

TS
fitriasarina
Mengenal Ranitidin, Obat Yang Dilarang Beredar Oleh BPOM
Mengenal Ranitidin, Obat Sakit Maag Yang Dilarang BPOM
Mungkin banyak dari kita yang sudah mengenal Ranitidin yaitu obat yang sering digunakan untuk mengobati atau meringankan keluhan maag ( maag itu adalah suatu kondisi meningkatkan asam lambung lebih dari biasanya yang menyebabkan nyeri / perih di lambung )
Ranitidin ini adalah salah satu obat untuk menurunkan produksi asam lambung dengan menghambat produksi histamin, dimana histamin ini berfungsi untuk memproduksi asam lambung di dalam lambung.

Baru-baru ini kita mendengar atau membaca bahwa beberapa produk dari Ranitidin ini ditarik dari peredaran karena mengandung bahan yang tidak baik untuk tubuh manusia.
Dilansir dari beberapa sumber berita nasional, beberapa produk Ranitidin ditarik dari pasaran karena mengandung senyawa yang mengandung unsur N-Nitrosodimethylamine (NDMA) dalam jumlah yang relatif kecil pada sampel produk yang mengandung bahan aktif ranitidin pemicu kanker.

NDMA yang direkomendasikan itu ambang batasnya hanya 96 ng/hari.
Jika NDMA melebihi 96 ng/hari maka akan bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker.
Sakit maag ini memang perlu ditegakkan oleh petugas kesehatan agar semakin jelas penyebab dari sakit maag ini.
Karena ada juga sakit maaf yang disebabkan oleh bakteri yaitu Helicobacter Pylori.
Jika sakit maag disebabkan oleh Helicobacter Pylori maka diperlukan pengobatan lebih lanjut seperti pemberian antibiotik.
Lalu bagaimana kita menyikapi hal ini?
Karena obat ini cukup sering digunakan dan sakit maag juga penyakit yang sering kita jumpai maka kita harus memastikan obat yang kita makan itu aman.
Kita perlu untuk menanyakan kembali keamanan obat yang kita terima dan tidak termasuk dalam daftar obat yang dilarang oleh BPOM.
Selain Ranitidin juga masih ada obat maag lainnya seperti Omeprazole, Lansoprazole, Antasida dll.
Selain obat-obatan, sakit maag juga harus teratur makan.
Teratur makan itu maksudnya, jam makan tidak berganti-ganti.
Jika kita sudah terbiasa makan pagi jam 07.00, makan siang 14.00, makan malam 18.00, maka kita harus mengikuti jadwal itu dan tidak berganti jam makan.
Untuk terhindar dari sakit maag juga harus menghindari makanan yang pedas, asam dan berlemak.
Jelas, alkohol dan rokok sangat tidak diperbolehkan untuk penderita maag.
Memang harus sebanding antara pengobatan medis dan perbaikan gaya hidup.
Semoga kawan-kawan yang sakit maag segera sembuh
Sekian tulisan saya ini.
Terimakasih sudah membaca.

Mungkin banyak dari kita yang sudah mengenal Ranitidin yaitu obat yang sering digunakan untuk mengobati atau meringankan keluhan maag ( maag itu adalah suatu kondisi meningkatkan asam lambung lebih dari biasanya yang menyebabkan nyeri / perih di lambung )
Ranitidin ini adalah salah satu obat untuk menurunkan produksi asam lambung dengan menghambat produksi histamin, dimana histamin ini berfungsi untuk memproduksi asam lambung di dalam lambung.

Baru-baru ini kita mendengar atau membaca bahwa beberapa produk dari Ranitidin ini ditarik dari peredaran karena mengandung bahan yang tidak baik untuk tubuh manusia.
Dilansir dari beberapa sumber berita nasional, beberapa produk Ranitidin ditarik dari pasaran karena mengandung senyawa yang mengandung unsur N-Nitrosodimethylamine (NDMA) dalam jumlah yang relatif kecil pada sampel produk yang mengandung bahan aktif ranitidin pemicu kanker.

NDMA yang direkomendasikan itu ambang batasnya hanya 96 ng/hari.
Jika NDMA melebihi 96 ng/hari maka akan bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker.
Sakit maag ini memang perlu ditegakkan oleh petugas kesehatan agar semakin jelas penyebab dari sakit maag ini.
Karena ada juga sakit maaf yang disebabkan oleh bakteri yaitu Helicobacter Pylori.
Jika sakit maag disebabkan oleh Helicobacter Pylori maka diperlukan pengobatan lebih lanjut seperti pemberian antibiotik.
Lalu bagaimana kita menyikapi hal ini?
Karena obat ini cukup sering digunakan dan sakit maag juga penyakit yang sering kita jumpai maka kita harus memastikan obat yang kita makan itu aman.
Kita perlu untuk menanyakan kembali keamanan obat yang kita terima dan tidak termasuk dalam daftar obat yang dilarang oleh BPOM.
Selain Ranitidin juga masih ada obat maag lainnya seperti Omeprazole, Lansoprazole, Antasida dll.
Selain obat-obatan, sakit maag juga harus teratur makan.
Teratur makan itu maksudnya, jam makan tidak berganti-ganti.
Jika kita sudah terbiasa makan pagi jam 07.00, makan siang 14.00, makan malam 18.00, maka kita harus mengikuti jadwal itu dan tidak berganti jam makan.
Untuk terhindar dari sakit maag juga harus menghindari makanan yang pedas, asam dan berlemak.
Jelas, alkohol dan rokok sangat tidak diperbolehkan untuk penderita maag.
Memang harus sebanding antara pengobatan medis dan perbaikan gaya hidup.
Semoga kawan-kawan yang sakit maag segera sembuh
Sekian tulisan saya ini.
Terimakasih sudah membaca.


Diubah oleh fitriasarina 08-10-2019 15:11






tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.9K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan