Assalamualaikum

Hai Gansist bertemu lagi dengan thread saya, Abella Citra.

Apa semudah membalik telapak tangan, perjuangan untuk menjadi atlet hebat?

Altet hebat, punya nama besar, mengharumkan bangsa dan negara. Tentunya butuh perjuangan ekstra, waktu, tenaga, dan uang.

Dipikir logika saja, ada orang langsung sukses? Menyandang nama besar tanpa proses? Kalau menurut Abell sih gak mungkin.

Orang-orang hebat ini pastinya dibelakangnya juga berdiri seseorang yang hebat pula. Orang yang ikut menyertainya. Selalu membantu, menemani, dan memberikan arahan.

Terkadang kita hanya melihat satu sisi, ketika orang itu sudah sukses, sudah berdiri dengan gagahnya membawa bendera merah putih dan piala atau mendali. Berdiri di jajaran atlet menyayikan lagu kebangsaan. Mengelu-elukan nama besarnya.


sumber

Jonantan, Shesar Hiren yang dengan kerennya memberikan smess-an dan bermain apik. Atlit panjat tebing Aries Rahayu Susanti seperti spiderman dalam laganya di sea games. Beratus-ratus atlet lainnya, menunjukkan aksi hebatnya.

Terpikirkan perjuangan sang pelatih gak? Terpikirkan perjuangan sang atlet ketika masih di titik nol gak? Pastinya gak ada yang memikirkan hal tersebut!


sumber

Demi menjadikan sukses sang atlet yang dari nol, sang pelatih dengan sabar membimbing, memberikan arahan tak kenal waktu dan lelah. Memberikan semangat dan semangat untuk memupuk rasa percaya diri.

Pelatih daerah diperhatikan gak? Dapat fasilitas gak? Miris kalau gak? Karena dari merekalah lahir atlet-atlet ternama seperti sekarang.


dokpri

Melatih pagi, siang, sore, dan malam, kadang Abell mikir digaji berapa sih perjuangan mereka? Beda dengan pelatih yang tinggal comot altet daerah yang sudah mahir dan pinter. Tinggal gembleng doang, dasar, dan disiplin sudah ada. Pastinya sangat mudah.

Sedangkan, pelatih daerah ini harus telaten, sabar, disiplin, dan berpikiran cerdas agar ilmu yang disampaikan terserap mudah. Dapat apa mereka?


dokpri, masih pemula.

Menurut Abell, kiat ini bisa diterapkan jika ingin jadi atlet sukses.

Kiat menjadi atlet

1. Senang dan niat

Tak ada yang instan untuk menjadi orang sukses, semua berproses. Begitupula sebaliknya, untuk menjadi atlet harus didasari senang dahulu. Ketika sudah senang ada niat belajar dengan mudah dalam menyerap ilmu sang pelatih. Ilmu apapun pasti akan semangat dalam belajar.

2. Disiplin

Untuk menjadi orang hebat perlu disiplin dan mendisiplinkan diri. Kalau sudah bisa disiplin tanpa disuruh dan diperintah akan latihan sendiri.

Gak perlu berkoar-koar, hari ini jam segini latihan. Yang sudah disiplin di rumah pun akan latihan. Di tempat latihan tak akan telat waktu.

3. Komitmen

Harus berkomitmen untuk menjadi orang hebat apa saja yang perlu dan harus dilakukan. Kesampingkan hal-hal yang tidak penting. Kalau berkomitmen untuk menjadi atlet hebat lakukan latihan dengan semangat, gigih. Yakinlah kerja keras tak akan menghianati hasil.

Latihan pagi, siang, sore, dan malam no problem karena sudah sadar tak ada yang instan. Demi satu impian perlu perjuangan dan kerja keras.

4. Waktu dan tenaga

Kalau gak serius latihan akan rugi waktu dan tenaga, kenapa? Kita sudah capek-capek menuju tempat latihan, kemudian latihan, berkeringatan tapi kalau gak serius percuma saja. Waktu dan tenaga yang kita keluarkan gak ada hasilnya.

5. Fokus dan kerja keras

Selalu tanamkan ini di mana pun, kalau latihan gak fokus bakalan cidera dan yang rugi kita juga pastinya. Kalau terjatuh dan nyawa taruhannya kita juga. Jadi, fokus dan jangan pernah menundukkan pandangan. Jelilah mengambil peluang, siapa dia yang jeli pastinya dia akan jadi orang hebat.

Lawanmu ada di depan bukan di bawah. Jadi, jangan pernah menundukkan pandangan. Dari sorot mata yang tajam sudah bisa menyiutkan nyali lawan gan.

6. Modal

Nah, tanpa ini pun sia-sia juga, karena gak mungkin atlet daerah akan dibiayai KONI yang ada kita modal dulu. Kalau latihan dibelikan bensin dahulu yang ada kita modal juga. Baju dan kaos untuk turnamen yang pasti kita beli sendiri.

Beda jika sudah atlet nasional, semua dapat fasilitas. Uang pembinaan dan kerja keras.

Itulah yang saya alami dan perhatikan, kata pelatih saya yang masih daerah.Gak ada yang instan semua perlu proses.

Perjuangan sang atlet nasional itu sudah layak kiranya. Di samping jam terbang yang sudah banyak, latihan dan latihan yang bisa dibilang kita sehari dua kali mereka bisa lima sampai sepuluh kali sehari. Jadi, sudah selayaknya mereka menyandang nama besar itu.

Jangan malas untuk berlatih, belajar ilmu baru, dan jangan takut terjatuh. Dengan terjatuh akan menjadikan kita lebih mawas diri dan berhati-hati.

Harapan saya buat olahraga di tanah air, perhatikan atlet daerah dan pelatihnya juga. Tanpa mereka tak ada atlet hebat seperti sekarang.

Semoga bermanfaat