Apakah Pasangan Terpilih Bisa Menepati Janji Kampanye? Atau Malah mengingkarinya?
TS
srirahayu14
Apakah Pasangan Terpilih Bisa Menepati Janji Kampanye? Atau Malah mengingkarinya?
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera,
Agan and Sista se-alam semesta
Gimana kabarnya hari ini? Semoga senantiasa diberikan kesehatan, Aamiin Allahumma Aamiin.
Kali ini, aku mau menyampaikan doa dan harapan atas janji kampanye pasangan terpilih presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. Jikalau nanti GanSist mendapati hal-hal yang tidak sesuai, tegur saja aku dan mohon benarkan salahnya. Harap maklum banyak sekali kekurangan, seorang anak SMA yang masih dalam tahap pembelajaran.
Langsung aja yuk, selamat membaca.
Setelah aku menyaksikan hiruk pikuk polemik politik Indonesia, terutama saat menjelang diadakannya pilpres 17 April 2019 kemarin.
Kita sudah menjalani dan melewati beberapa tahapan di antaranya; pendaftaran kandidat, tahapan kampanye, pencoblosan, dilanjutkan dengan perhitungan suara, lalu penetapan hasil rekapitulasi oleh KPU, pengawasan oleh Badan Pengawas Pemilu, dan juga penyelesaian sengketa hasil pilpres di Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.
Proses yang amat kompleks bukan?
Dengan berakhirnya pilpres ini, bukan berarti polemik yang terjadi Indonesia juga akan berakhir begitu saja. Justru pasti akan ada tantangan-tantangan baru, yang harus dihadapi dan diselesaikan pemerintah, dan kita seluruh bangsa Indonesia tentunya.
Dan alhamdulillah dari hasil rekapitulasi perolehan suara terbanyak dimenangkan oleh pasangan nomor urut 1, Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Dan InsyaaAllah 20 Oktober 2019 mendatang, capres dan cawapres ini akan resmi dilantik.
Sudah kita ketahui, setiap pasangan calon pasti memiliki visi dan misi. Termasuk pasangan terpilih, selama kampanye telah menyampaikan visi dan misi bahkan janji-janji untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik.
Apakah pasangan terpilih dapat menepati janji-janjinya? Atau bahkan malah mengingkari janji itu sendiri?
Berikut adalah 10 janji Jokowi-Ma'ruf seperti dikutip dari TribunWow.com; serta harapan aku sebagai warga negara Indonesia, atas janji-janji tersebut.
Spoiler for Janji-janji kampanye pasangan terpilih:
Kemiskinan dan pengangguran yang sudah sangat mengkhawatirkan, adalah masalah serius di negeri ini yang memang harus diatasi secepatnya. Jika tidak, Indonesia akan selalu menjadi negara berkembang tidak mengalami kemajuan.
Jangan sedikit-sedikit BBM naik dengan alasan agar laju ekonomi ikut naik, padahal malah mencekik warga negaranya sendiri. Bagi Si Kaya mungkin memang tidak masalah, tapi bagi Rakyat Jelata itu adalah masalah yang untuk bertahan hidup pun sampai berdarah-darah.
Dengan adanya janji pasangan terpilih mengenai kemiskinan turun dan kartu sembako murah ini; bila perlu semua sembako murah kalau hanya mengandalkan kartu kemungkinannya tidak akan adanya pemerataan atau malah tidak tepat sasaran. Diharapkan kemiskinan di Indonesia perlahan namun pasti dapat diatasi.
2. Klaim jaminan pendidikan dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah
Aku sangat berharap janji ini dapat terealisasikan dengan baik, kalau perlu semua sekolah di gratiskan. Daripada uang rakyat dipakai korupsi pejabat, mending dipakai untuk kebermanfaatan masyarakat. Agar Si Miskin dan Si Kaya mendapatkan kesetaraan, paling tidak memiliki hak sama dalam pendidikan. Jangan hanya mengandalkan kartu, karena tentu saja tidak semua masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Dengan begitu, semoga tujuan negara Indonesia dalam UUD 1945 yaitu "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa" dapat tercapai sebagaimana mestinya.
3. Program Mekaar dan UMI (Pembiayaan Ultra Mikro)
Program Mekaar adalah pinjaman bagi ibu-ibu rumah tangga, agar dapat berwirausaha kecil-kecilan. Seperti berdagang baik warung, jajanan asongan, cilok, bakso, mie ayam, dan usaha mikro lainnya yang diberikan pinjaman oleh pemerintah.
Kalau dilihat-lihat bentuknya mirip-mirip bank keliling lah ya; sama-sama ada bunganya, perbedaannya program ini tidak meminta syarat jaminan atau agunan dan sistemnya tanggung renteng.
Setuju gak setuju sih, tapi doakan saja. Harapannya semoga dengan program ini, masyarakat dapat menjalankan usaha mikro dengan baik dan dapat memperbaiki taraf hidupnya. Jangan sampai malah sebaliknya, banyak yang terjerat utang pemerintah.
Untuk konsesi lahan yang memang sebelumnya tidak sedikit merugikan masyarakat, karena sering kali mengalami penggusuran tanah oleh pemerintah, perusahaan, individu, atau entitas legal lainnya.
Yang lebih mengkhawatirkan ketika ada penggusuran, masyarakat kadang tidak mendapatkan solusi yang tepat dari pihak terkait. Misalnya tidak diberikan ganti rugi bangunan, ganti rugi usaha, lahan pertanian, atau diberikan ganti rugi namun tidak sebanding, dll.
Dengan adanya sertifikasi tanah dan konsesi lahan, diharapkan pemerintah dapat memberikan solusi-solusi yang tepat terkait hal ini.
Nilai yang fantastis, dibandingkan sebelumnya hanya setengahnya saja. Dengan anggaran yang sangat besar ini, diharapkan akan adanya pemerataan pembangunan di setiap daerah. Dan dapat memperbaiki pemberdayaan sosial khususnya sumber daya manusia, maupun perekonomian desa.
Peningkatan rasio elektrifikasi di suatu daerah yang tertinggi dalam optimalisasi penggunaan dan dukungan sumber Energi Baru dan Terbarukan. Dengan memprioritaskan sektor listrik di masa depan sebagai penggerak ekonomi, perkembangan digitalisasi, dan desentralisasi.
Selain memikirkan keuntungan dari hal ini, perlu juga memikirkan kemungkinan dampak yang akan terjadi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Diharapkan dapat menjadi kebermanfaat yang benar-benar dapat dirasakan masyarakat, dan tidak merugikan masyarakat.
Program kartu pra-kerja ini, ditinjau dari tingkat pengangguran di Indonesia yang masih tinggi. Pengangguran itu ada yang memang orangnya tidak punya kemampuan dan tertinggal, bahkan sering dijumpai pula pengangguran dengan titel sarjana yang dimiliki.
Tidak dapat dipungkiri pada dasarnya bahwa pengangguran itu bersumber pada diri sendiri, yang terjangkiti sifat-sifat malas dan tidak memiliki keinginan agar hidup lebih baik lagi.
Diharapkan dengan adanya kartu ini dapat membantu para pengangguran, untuk mendapatkan bimbingan, pelatihan, yang kemudian mendapatkan pekerjaan. Alangkah lebih baiknya pemerintah lebih banyak lagi membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat mengurangi lebih banyak pengangguran di Indonesia.
Sebelumnya, kita mesti mengetahui terlebih dahulu program tersebut mencakup apa saja? Sebagai generasi muda, aku pun tentu ingin mendapatkan pemahaman terkait hal ini.
Jika tujuannya untuk mendukung para pengusaha kreatif muda baik dalam membangun model bisnis termasuk memperluas saluran distribusi, baik melalui jaringan ekosistem yang ada maupun media sosial. Agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, aku setuju!
Harapannya agar muda-mudi tidak tertinggal dan dapat setara dengan bangsa lain, menjadi agen perubahan untuk Indonesia Maju.
Dengan adanya teknologi yang semakin canggih, sekarang dunia seakan tanpa sekat. Mau tidak mau informasi akan semakin mengalir deras, baik itu positif ataupun negatif.
Harapannya dengan program ini, kita semua ketinggalan jaman. Di samping hal itu, sebisa mungkin kita juga harus mengikuti dengan baik dan bisa memfilter informasi-informasi tersebut.
Nah GanSist kiranya itulah harapan untuk Indonesia ke depannya, karena aku pun turut andil di dalamnya.
Selamat kepada Bapak Ir. H. Joko Widodo dan Prof. Dr. K.H. Ma'ruf Amin. Semoga dengan dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 ini, kemudian akan ada bukti nyata terlaksananya janji-janji tersebut.
Setelah itu, apakah Indonesia akan menjadi semakin baik? Atau malah semakin ruwet? Kita doakan sama-sama, agar Indonesia menjadi lebih baik.
Yaa, ini adalah PR untuk kita semua. Jangan sampai muncul lebih banyak lagi mosi tidak percaya, baik dari rakyat untuk pemerintah ataupun pemerintah untuk rakyat. Karena dalam hal ini, baik pemerintah ataupun rakyat tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Pastinya dibutuhkan kerja sama keduanya, untuk mencapai tujuan Negara Indonesia sebagaimana yang tercantum jelas dalam UUD 1945.
Itulah harapanku yang panjang kali lebar, menerima kritik dan saran.