Kaskus

Entertainment

OpenJuanAvatar border
TS
OpenJuan
Mendaki Gunung Bersama 5 Setan di Gunung Pewandano !
Mendaki Gunung Bersama 5 Setan di Gunung Pewandano !

Perkenalkan Namaku  Yuli, aku tinggal di sebuah desa yang ada di kaki Gunung Pewandano.  Desa yang berisikan hanya  500 penduduk ini, mayoritas penduduknya bekerja sebagai pemandu para pendaki maupun menjadi  pedagang makanan di sekitar pintu masuk pendakian gunung Pewandano.  Sebagai  salah satu warga desa, aku juga bekerja sebagai pemandu pendaki dan hanya satu – satunya wanita yang bekerja menjadi pendaki.  Meskipun wanita, aku memiliki fisik dan kemampuan yang tidak kalah hebat dengan para pemandu pria.  Aku memilih pekerjaan ini karena menurutku pendakian merupakan hal yang menantang dan aku suka dengan tantangan itu.
 

Setiap dua hari aku pasti mendapat kebagian untuk menemani pendaki yang akan naik gunung pewandano karena Gunung ini merupakan salah satu gunung yang tinggi di Indonesia dan terkenal dengan mistisnya.  Gunung ini setiap tahunnya selalu memakan korban jiwa dari para pendakinya  terutama mereka yang tidak memakai pemandu.  Jalanan yang terjal dan licin serta tingginya mampu menyebabkan para pendaki terpleset jatuh ke jurang ataupun terkena hipotermia.  Selain para pendaki, banyak juga para pemandu yang mengalami kecelakaan ketika melakukan pendakian.

Mendaki Gunung Bersama 5 Setan di Gunung Pewandano !



Gunung Pewandano menyimpan segudang misteri dimana beberapa pendaki pernah melihat nenek terbang, genderuwo hingga kuntilanak.  Beberapa pendaki yang hilang juga menceritakan pernah tersesat dan menemukan sosok hitam besar mengejar mereka.  Namun aku selalu menganggap bahwa itu semua hanyalah halusinasi yang dirasakan para pendaki. Kelelahan , rasa haus dan faktor kegelapan dapat menyebabkan seseorang berhalusinasi untuk melihat sesuatu.  Selama aku mendaki di gunung pewandano, aku tidak pernah menemukan hal mistis . Aku hanya menemukan sejumlah sampah di area pergunungan.  Tidak mungkin orang yang sudah mati dapat bertemu dengan orang yang masih hidup terutama karena alam yang berbeda.

Semua yang kuanggap selama ini hanya halusinasi menjadi  kenyataaan ketika aku menemani sebuah grup pendaki di tanggal 23 Juli 2019. Hari itu aku mendapat kabar  dari posko utama pendakian  untuk mendampingi  sekelompok anak muda yang datang dari Jakarta. Aku sedikit heran sebenarnya dengan kabar tersebut karena biasanya anak – anak muda melakukan pendakian di hari kamis hingga weekend dan jarang sekali yang melakukan pendakian di hari selasa (tgl 23 juli) . Namun aku berpikir saat itu mungkin sekolah mereka sedang libur dan memang setiap hari selalu ada pendaki di gunung pewandano. Jadi  menurutku saat itu hanya kegiatan memandu seperti biasa aja.

Setelah mendapat tugas, aku bergegas menemui para pendaki dengan membawa peralatan pendakian.  Namun ada suatu keanehan saat aku tiba di posko utama pendakian, aku tidak melihat satu orang pun penjaga posko dan aku hanya bertemu 5 anak muda yang ternyata para pendaki yang akan aku dampingi.  Kemudian mereka memperkenalkan namanya yaitu joni, anwar, inem, joko, dan rusli.  Saat itu aku tidak berfokus dengan diri mereka karena aku sedang sibuk mencari – cari para penjaga terutama aku harus mendapatkan surat tugas dan perijinan mereka sebelum melakukan pendampingan.  Di tengah pencarian tersebut, salah seorang dari mereka memberikan aku beberapa surat dan mengatakan bahwa surat tersebut dititipi oleh para penjaga.  Menurut mereka, penjaga posko  mendapat panggilan dari pusat dan bergegas sambil menitipi surat tersebut.

Setelah mendengar penjelasan mereka, aku mengerti kenapa tidak adanya petugas posko  dan hal itu bisa terjadi apabila petugas mendapat kabar dari pusat terkait para pendaki yang hilang atau tersesat di gunung.  Masalah sudah selesai dan surat ijin sudah ada di tangan maka tugas memandu pendakian dapat aku laksanakan.  Aku menjelaskan kepada mereka aturan pendakian dan hal – hal yang harus  dipatuhi ketika melakukan pendakian di gunung pewandano.  Selang penjelasan kurang lebih 30 menit, kami memulai pendakian tepat pukul  16:00. Rencana pendakian akan memakan waktu 4 hari termasuk waktu istirahat, makan maupun berkemah malam.

Mereka berlima tidak banyak bertanya seperti pendaki pada umumnya dan saat itu aku mengira mungkin ini disebabkan karena mereka sudah pernah mendaki di gunung pewandano.  Sebagai pemandu, saya memimpin arah pendakian sambil sesekali memastikan pendaki tidak ada yang tertinggal.  Hal ini merupakan tugas utama dari pemandu pendakian.  Setelah mendaki beberapa waktu, tanpa terasa kami telah mendaki selama 2 jam dan waktu di jam tangan saya  sudah menunjukkan angka 18:00.  Saya memutuskan menghentikan pendakian karena hari sudah malam dan mendirikan kemah di tempat tersebut.  Saat saya telah selesai mendirikan kemah saya, saya melihat bahwa kelima pendaki tersebut sedang berjalan ke arah kegelapan hutan. Kemah mereka sudah terpasang dengan rapi dan sudah ada bekas api unggun di depan tenda mereka. 
“ owh mungkin ini bekas api unggun dari kelompok pendaki sebelumnya”  pikirku saat itu.
“ Joni, anwar joko, mau kemana kalian... jangan ke arah hutan... bahaya malam2” sahutku sambil berlari mengejar mereka.

Mendaki Gunung Bersama 5 Setan di Gunung Pewandano !



Namun tak ada satupun dari mereka lima yang merespon ucapanku, mereka tetap berjalan ke arah kegelapan hutan dan aku masih berusaha mengejar mereka . Meskipun aku berlari cukup cepat, namun rasanya aku tidak bisa mengejar mereka yang hanya berjalan.  Aku terus berteriak dan berlari mengejar mereka serta tanpa aku sadari telah keluar dari jalur pendakian resmi gunung pewandano.  aku tidak mendapatkan hasil signifikan dan justru aku malah kehilangan jejak mereka.

“ dasar anak – anak bandel...  nanti kalau kenapa2... bahaya tau..  gak tau apa disini angker  “ teriakku dengan keras melepas kekesalan.
“ HKIK KIK KIK KIK KIKIKI KIKKKKKKK .... KIKIKIKIKK “ 
Ada suara yang tidak tahu asal suaranya menjawab teriakanku. Sekejap bulu kudukku merinding dan angin berhembus kencang ke arahku. Suara itu sangat mengejutkanku namun aku masih berpikir positif. Saat itu aku menduga bahwa ini merupakan ulah mereka berlima yang hendak mengerjaiku.

“ hei siapa disana... aku gak takut yah... hei kalian berlima jangan main – main yah. Aku tidak percaya hal itu “ sahutku membalas suara tertawa itu
“ HKIK KIK KIK KIK KIKIKI KIKKKKKKK .... KIKIKIKIKK “ 
“ HKIK KIK KIK KIK KIKIKI KIKKKKKKK .... KIKIKIKIKK “ 
“ HKIK KIK KIK KIK KIKIKI KIKKKKKKK .... KIKIKIKIKK “ 
Suara tertawa itu terdengar berulang kali dan semakin lama semakin menjauh suara itu dari telingaku. Konon katanya apabila suara semakin jauh maka setan atau hantu itu semakin dekat dengan kita. Bulu kudukku semakin merinding , angin berhembus begitu kencang dan tubuhku rasanya tidak bisa digerakkan sama sekali. Di tengah suasana itu, aku merasa bahuku dipegang dari belakang dengan tangan yang sangat dingin. Tangan itu begitu dingin hingga aku merasa dipegang oleh balok es. Tubuhku masih tidak bisa digerakkan dan tiba – tiba dari atas muncul kuntilanak di depanku. Sekejap aku pingsan saat itu dan  berapa lama kemudian aku terbangun sambil berteriak
“ ARGHHHHHHHHHHHH SEEEEEE TANNNNNNNNNN.. KUNNN TIL.. KUNNN TILANAK” teriakku dengan kencang saat terbangun
Saat itu aku masih ingat terbangun di bawah pohon kamboja dengan  beberapa kerangka manusia di sampingku. 

“ APAAAA INI...... MAYAT........ TULANG..... ARGHHHHHHHHHHHH TOLONGGGG” TERIAKKU LAGI.
Dua kali teriakanku dengan rasa tidak percaya terbangun di antara tumpukan kerangka manusia. Aku bangun dari tumpukan itu dan berlari menjauh dari pohon kamboja itu. Aku tidak tahu sedang berada di bagian mana dari pegunungan pewandano.  Meskipun telah berulang kali mendaki gunung ini, aku tidak mengenali wilayah saat itu. Wilayah tersebut terasa asing  bagiku.

“ Tolong – tolongg...... joni anwar... dimana kalian... toloonggg.. TOLONGGG.. “  sahutku sambil berlari ke arah yang tidak menentu.

Mendaki Gunung Bersama 5 Setan di Gunung Pewandano !



Di tengah berlari, aku melihat bahwa ada yang mengejarku dari belakang. Sepintas aku berusaha mengidentifikasi dan aku simpulkan bahwa itu bukan manusia.  Sosok  manusia dengan tubuh kuda mengejarku dan aku terus berlari sekuat tenaga hingga tidak sempat melihat mukanya dengan jelas.  Secara logika, tidak mungkin kuda ada di pendakian gunung  pewandano. Jadi tidak perlu aku harus memastikan dengan jelas muka sosok tersebut.  Di saat berlari, aku tanpa sadar menemukan sebuah gua dan aku masuk ke dalamnya.  Selang beberapa lama bersembunyi di goa, aku tidak mendengar maupun melihat sosok tersebut. Saat hendak keluar, aku melihat ada sebuah tulisan di dinding goa.

Mendaki Gunung Bersama 5 Setan di Gunung Pewandano !



Tulisannya adalah “ PETUALANGAN  tidak akan PERNAH  HENTI bersama LIMA SAHABAT sejati tertanda (joni, anwar, inem, joko, dan rusli, 1958)

Pada awalnya aku mengira bahwa ini tulisan mereka namun aku terkejut ketika melihat tanggal di akhir  tulisan yaitu 1958.

“ mereka khan masih sekitaran 20 tahunan, masak tahunnya 1958, pasti ini ulah mereka juga untuk mengerjaiku” pikirku saat itu

Kemudian aku keluar dari goa tersebut dan melanjutkan mencari jalur pendakian resmi gunung serta kelima anggota pendakiku tersebut.  Saat aku melakuan pencarian, aku tiba – tiba merasa lelah sekali dan lama kelamaaan aku pingsan di tempat. Aku masih ingat saat  itu aku mencium bau bunga melati yang sangat pekat sebelum aku tidak sadarkan diri.

Suara – suara warga membangunkanku. Aku melihat bahwa sejumlah warga mengelilingiku dan aku berada di posko pendakian 4.  Menurut mereka, aku telah hilang selama 2 minggu dan mereka telah mencariku sejak lama. Dengan tubuh yang lemas, aku menjelaskan bahwa aku mendampingi 5 orang pendaki dan tersesat karena kenakalan 5 pendaki itu.  Para warga bingung dengan kata – kataku dan kemudian aku menyebut nama 5 pendaki itu.  Para warga yang merupakan pemandu juga mengatakan bahwa tidak ada nama 5 pendaki maupun tugas mendaki yang diberikan kepadaku .  Para warga langsung membawaku turun dari pendakian dan aku ditenangkan di posko utama.

Ketika berada di posko utama, aku melihat kelima nama pendaki itu di pengumuman orang hilang. Nama itu dilengkapi dengan foto . kelima foto itu sama dengan wajah para pendaki yang aku pandu. Mereka ternyata telah hilang sejak tahun 1958 dan belum ditemukan hingga 2019. Menurut para warga dan tetua,  kejadian halus yang aku alami disebabkan aku mendaki di saat datang bulan dan itu merupakan hal yang tidak diperbolehkan.

Para warga mengadakan doa bersama untuk kelima orang yang hilang sejak lama itu dan aku juga membuat upacara untuk menyucikan diri dan gunung.  Setelah itu tepat tanggal 13 september 2019 ditemukan kerangka 5 orang pendaki yang aku pandu itu .

The end.

sumber cerita pribadi

Nama orang serta nama gunung dalam kisah fiktif yah...

Namun terinspirasi dari kejadian nyata ..

sumber gambar google images

terima kasih
Diubah oleh OpenJuan 08-04-2021 15:03
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.4K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan