Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pesolhary20Avatar border
TS
pesolhary20
Waspada Makanan Yang Sering Bikin Keracunan
   Kasus keracunan makanan biasa terjadi akibat mengonsumsi makanan yang tidak higienis sehingga terkontaminasi kuman atau racun. Meski penyebabnya bisa makanan apa saja, namun ada beberapa jenis makanan yang sering menyebabkan keracunan.
Waspada Makanan Yang Sering Bikin Keracunan

Source: kagamatp.com

Keracunan makanan merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi kuman atau zat berbahaya. Kontaminasi bisa terjadi saat pengolahan, penyimpanan, maupun penyajiannya. Berdasarkan data dari Food Standards Agency, terdapat 900.000 kasus keracunan makanan setiap tahunnya.

Makanan yang Sering Menyebabkan Keracunan
Keracunan makanan bisa menimbulkan gejala berupa mual, muntah, diare berair atau berdarah, nyeri dan kram perut, demam, kelelahan, nyeri otot, serta sakit kepala. Keluhan tersebut dapat muncul beberapa jam, hari, atau minggu setelah makanan dikonsumsi, dan bisa berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa hari.
Kebanyakan kasus keracunan makanan disebabkan bakteri, virus, dan parasit yang mengeluarkan racun dan mengontaminasi makanan. Supaya dapat lebih berhati-hati, kita perlu mengetahui beberapa jenis bahan makanan yang sering menyebabkan keracunan, yaitu:
Waspada Makanan Yang Sering Bikin Keracunan
Source: Liputan6.com

1. Daging merah
Daging yang dijual di pasaran rentan mengandung bakteri, seperti E. coli, Salmonella, Shigella, dan Vibrio. Sedangkan makanan olahan dari daging, seperti ham, bacon, dan sosis, rentan mengandung bakteri Listeria dan Staphylococcus aureus.
Kontaminasi paling banyak terjadi pada daging babi, sapi, kerbau, dan kambing. Pencemaran bisa terjadi selama proses pemotongan hewan, penyimpanan di toko, sampai pengolahannya.

2. Daging dan telur unggas
Mengonsumsi daging dan telur ayam atau bebek yang dimasak kurang matang dapat meningkatkan risiko terjadinya keracunan makanan. Bakteri yang banyak terdapat pada unggas adalah Campylobacter dan Salmonella. Bakteri ini sering ditemukan di usus dan bulu unggas. 
3. Susu non-pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses pemanasan susu pada suhu tertentu, sehingga dapat membunuh bakteri berbahaya. Susu yang belum dipasteurisasi, jika dikonsumsi berisiko mengalami keracunan akan lebih besar. Kasus keracunan susu mentah dilaporkan banyak terjadi pada anak-anak dan remaja.
4. Seafood atau boga bahari
Hidangan laut atau seafoodberisiko mengandung histamin, yaitu salah satu racun yang dihasilkan oleh bakteri di tubuh ikan atau kerang yang sudah tidak segar. Selain itu, kita juga perlu berhati-hati terhadap kandungan merkuri dalam hidangan seafood, terutama jika kita mengonsumsi ikan atau kerang dari perairan yang tercemar logam berat ini.
5. Sayuran dan buah-buahan
Budidaya sayuran dan buah-buahan di lahan kerap kali terpapar pestisida yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan hama tanaman, seperti serangga dan penyakit tanaman. Jika sayur dan buah tidak dicuci dengan bersih, pestisida dapat ikut tertelan dan membahayakan kesehatan.
Selain itu, sayuran dan buah-buahan bisa mengandung bakteri Salmonella dan E. coli. Hal tersebut bisa terjadi jika sayur atau buah yang ditanam di area yang tercemar kotoran hewan atau manusia.
Beberapa jenis makanan diatas memang memiliki kansungan gizi yang tinggi dan dibutuhkan oleh tubuh. Karena itu terkadang membuat kita lengah dalam mengolah dan menangani bahan makanan tersebut.
Waspada Makanan Yang Sering Bikin Keracunan
Tips Memilih, Membersihkan, dan Mengolah Makanan
Untuk menurunkan risiko keracunan makanan, mencuci bahan makanan hingga benar-benar bersih dan memasak hingga matang adalah cara yang bisa kita lakukan. Pengolahan makanan yang baik dimulai dari pemilihan, penyimpanan makanan sesuai dengan jenisnya, sampai proses memasaknya.
1. Memilih
Jangan membeli bahan makanan yang kebersihannya terlihat meragukan. Apalagi jika makanan tersebut sudah disimpan dalam suhu ruangan terlalu lama, karena ada kemungkinan sudah terkontaminasi oleh kuman. Pilihlah makanan yang matang atau sudah melalui proses pasteurisasi, terutama untuk produk olahan susu, jus, dan telur.
2. Membersihkan
Tidak hanya mencuci bahan makanan hingga bersih, kita juga perlu mencuci tangan serta peralatan masak sebelum mengolah makanan. Gunakanlah sabun dan air yang mengalir, atau air hangat bila memungkinkan.
3. Memisahkan
Untuk mencegah kontaminasi silang antar makanan, selalu pisahkan makanan matang dan mentah. Simpan makanan mentah, seperti daging, unggas, ikan, dan hidangan laut, secara terpisah dari makanan lainnya. Sedangkan ketika mengolahnya, jangan menggunakan talenan dan pisau yang sama untuk sayuran dan daging.
4. Memasak
Masak daging atau telur hingga benar-benar matang dengan suhu yang tepat. Cara ini efektif membunuh kuman berbahaya yang ada pada makanan mentah. Jika perlu, gunakan termometer makanan yang dapat mengukur suhu di bagian dalam makanan, untuk memastikan makanan sudah matang seluruhnya.
5. Menyimpan
Jika bahan makanan belum akan dimasak atau dimakan, simpanlah di lemari pendingin. Apabila ingin menyimpan makanan matang di luar lemari pendingan atau pada suhu ruangan, jangan lebih dari 2 jam.
Ketika ingin mengonsumsi jenis makanan yang sering menyebabkan keracunan, kita perlu lebih berhati-hati dalam memilih serta mengolahnya. Jika mengalami gejala keracunan makanan, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Source: Alodokter
emoticon-Jempolemoticon-Repostemoticon-Cendol Ganemoticon-Sundulemoticon-I Love Kaskus
 


tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
517
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan