- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lokalisasi Sunan Kuning Semarang, Lahir 1966 dan Omzetnya Rp 1 M Semalam


TS
uratkumbang
Lokalisasi Sunan Kuning Semarang, Lahir 1966 dan Omzetnya Rp 1 M Semalam

Berbicara soal lokalisasi Sunan Kuning Semarang, tidak hanya soal kegiatan Pekerja Seks Komersil (PSK) yang ada di sana. Ada usaha lain yang dilakoni warga di kawasan yang mencakup 6 RT tersebut.
Pada masa sebelum proses penutupan lokalisasi yang ada sejak 19 Agustus 1966, perputaran uang di SK atau yang sebenarnya bernama Resosisalisasi Agorejo ini mencapai Rp 1 miliar per malam.
"Perputaran uang semalam ya kalau Rp 1 miliar bisa, itu kotor ya," kata pengelola Argorejo, Suwandi kepada wartawan pada 22 Juni 2019 lalu.
Banyaknya uang yang bergulir di sana memang tidak mengherankan karena setidaknya ada 177 usaha karaoke dan 476 pekerja atau yang biasa disebut oleh pengelola sebagai anak asuh.
Belum lagi ada warung sembako, warung makan, salon, butik hingga mini market di sana. Penutupan SK tentu saja berdampak pada mereka juga sehingga dilakukan dengan hati-hati.
Salah seorang pengelola karaoke, Sukmawati mengaku sejak isu penutupan SK bergulir setahun lalu pendapatannya menurun. Ia masih bisa mencari nafkah dengan butik miliknya.
"Sekarang cari Rp 300 ribu itu susah sehari. Padahal kontrakan ini Rp 12 juta per bulan," kata Sukmawati, Kamis (9/10/2019).
"Ya makanya dengan usaha lain, butik ini berusaha untuk menutup kebutuhan," imbuhya.
Terkait penutupan SK, Sukmawati mengaku sebetulnya tidak setuju. Ia belum tahu harus bagaimana nantinya, dan justru mengaku akan menjajakan diri ke jalanan.
"Ya melacurkan diri di ujung-ujung Kota Semarang mungkin," pungkasnya.
Penutupan yang semula dilakukan 15 Agustus 2019 mundur hingga akhirnya ditetapkan lagi tanggal 18 Oktober 2019. Itu pun nantinya dimulai dengan memulangkan para pekerja ke daerah masing-masing dengan fasilitas Pemkot atau biaya sendiri.
Baca juga: Sunan Kuning Semarang Ditutup 18 Oktober 2019, Akan Ada Seremoninya
Untuk usaha karaoke, Pemkot masih memberikan izin untuk beroperasi sementara. Diwawancara terpisah, Kasatpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto menegaskan tidak bisa langsung serentak menutup usaha di sana.
"Karaoke tetap buka, sementara diizinkan. Kami tidak bisa langsung tebas," pungkas Fajar, Rabu (8/10).
Kegiatan di SK tidak melulu soal bisnis. Pekerja disana juga mendapatkan pelatihan agar bisa segera mentas dari dunia malam. Bahkan siraman rohani seperti pengajian juga digelar di Masjid yang berada di sebelah gedung pertemuan.
Sumur: https://m.detik.com/news/berita-jawa...m/2#detailfoto
Luarr biasaa omsetnya..
Ehm,,eehhmm,,hayoo agan2 dimari siapa yg pernah kesana angkat tangan nya..

0
2.2K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan