Pernikahan atau perkimpoian adalah sebuah wadah yang menjadi tempat bagi tersalurkannya naluri alami sebagai manusia, dalam rangka memperoleh keturunan guna demi tetap menjaga keeksistensian makhluk hidup. 
Menikah bukan hanya soal semenit dua menit, tetapi ini adalah ikatan yang diharapkan selamanya mengikat dua orang yang berbeda kelamin untuk hidup bersama dalam bahtera rumah tangga.








Selain kasus-kasus sepele dan lucu di atas, sering juga kita jumpai bagaimana mirisnya perkimpoian bahkan pernah terselip kekerasan, seperti :







Ngeri ya gan berbagai fakta KDRT yang terjadi pada rumah tangga-rumah tangga di atas. Pertanyaan yang paling penting harus dimunculkan dalam menyikapi fakta-fakta tersebut adalah mengertikah para suami istri mengenai kesakralan pernikahan?
Atau, sejauh mana pemahaman kita tentang pernikahan hingga dapat menekan kasus KDRT ataupun perceraian karena hal-hal yang sepele.

Maka dari itu, stop kita menganggap bahwa pernikahan adalah hanya soal ikatan perdata saja, tetapi pernikahan harus dimaknai lebih jauh dari itu.

Tuhan bahkan menyandingkan pernikahan dengan dua peristiwa besar dalam sejarah perjanjian-perjanjian yang pernah di buat oleh manusia. Apa saja itu?






Ayat mengenai perkimpoian (An-Nisa:21)dan dua ayat diatas. Allah menautkan Frasa Miitsaqan Ghaliza (perjanjian yang kokoh) terhadap ketiganya, maka para cendekiawan islam serta ulama membeerikan gambaran mengenai sakralnya perkimpoian, dan perkimpoian jangan dipadang remeh sebab ia setara dengan perjanjian tatakala Allah angkat bukit Tursina di atas kepala Bani Isail dan Allah mengambil sumpah janji seia kepada 5 Rasul Ulul Azmi.