Mental Illness atau penyakit mental bukanlah sesuatu yang dapat kamu remehkan; karena jika kamu memiliki penyakit mental, semua yang dikatakan atau dilakukan orang kepadamu, sekecil apapun jika itu tidak cukup baik akan menyisakan sesuatu yang mengerikan dan traumatis dalam pikiranmu. Trauma itu akan tinggal di pikiranmu selamanya, menumpuk dan semakin banyak. Itu sebabnya kepalamu hanya akan mengingat hal-hal negatif yang terjadi dalam hidupmu. Jika kamu mengalami hal seperti ini, seperti yang dirasakan Joker, segeralah minta tolong. Mungkin kamu akan merasa tidak ada orang yang peduli padamu—tapi sebenarnya orang-orang baik seperti itu masih ada.






Hargai dan hormati orang lain. Siapa pun itu. Apapun pekerjaannya. Meskipun mereka bekerja dengan(dan di bawah)mu, meskipun kamu memberi mereka uang, meskipun kamu pikir mereka bukan siapa-siapa dan tidak punya kekuasaan sepertimu. Jangan pernah berpikir bahwa kamu bisa melakukan apa saja kepada siapa pun hanya karena kamu punya segalanya.






Be kind, always. Jika kamu melihat seseorang yang butuh pertolongan, tolonglah. Jika kamu melihat seseorang disakiti secara verbal oleh orang lain, hiburlah. Jaga selalu sikap dan perkataanmu, karena lidah ini adalah pisau yang bisa menancap di hati orang lain kapan saja. Kamu tidak akan tahu bagaimana situasi dan kondisi yang sedang dialami seseorang. Kamu tidak akan tahu kalau 1 kalimat yang kamu keluarkan dengan maksud bercanda bisa menetap di hati dan pikiran orang itu selamanya.





Meskipun ini seolah terjadi pada Joker, tapi tidak ada yang namanya “Orang Jahat adalah Orang Baik yang Tersakiti.”
Pada dasarnya, setiap manusia memiliki dua sisi dalam hidupnya: baik dan jahat.
Manusia adalah makhluk yang diberi akal oleh Tuhan untuk memilih langkah baik atau buruk. Kamu bisa menjadi orang baik jika kamu mau mengalahkan semua sisi jahat dalam dirimu—egois, serakah, benci, dendam, dan lain-lain.
Harap diperhatikan juga kalau apa yang terjadi pada Joker adalah penyakit mental, depresi, keputus-asaan sehingga karena kita melihat film ini dari sudut pandang Joker, yang terlihat di dalam film seolah hanya hal-hal buruk yang menimpanya saja. Orang dengan penyakit mental akan lebih sulit menentukan yang mana yang baik dan buruk. Pada akhirnya Joker memilihuntuk menjadi orang jahat, karena apa? Karena ada kesempatan dan orang-orang yang mendukungnya untuk menjadi seperti itu. It’s a self destruction. He blames the society, padahal nyatanya society is indeed being cruel to everyone, tapi gak semuanya jadi orang jahat, kan? Itu adalah pilihannya sendiri dan kesalahannya sendiri, tapi ia jadi kuat karena orang-orang membenarkan tindakannya. Padahal, bagaimana pun pembenarannya, segala perbuatan jahat adalah salah dan tidak dapat diwajarkan.

“Orang jahat adalah orang yang memilih sendiri untuk menjadi jahat”, remember that.





Bagian ini yang paling sering terjadi di indonesia. Kesadaran orang-orang tentang betapa mental illnessitu sesuatu yang berbahaya sangat rendah. Biasanya orang-orang akan dengan mudahnya justru menyalahkan korban atau lebih parahnya lagi menyangkut pautkan dengan agama, “Lebay”, “Coba lebih dekatkan diri dengan yang di atas”, “Perbanyak shalat makanya”, “Kamunya saja yang menutup diri dari orang lain,” and so on.

This is frikkin ironic.

These people need help! Not your judgement!

Ada alasan kenapa yang mereka pikirkan hanyalah hal-hal yang negatif, meskipun mereka rajin beribadah dan punya banyak teman. Seperti yang sudah dijelaskan di poin satu.
Jika kamu bertemu orang-orang seperti ini, ulurkan tanganmu dan tolong dia! Setidaknya dia mungkin akan mengingat kalau ada satu orang yang peduli padanya di dunia ini. Dan siapa yang tahu kalau kamu benar-benar bisa menyelamatkan dia.



Gimana, GanSis? Pesan yang terkandung memang se-dark itu, ya but this is one of the best movies I’ve ever watched so far! After effect setelah nonton filmnya itu loh wuihhh ... dalem banget! Buat GanSis yang belum nonton, yuk segera ditonton, dijamin ga akan nyesel! Tapi ingat, anak di bawah umur jangan diajak ya, film ini sendiri mengandung unsur-unsur yang sangat tidak baik jika ditonton oleh anak-anak. Dan ingat, ini bukan film action dan ga ada Batmannya! Ini benar-benar film psychology thriller, ya!

Kalau buat GanSis yang udah pada nonton, gimana pendapatnya? Komen di bawah dong! Ane seneng nih diskusi beginian

Okay sekian dulu trit apalah-apalah dari Ane. Mohon maaf kalau banyak kekurangan karena trit ini Ane tulis dengan segala ketidaksempurnaan. Sampai jumpa di trit selanjutnya, ya!