, dan tidak seperti kekuatan di One Piece, dimana setiap karakter hanya bisa menguasai beberapa kemampuan saja. Kekuatan mereka terbagi menjadi 6 kategori Nen: Enhancer, Transmutter, Emitter, Conjurer, Manipulator, dan Specialist. Sistem seperti ini benar-benar non-linier dan semua kumungkinan bisa terjadi. Parameter yang ditingkatkan seseorang pun tidak sembarangan, karena bisa menjadi senjata makan tuan. Teknik Nen pun banyak ragamnya mulai dari Ten, Zetsu, Ren, Hatsu, Gyo, Ko, dan masih banyak lagi. Kreatornya benar-benar merancang power system ini dengan sangat jeli. Kalau ada pengguna Nen yang tidak bisa dikategorikan kemanapun, taroh aja di Specialist. Dan Nen ini merupakan kekuatan laten yang ada di setiap manusia, karena setiap manusia mempunyai aura, hanya saja yang dapat memanfaatkannya hanya para petarung, serta para jenius meskipun tidak sadar. Pembagian Nen juga sedikit banyak menggambarkan kepribadian penggunanya, membuat sistem ini amat menarik. Belakangan pula kita diperkenalkan dengan eskalasi menggunakan "condition", membuat aturan pada diri sendiri untuk memperkuat efek Nen. Aturan pada diri sendiri ini yang banyak digunakan pada karakter tingkat tinggi di animenya, meskipun kadang bisa menjadi kerugian tersendiri. Saking kompleksnya, mungkin power system di Hunter x Hunter merupakan sistem paling mutakhir sampai saat ini.
FINAL THOUGHTS
Kita bisa melihat dari uraian panjang di atas, terkadang selain membuat aturan-aturan power system, anime juga sering melanggar aturan-aturan bikinannya sendiri dengan kilah berupa kekuatan nakama. Mengapa demikian? Karena kreator ingin menunjukkan bahwa protagonis itu spesial. Protagonis dapat menghalau segala macam rintangan karena semangat dan harapan, maupun keputusasaan, dan dapat membengkokkan aturan yang ada hanya dengan kemampuan yang dimilikinya. Dan itu keren serta inspiratif untuk para remaja yang menonton.
So, power system yang manakah favorit agan-agan? Atau ada power system yang lain yang perlu dibahas? Anime shonen kekinian juga punya sistem yang menarik tuh, kayak Kimetsu no Yaiba, atau My Hero Academia. Mari kita berdiskusi.
El. Psy. Kongroo.
Quote: