Pertama2, disclaimer dulu. Gw bukan fanboi Apple by default. Sebelum dan sejak Apple memulai revolusi smartphone dengan meluncurkan iPhone, gw uda coba semua merek flagship dari pocketpc (gw punya satu toshiba tablet, dua HP tablet dan satu toshiba hybrid laptop dan tablet), blackberry, lumia (windows), android sampe apple.
Ini adalah hasil pengalaman gw menggunakan berbagai gadget2 di atas sampe akhirnya gw jatuhkan pilihan kepada apple.
So, without further ado, mengapa saya mencintai produk apple dan iphone:
1. Keamanan. Pekerjaan gw mengutamakan keamanan sehingga dalam milih gadget gw selalu milih yang paling aman dan karena itu gadget ideal gw sejak jaman Bold adalah blackberry. Plus gw lebih cocok pake keyboard qwerty fisik daripada digital. Tapi krn blackberry uda mati (hp bb yang ada skrg produk RRC yang membeli lisensi merek dari BB / RIM), apa boleh buat terpaksa harus pilih produk lain. BB terakhir yang gw pake sebelum hijrah adalah Priv.
Dalam soal keamanan, jelas iphone nomor 1 saat ini. Sistem android terlalu terbuka dan gak menolong bahwa bisnis utama google atau alphabet sebagai parent company dari android adalah iklan sehingga mereka harus mengambil data pengguna dengan tujuan diolah agar dapat menayangkan iklan yang cocok untuk user tertentu. Itu sebabnya google mengratiskan os android untuk dipakai siapa saja karena buat google, android adalah freemium, di mana di awal terkesan gratis tapi untuk menggunakannya user harus bayar dengan data pribadi mereka.
Selalu itu, karena open source maka android mudah disusupi malware dan/atau program2 jahat lain.
Ketidakamanan sistem operasi google juga gampang dimanfaatkan oleh pemerintah negara luar untuk mencuri data rakyat negara lain seperti yang dilakukan oleh huawei dan zte. Gw cukup yakin hp android merek RRC yang lain juga ditanam chip sebagai backdoor mencuri data pemiliknya.
Nah....untuk Apple, privasi adalah nomor 1. Mereka bahkan pernah menolak permintaan FBI untuk menciptakan backdoor agar FBI bisa buka iphone penjahat. Bisnis utama apple juga bukan iklan sehingga mereka enggak anggap data user sebagai komoditas atau barang dagangan.
2. It’s just works. Ingatan gw kepada buruknya pocketpc windows dan internet di nokia jadul membuat gw semakin menghargai iphone generasi pertama. Iphone adalah smartphone pertama yang mampu menampilkan full web tanpa ngelag. Iphone juga hp yang tidak membutuhkan manual karena secara intuitif bisa digunakan.
Gw gak bercanda. Pocketpc toshiba lebih sering gw gunakan sebagai universal remote control karena penggunaannya terbatas. Begitu juga dengan dua HP gw. Paling gw pake buat main catur karena enggak banyak yang bisa digunakan dengan pocket pc tersebut. Untuk pake sebagai telepon juga enggak enak karena terlalu besar dan lebar.
Nokia gw selalu gunakan yang model top of the line. Bahasa jaman sekarang flagship seperti communicator, tapi communicator terlalu besar dan enggak nyaman dipegang kemana-mana. Nokia ideal gw adalah N7650, N8800, N70 dan N95. HP2 ini enak buat telepon dan sms sambil sesekali main snake tapi teknologi di dalamnya masih sangat terbatas untuk digunakan sebagai web browser.
Lalu gw sempet beberapa kali pake android. Gw pernah beli samsung S4 jaman baru keluar tapi enggak lama langsung gw kasih kakak gw karena enggak suka. Baru-baru ini coba gunakan samsung j6+ tapi ini hp lemotnya enggak tahan. Produk sampah.
Gw juga pernah sekali beli Nokia Lumia 800 sekedar untuk mencoba windows phone. Yah, ada alasan sekarang windows phone uda mati kan? os 8 windows dengan kotak2 cantik di mata tapi enggak efektif dan efisien sebagai os smartphone.
3. Originalitas. Tidak ada satupun pembenci Apple dan iPhone yang bisa membantah bahwa iOS merupakan produk yang revolutionary sehingga merek-merek yang sudah established seperti nokia dan blackberry ditinggal pembeli sampe bangkrut dan google melalui eksekutif mereka yang ada di apple, eric snitch mencuri iOS untuk membuat os android.....
skrg melalui Pixel 4 kembali Google dgn gak tau malu mencuri desain iPhone XI dan face id.
4. Desain. Apa ada yang meragukan desain produk apple dan iOS sangat luar biasa indah sampe kompetitor mereka shamelessly sering mencuri industrial design iphone cuma demi numpang publisitas gratis dan mengincar orang2 yang suka desain iphone tapi enggak punya cukup uang untuk membeli iphone?
5. Ekosistem apple. Kebetulan selain iphone, gw punya macbook pro, macbook air, imac, mac mini, homepod, apple watch, airpod, dan ipad. Gw juga pengguna apple music dan sesekali sportify. Dan wow, cara produk2 apple bekerja dengan iphone sebagai hub secara seamless sangat luar biasa dan sukar diuraikan dengan kata-kata. Lu harus coba sendiri untuk memahami apa yang gw maksud.
6. Produk-produk non-apple, sorry to say, inferior dibanding apple. Contoh:
Gw uda hampir tiga tahun pake airpods....pengen beli satu buat istri tapi takut ketuker krn di indonesia baru ada airpods 2 yang secara fisik 99% identik dengan airpods first gen. Jadi awalnya mau nunggu airpods pro biar airpods lama gw kasih ke istri.
Tadi mampir ke salah satu authorized reseller apple di mal jakarta dan blom ada kabar kapan airpods pro akan keluar. deket situ ada samsung store, jadi gw mampir dan ada galaxy buds. baca review luar negeri, rata2 nulis ini saingan airpods dan banyak kasih bintang empat atau lebih.
Yah udah, gw beli deh. Harganya Rp. 1,9juta.
Di rumah gw coba, dan kaget karena kualitas airpods jauh di atas galaxy buds kemana-mana. Uda kayak bumi dan langit.
Gw bukan audiophile jadi enggak ngerti istilah teknis atau mumbo jumbo kyk bass, atau apapun lah, tapi perbedaan itu sukar dipungkiri.
Harga airpods waktu gw beli Rp. 2,5juta dan langsung gw pake saat itu juga. Gw gak sedikitpun nyesal. Bahkan gw mau beli satu lagi. Tapi, galaxy buds ini dua menit setelah pake, terbitlah penyesalan karena harganya gak jauh dari airpods tapi secara kualitas bahkan kalah dari nakamichi yang harganya cuma separuh galaxy buds (di gunung agung senayan city jual buds merek nakamichi yang bisa dicoba dan harganya cuma Rp. 900ribu). Fuck, tinggal nambah bbrp ratus ribu lagi gw bisa beli airpods...
Bahkan istri gw juga enggak suka. Alasan dia karena terlalu kedap suara, jadi dia takut gak denger apa-apa dari luar kalau lagi gunakan galaxy buds. Begitu cobain airpods, dia lebih milih airpods...Jadi skrg kita terjebak dengan memiliki produk yang sama-sama kita gak mau tapi terlanjur beli. Dijual lagi pasti harganya di bawah harga beli. Solusinya sampe airpods pro keluar di indonesia, kita akan tuker-tukeran....
buat tambahan review supaya lebih fair, tadi pagi gw kasih anak yg masih berumur 8 untuk coba dan bandingin galaxy buds dan airpods (dia kadang suka pinjem airpods gw buat nonton di ipad). komentar dia: ini kyk versi palsu murahan jelek dari airpods (not paraphrasing, his actual words)
Skor: 3 dari 10...
7. Steve Jobs. Sekarang kita pesan makanan, cari taksi, beli musik, beli apps, beli film, pesen tiket, bayar barang dll tinggal klik di smartphone. Tapi smartphone tidak akan tercipta tanpa komputer dengan koneksi internet dan web browser yang cukup kuat dan intuitif untuk digunakan. Semua ini enggak akan ada tanpa almarhum Steve Jobs. Yes, ini gak berlebihan. Bahkan kaskus enggak pernah ada tanpa Steve Jobs.
Berlebihan? Sama sekali enggak. Semua tahu Apple dimulai oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak, di mana Jobs bertugas memasarkan komputer Apple 1 ciptaan Wozniak. Banyak orang bilang tanpa Woz maka Jobs enggak akan jadi ikonik seperti sekarang. Tapi gw cenderung berpendapat bahwa tanpa Woz, Jobs tetaplah Jobs, dia akan menemukan “Woz” yang lain dan menciptakan hal revolusioner bersama “Woz baru” ini.
Ini bisa dilihat dari Steve Wozniak sendiri. Dia sering boastful mengatakan bahwa Apple 1 adalah yang komputer PC pertama. Tapi yang gak banyak orang tahu adalah Apple 1 sendiri meniru Alstair 8800, dan awalnya Woz membagi2kan desain Apple 1 di perkumpulan pecinta komputer secara gratis. Komputer ciptaan Woz berikutnya adalah Apple II dan ini sempat jadi sumber pendapatan Apple selama puluhan tahun tapi enggak ada perkembangan signifikan pada Apple II sehingga ketika komputer ini obsolete, Apple kehilangan arah. Sampai sekarang Woz juga tidak lagi menciptakan produk revolusioner dan perusahaan2 dia sejak keluar dari Apple mati.
Sebaliknya, mata dan intuisi tajam Steve Jobs berkali2 menemukan produk-produk komputer yang membawa umat manusia kepada kemajuan teknologi saat ini. Produk pertama yang dilihat Steve Jobs tentu saja desain Steve Wozniak yang kelak jadi Apple 1 dan disempurnakan jadi Apple II. Dia segera menghentikan Woz dari bagi2kan desain itu secara gratis. Kemajuan teknologi kedua adalah graphical user interface dan mouse ketika dia pertama kali melihatnya di Xerox PARC padahal saat itu Xerox menganggap GUI dan mouse sebagai sampah.
Dua komputer pertama Apple yang gunakan GUI dan Mouse yaitu Lisa dan Macintosh memang gagal di pasaran tapi seperti belakangan diakui ex CEO Apple, John Sculley, ide Jobs yang diimplementasikan ke dalam Lisa dan Macintosh terlalu cepat tiga tahun karena tiga tahun setelah Macintosh dianggap gagal, ternyata pasar mulai menyerap dan menyukai produk ini.
Nah, Windows sendiri adalah GUI Apple yang dicuri Bill Gates dari Apple. Dengan kata lain tanpa Steve Jobs enggak akan ada Windows karena awalnya jualan Microsoft adalah MS-DOS yang berbasis kode untuk aktivasi program. Yang pernah gunakan atau belajar MS-DOS pasti tahu betapa seperti nerakanya gunakan MS-DOS.
Pasca kegagalan Lisa dan Macintosh memang Steve sempat keluar dari Apple karena terjadi perpecahan dengan Board of Directors Apple dan John Sculley. Tapi visi Steve Jobs yang enggak terkekang itu setelah bebas menjadi meluap2. Impian GUI ideal Steve Jobs menghasilkan OS NEXTSTEP. OS ini adalah cikal bakal MacOS, iOS, IpadOS, WatchOS dan lain sebagainya. Tahu WWW yang ada di depan semua website? Ini diciptakan menggunakan komputer NEXT dengan OS NEXTSTEP. Dgn kata lain, tanpa Steve Jobs dan NEXT, kita di sini enggak akan bisa internetan, apalagi ngaskus.
Lalu Steve juga membeli divisi komputer dari LucasFilm dan menciptakan Pixar Animation yang melahirkan banyak animasi komputer bermutu seperti Toy Story.
Pasca kembalinya Steve Jobs ke Apple, berturut2 dia menciptakan all-in-one PC yang sangat indah melalui line iMac; MP3 player yang akhirnya diterima pasar yaitu ipod, dan tablet/smartphone yang ideal buat pasar: iphone dan ipad. Sejak tahun 90an, Steve juga sudah memikirkan keberadaan toko digital, yaitu tempat di mana orang bisa membeli program/app/film/music secara digital. Ide ini melahirkan app store, itunes dan itunes store dan lain-lain.
Lagi-lagi, karena Android adalah curian dari iOS maka tanpa iOS kita masih terjebak marketing Nokia dan Blackberry yang mengeluarkan teknologi pelan-pelan ke dalam handphone mereka supaya bisa jual lebih banyak handphone. Android sendiri sebelum iOS diluncurkan lebih mirip symbian-nya Nokia.
Sekalian numpang taro gambar produk Apple punya gw. Sebagian masih gw pake dan sebagian gw beli sebagai koleksi legacy. Masih bbrp yang belom kefoto seperti Mac Mini 2018, iMac 2017, dan XS Max....
Ane juga puas sama produk apel
Apalagi yg ipadnya
Dari generasi pertama, kedua trus uda gak ngitung lagi
Sekrg masi stay di ipad pro generasi 2016
Mau beli iphone mahal, jadinya stay di android
Jajaran android merk yg ane pake sih beragam, mulai dari sony ericson, nokia, sony, motorolla, samsung, terakhir xiaomi poco f1 nanti coming soon asus rog 2
jadi intinya TS seorang Fanboys yang beranggapan kalo merk lain itu cuma meniru produk apple aja daan merasa gak terima.... terlepas dari keamanan yang disukai TS, banyak faktor orang memilih Android, mulai dari harga, aksesibilitas (sharing file dengan HP/laptop lain misalnya), spesifikasi yang ditawarkan.. pilihan orang adalah selera.. ada yang bilang bakso enak kalo pure gak diksih apa2, ada yang bilang enak kalo dikasih sambal, dikasih cuka.. intinya ya tiap orang beli HP sesuai kemampuan dan kebutuhan, ada teman ane yang beli iphone dan setelah 3 bulan dijual karena ngerasa gak sesuai... jadi pilihan orang bebas, gak usah ngejudge kekurangan produk lain karena belum tentu produk yang dibanggakan gak memiliki kekurangan
ya kembali lagi ke pribadi masing-masing ya gan, bebas memilih apa saja asal jangan saling menjatuhkan karena semua punya pilihan. nice thread gan informatif sekali.
Original Posted By roni.riyanto►jadi intinya TS seorang Fanboys yang beranggapan kalo merk lain itu cuma meniru produk apple aja daan merasa gak terima.... terlepas dari keamanan yang disukai TS, banyak faktor orang memilih Android, mulai dari harga, aksesibilitas (sharing file dengan HP/laptop lain misalnya), spesifikasi yang ditawarkan.. pilihan orang adalah selera.. ada yang bilang bakso enak kalo pure gak diksih apa2, ada yang bilang enak kalo dikasih sambal, dikasih cuka.. intinya ya tiap orang beli HP sesuai kemampuan dan kebutuhan, ada teman ane yang beli iphone dan setelah 3 bulan dijual karena ngerasa gak sesuai... jadi pilihan orang bebas, gak usah ngejudge kekurangan produk lain karena belum tentu produk yang dibanggakan gak memiliki kekurangan
jgn bandingin gw dengan orang dungu dan misqin macam lu dong.
gw segala macam merek dan jenis hp dan tablet. dari nokia communicator, windows phone, PDA Windows, blackberry, android - flagship maupun versi murah, dan iphone.
kesimpulan gw, iphone is the best
Quote:
Original Posted By basuseto► padahal lu sendiri yg ngasih link berita soal adanya kasus CA. trus disitu saya bahas kasusnya kok gue yg disalahin "siapa yg ngomongin CA?" WTF. lu ngasih link kasus emang lu gak baca beritanya bro? cuman asal comot tau judulnya doang?
dengan lu bikin narasi sendiri aja udah pasti lu gak bisa ngebantah analisa saya pada postingan diatas. biasanya orang yg tidak tau menahu saat dijelasin maka dia akan menghindar dan membuat narasi lain. tidak bisa ngebantah, ya krn ilmunya dikit. atau memang sudah tau tp kena skakmat jd terus menghindar. tp saya jawab setiap pertanyaan barumu.
1. salah. Google tidak pernah mencuri data. belum ada kasus Google mengambil data di email atau drive kita. kalo mengambil riwayat penelusuran dan menyajikan sebuah iklan itu memang benar, hal ini juga terjadi di ponsel iphone. dengan catatan kita memberi persetujuan kepada google untuk melihat riwayat kita.
2. di play store banyak software gratis, tidak berbayar dan bersifat bebas. banyak pengembang dan publiser aplikasi berlomba membuat aplikasi Android, dan banyak pula pengembang spyware ikut menyusup dalam aplikasi2 di Playstore. perlu kau ketahui, aplikasi pihak ketiga tidak terikat kontrak kerjasama dgn Google secara langsung, jd segala resiko kehilangan data itu tanggung jawab pengguna.
3. produk Apple adalah produk sistem tertutup. semua hardware dan software yg di sediakan di Appstore diawasi, jd maklum harga jual produk Apple selalu diatas 10jt, jgn kau bandingkan dgn produk android yg cuma 1jtan. walaupun begitu bukan jaminan produk Apple benar2 aman. banyak kasus juga pembobolan data di produk Apple, itupun kalau km sering baca2 berita keamanan di forum2 Apple.
4. betul software yg di pasang di Appstore diawasi dgn ketat(ya iyalah hape mahal pengawasan jg ketat). persoalan pencurian data tidak melulu lewat aplikasi yg di awasi super ketat. tp lewat media sosial itulah data kita bisa di curi. caranya? lu tiap hari upload status di IG, FB, Twiter, dll. emang aplikasi itu aman. tp lu gak sadar status yg lu tulis itu jg dilihat banyak orang. trus yg lu bilang privasi yg mana?
5. soal keamanan sama aja. Google ber-tahun2 mengembangkan OS yg aman dgn mengupdate patch security sangat sering. tujuannya supaya tidak ada pengambilan data tanpa kita sadari.
Nah, di situ lu dungunya.
Jelas2 artikel itu cuma untuk buktikan bahwa pada dasarnya produk google memang lebih buruk dan sangat berbahaya. Lu malah ngoceh2 soal cambridge analytica. Gak ada hubungan. Sama saja dengan ketika gw jelasin soal modus orang mencuri uang dari rekening adalah dalam jumlah kecil supaya gak ketahuan, lu malah ngoceh soal pake e-banking padahal banyak kasus scamming dan phishing justru bisa lewatin e-banking karena jumlah transfernya terlalu kecil sampe pemilik rekening enggak terdeteksi.
Makanya: FOKUS. Gw gak mau sebut lu dungu tapi dari jawaban2 lu jelas lu memang rada-rada dungu. sering gak nyambung dan gagal fokus.
Kita lihat jawaban dungu lu:
1. Google curi data? Mereka pernah digugat karena mencuri data lima juta pengguna. Selain kasus itu, di masa lalu Google juga pernah digugat kasus yang sama dan berdamai dengan penggugat dengan syarat si penggugat enggak disclose ke publik isi perdamaiannya apa. Gw pengalaman soal ini dan biasanya tergugat hanya mau damai bila substansi gugatan ternyata punya merits atau ada potensi tergugat dinyatakan bersalah dan harus menanggung kerugian yang lebih besar sehingga mereka pilih kasih duit ke penggugat dengan imbalan si penggugat diam-diam saja.
Adalah fakta bahwa google tidak peduli privasi lu. Gak sanggup membantah? Silakan mewek :
3. dan end-to-end itu membuat produk aman gak kayak google yang terlalu terbuka. So, lu akui produk Apple jauh lebih aman kan?
4. Exactly. Produk Appstore memang lebih aman daripada di Playstore. Bagus lu gunakan common sense :
5. Tet tot. Lu ngayal lagi. Dari semua bukti yang ada jelas produk Google sama sekali enggak aman. Mulai dari simpen suara lu ketika pake google assistant sampe simpen data lokasi lu walaupun lu uda matiin "location" sampe mencuri data lu tanpa izin sampe playstore yang penuh malware dan program berbahaya.
Quote:
Original Posted By aquarian95►ya kembali lagi ke pribadi masing-masing ya gan, bebas memilih apa saja asal jangan saling menjatuhkan karena semua punya pilihan. nice thread gan informatif sekali.
basi lu.
ini thread apple dan iphone. kalo lu suka produk lain, ke thread mereka aja
Original Posted By Liteone►jgn bandingin gw dengan orang dungu dan misqin macam lu dong.
gw segala macam merek dan jenis hp dan tablet. dari nokia communicator, windows phone, PDA Windows, blackberry, android - flagship maupun versi murah, dan iphone.
kesimpulan gw, iphone is the best
Ya itu kan menurut Lu sendiri, gua kan udah bilang dengan jelas tiap orang punya selera dan kebutuhan yang berbeda-beda... Lu pikir semua orang pintar pake iphone? Lu pikir semua orang kaya pake Iphone? Lagian kao gua liat dari kamar lu, lu gak keliatan kaya orang kaya...
Dilingkungan gua banyak kok orang kaya yang gak pake iphone, kebanyakan pake android flagship atau masih banyak yang pake HP yang cuma bisa telp dan sms, dan mereka beneran tajir. Tajir karena harta, bukan kaya karena punya barang apple...
Orang pake produk apple bukan berarti kaya raya kan, itu cuma selera. Dan lu bilang iphone is the best ya karena selera lu ada di iphone, makanya lu termasuk fanboys, yang gak terima kalo produk lu disangkal orang
klo ngisep aibon jgn banyak2 juga ya. ntar ketularan bego lu. yg naruh App buatan Google di Appstore ya Apple lah. masa Google sembarangan naruh App disana. di Appstore Google menawarkan aplikasi, selanjutnya terserah Apple mau terima atau gak. segala kebijakan privasi sudah di tulis Google di App itu. tp tetap disetujui oleh Apple hingga sekarang. jd sudah pasti lah Apple ikut terlibat. dan seperti yg lu bilang katanya App Google di Appstore udah di awasi bgitu kecolongan mewek2 nyalahin Google
dan seperti biasa lu cuma ngeles tiap kali saya bantah. tidak berani membantah tiap argumen saya dgn dalil yg logis. nih lihat sendiri scroll down lalu baca Privacy Policy sampe tuntas. https://apps.apple.com/us/app/google...latform=iphone
jadi lu setuju karena orang tua lu yang lahirin dan merawat orang segoblok, pecandu narkoba korban sodomi cleaning service seperti lu maka kegoblokan, kehomoan dan sesampah-sampahnya elu adalah salah orang tua lu ye? mungkin karena lu keturunan sel mereka atau karena mereka salah rawat
jgn bunuh diri ye, ini lu yang ngomong pake logika goblok lu lho
Quote:
Original Posted By azid12353►Udah terlalu nyaman sama apple gan. Secondary nya baru andro
Ane sebagai juri memutuskan untuk debat season pertama dimenangkan oleh agan basuseto. kepada agan Liteon jangan berkecil hati. Siapkan lagi amunisi di debat season ke dua. Score sementara 1 - 0 untuk agan basuseto.
Keputusan juri MUTLAK dan tidak bisa DIGANGGU GUGAT.
Sekian dan Terima Kasih.
Original Posted By sehau76►Ane sebagai juri memutuskan untuk debat season pertama dimenangkan oleh agan basuseto. kepada agan Liteon jangan berkecil hati. Siapkan lagi amunisi di debat season ke dua. Score sementara 1 - 0 untuk agan basuseto.
Keputusan juri MUTLAK dan tidak bisa DIGANGGU GUGAT.
Sekian dan Terima Kasih.
Sinting pake main kloningan segala
Quote:
Original Posted By basuseto► justru lu yg lari dari forum utama. yaitu topik keamanan di hape iphone. bahwa pengguna facebook yg datanya di curi itu mereka sedang pake iphone. bukan pake android. tp saat saya bahas itu kau justru nuduh saya ngomong tidak sesuai kontek topik handphone khususnya iphone. sebenarnya yg dungu siapa? dgn lu ngeles kesana kemari sudah jelas ilmu km itu cetek. kagak ngerti dunia iphone walau kamu pake iphone sudah 10 tahun ilmu km masih lbih kecil dibanding saya yg blm pernah pake iphone.
lini bisnis apple itu menjual hardware yg di rancang sendiri dgn memasukkan sistem buatan mereka sendiri itu udah ada sejak pertama mereka berdiri tahun 70an. saya tau itu. berbeda dgn Google sejak pertama berdiri mereka tidak merancang hardware sendiri. Google hanya merancang sistem. yg jadi soal adalah hardware dan sistem milik Apple bisa di instal aplikasi pihak ketiga yaitu Google dan FB. jd kalo akun FB dan google bisa di bobol di hape Android maka akun Google dan FB milik pengguna iphone sudah pasti juga bisa di bobol. jd klaim hape iphone paling aman tidak bisa di bobol hanyalah sebuah gimmick. betul hape lu aman tidak bisa di bobol(walau tidak semua, icloud aja bisa di jebol). tp akun sosmed lu walau pake iphone tetap dgn mudah di bobol. udah saya bahas sejak dulu.
Si generasi micin goblok korban tusbol cleaning service sekolah yang jual pantat demi lem aibon makin hari makin tolol aja lu
Masih maksa ngomongin facebook di forum handphone dan thread apple? Lu gak ada ide lagi ye? Bego amat lu..
Original Posted By imutmanja►hadeh2, bahasa komen gini2 amat,, sedih gw liatnya...
apa yang lu harapkan dari orang yang jualan bool ke cleaning service sekolah buat beli lem aibon tapi malah salahin orang tuanya sendiri macam si bakulsetan
Quote:
Original Posted By basuseto► bukankah facebook berkembang pesat berkat handphone dan termasuk iphone salah satu nya. dan data 5jt pengguna yg di curi juga milik pengguna iphone. jd saya gak salah membahas facebook disini dong. kecuali yg saya bahas strategi marketing lewat facebook maka sangat salah jika dibahas disini.
tapi jika kau anggap yg saya omongin salah ya gak apa2. km boleh membahas sesuatu yg kau anggap benar tentang iphone. jd lebih baik kau ungkapkan kebenaran tentang iphone drpada lu sibuk membahas aibon yg sering kau sedot sambil makan micin tiap hari justru lu salah topik.
uda kabur berhari-hari makin goblok aja lu.
lu kurang ngisep aibonnya. tambah banyak lagi sekalian terus jualan dubur ke sekuriti sekolah
gak usah mewek kemana-mana lu. bantah aja ini kalo bisa. kalo gak bisa, yah lu bisa mewek atau kembali disodomi tukang kebon sekolah
Google’s Android is facing a tough battle against malware apps, and there seems to be no end in sight.
According to new research, Google’s Play Store is riddled with thousands of possible malware-ridden counterfeit apps and games.
Researchers have discovered that more than 1,000 Android apps harvest your data, even when you tell them no. This is an eye-opening thought at a time when companies such as Facebook, Google and Amazon are under the microscope for their privacy and security policies. Studies have shown that apps with no permissions are able to piggyback on other apps you've given permissions to. According to the researchers' findings, these apps can even gather data from your Wi-Fi connections.
A consumer activist launched Thursday a lawsuit accusing Google of illegally collecting data on more than five million British iPhone users, who could possibly see a payout reaching into the hundreds of millions.
A campaign group dubbed ‘Google You Owe us’ says the tech giant owes consumers “trust, fairness and money” after unlawfully placing cookies on mobile phones between 2011 and 2012.
“Through this action, we will send a strong message to Google and other tech giants in Silicon Valley that we’re not afraid to fight back if our laws are broken,” said Richard Lloyd, who is spearheading the legal action.
Researchers have discovered that more than 1,000 Android apps harvest your data, even when you tell them no. This is an eye-opening thought at a time when companies such as Facebook, Google and Amazon are under the microscope for their privacy and security policies. Studies have shown that apps with no permissions are able to piggyback on other apps you've given permissions to. According to the researchers' findings, these apps can even gather data from your Wi-Fi connections.
A consumer activist launched Thursday a lawsuit accusing Google of illegally collecting data on more than five million British iPhone users, who could possibly see a payout reaching into the hundreds of millions.
A campaign group dubbed ‘Google You Owe us’ says the tech giant owes consumers “trust, fairness and money” after unlawfully placing cookies on mobile phones between 2011 and 2012.
“Through this action, we will send a strong message to Google and other tech giants in Silicon Valley that we’re not afraid to fight back if our laws are broken,” said Richard Lloyd, who is spearheading the legal action.
‘Sign In With Apple’ Is Way Better Than Passwords—If You Can Find It
Apple wants its new password killer to cut your dependency on Facebook and Google—if you can find it in the apps you use most
It’s time to play Pick a Door to Your Apps—a game show that, admittedly, not many people would watch.
Behind Door No. 1: That familiar username box and a never-ending hamster wheel of reused passwords and reset emails. Door No. 2: A quick login accompanied by a lifetime supply of intrusive ads. Door No. 3? A more private way in. Just be warned—for now, Door No. 3 is hard to find.
I’m talking, of course, about the sign-in screen on all favorite apps. You can either log in with username and password, or choose a gateway manned by Facebook , Google or—soon, in some cases— Apple . AAPL -0.49% In an attempt to unseat its ad-powered competitors, Apple is offering a privacy-focused app sign-in service with the arrival on Thursday of iOS 13.
‘Sign in with Apple’ is available alongside Facebook's sign-in option in the family-oriented photo-sharing app Lifecake.
What you might not have realized about those other highly convenient sign-in buttons is that your personal information can be shared behind the scenes and used to track you. Heck, there was a time when I didn’t know that myself. When I first signed up for Spotify using Facebook, I unknowingly opted to share my email address, my friends list and my birthday. That’s a lot of info, just to listen to my Acoustic Covers playlist.
Apple, on the other hand, has engineered its button so you share less with app makers. You can even create a disposable email address.
After testing out Apple’s new feature in some early supported apps, I can tell you it’s the best option—if any of the apps you use actually add it. Apple is coming from far behind, and facing some pushback from app makers that rely on those incumbents not just for marketing, but for security.
Until more companies adopt this, Apple’s greatest contribution here is to make us question why companies provide these “single sign-on” services, and what we get in return.
(Dow Jones & Co., publisher of The Wall Street Journal, has a commercial agreement to supply news through Apple services.)
How do they work, anyway?
When choosing a door into an app, you either take responsibility for your own username and password, or trust one of the big-tech companies to handle the authenticating for you. If you choose the latter, you just log in with your Facebook/Google/Apple credentials and they confirm you are who you say you are—often using two-factor authentication, where you scan your fingerprint or face, or enter a secret code sent via text or app. Then they give the app a thumbs-up, without sharing your password. (See the video for a more colorful explanation—which also involves doors.)
Why is this better than a new username and password?
If you use strong, unique passwords and store them in a password manager, as I’ve long suggested, you might be fine creating a fresh account for every app and service. Even then, security experts make a case for logging in via a big tech company.
For one thing, they have larger divisions dedicated to security. They can troubleshoot issues that smaller companies might not be able to tackle. Also, smaller companies can’t always implement two-factor authentication, a baseline requirement these days.
When you sign in on an app with Facebook, the app will often ask for more than just your name and email address. Sharing in Facebook is on by default; you have to tap to disable other permissions.
So what’s the problem?
Even the simplest personal information, like an email address, can be used to track you from app to app or website to website. At a minimum, Google shares your profile photo, name and email address with the app makers using its single sign-on options. Facebook requires you share to your profile photo and full name.
Apps that use Facebook often ask for even more. Take Tinder. Log in and it asks for access to your Facebook friends list, birthday, photos, page likes and email address. There’s a panel to adjust the sharing options, but all of the permissions are turned on by default.
What’s in it for Google and Facebook?
Mark Risher, senior director of product management for Google Account, says the company provides this service to help secure the Internet. (It certainly also makes it easier for Google to provide its other services, from Gmail to search.) Mr. Risher says the company doesn’t use this collected information to target ads.
But Facebook does. Facebook Login “allows businesses to create custom audiences of people who have visited their properties. That way a business can show ads to people on Facebook who have visited their sites and apps,” a Facebook spokesman said.
Even if you don’t mind Facebook profiting off of your internet behavior, the company has a history of misusing data and leaking it to outsiders, in the case of Cambridge Analytica and in many others. (The company updated its data policies last year in response.) And then there are the breaches: In 2018, a Facebook data breach was tied to its single sign-on tool.
How does Apple’s option work?
Like Google, Apple shares your name and email address with the app, but it gives you an option to hide your email or change your name: It will share an anonymized email address and then forward any email from the app maker to your real address. The Bird bike and scooter app thinks my email is 636r6zf9kz@privaterelay.appleid.com ... and my name is Scooby Doo.
Developers can implement the Sign in with Apple button on Mac apps and on websites as well.
What’s in it for Apple?
While Apple has taken on the superhero role of big tech’s privacy protector, this is less altruism, more shrewd marketing: The more you trust Apple, the more you keep buying its devices and using its apps—many of which now charge monthly subscriptions.
Which apps are offering this?
The number of popular apps using this new Apple tool so far is small. I tested the feature in Bird and the family photo journal app Lifecake. Kayak, Nike , Instacart and LoseIt are also among the apps Apple confirmed to be implementing Sign in with Apple this fall.
When I contacted other top iOS app makers—those which use Facebook and/or Google sign-in buttons—some including Postmates and Venmo said they had no plans yet to add the feature. Others, including TikTok, Evernote and Todoist, said it was on the road map. Pinterest said it is in touch with Apple, but wouldn’t comment further. Spotify declined to comment.
Apple’s newest developer guidelines require any apps that offer a social sign-in to also implement Sign in with Apple. As of last week, new apps submitted must offer the button. Existing apps and app updates must follow by April 2020.
What are the downsides of Apple’s option?
In cases like Tinder’s, the anonymity benefit to one user can be a problem for other users. “Verifying a user’s identity using their login credentials helps us prevent those who have been removed for their conduct from accessing our service,” a Tinder spokesman said, adding that the company looks forward to hearing more from Apple on this.
SHARE YOUR THOUGHTS
Do you prefer signing in to apps with a username and password, or letting Facebook or Google sign in for you? Why? Join the conversation below.
There’s also the fact that the iPhone isn’t immune to security vulnerabilities. Plus, who could forget the iCloud celebrity hacks of 2014? Apple does require two-factor for Sign in with Apple.
And finally, even when your favorite app does adopt it, you might have to create a new account to use it.
So what should I do?
I wish more app makers would run—not walk—to implement Apple’s option as an alternative to Facebook and Google. For now, just be on the lookout for it. If you don’t see it, I recommend Google as the quickest, safest alternative. Just do yourself a favor, and choose your doors wisely.
—For more WSJ Technology analysis, reviews, advice and headlines, sign up for our weekly newsletter.
Mumpung si homo goblok lagi digangbang tukang kebon sekolah, iseng tambah satu berita lagi ah, biar si tukang lem aibon muntah darah
Google colong data dari pengguna browser safari dan dihukum oleh pengadilan inggris
iPhone users may get £750 each from Google over ‘illegal’ data snooping – here’s how to check if you’re owed cash
Harry Pettit, Senior Digital Technology and Science Reporter
3 Oct 2019, 10:03Updated: 3 Oct 2019, 12:33
IPHONE fans in the UK may be due a £750 payout from Google over alleged illegal data harvesting.
That's because a mass legal action against the tech titan over claims it collected sensitive data from millions of iPhone users can now go ahead following a Court of Appeal ruling.
Senior judges concluded on Wednesday that consumer champion Richard Lloyd can bring legal proceedings on the US-based tech giant, overturning a previous court decision.
The case, which is worth as much as £3.2billion, could see more than 4million iPhone users handed £750 in compensation.
Speaking after the ruling, Mr Lloyd said: "Today's judgement sends a very clear message to Google and other large tech companies – you are not above the law.
"Google can be held to account in this country for misusing peoples' personal data, and groups of consumers can together ask the courts for redress when firms profit unlawfully from 'repeated and widespread' violations of our data protection rights.
"We will take this fight against Google all the way."
The litigation is being brought by campaign group Google You Owe Us, led by former Which? director Mr Lloyd.
The group hopes to win at least £1billion in compensation for an estimated 4.4million users of the device in the UK.
The claim alleges that Google bypassed privacy settings on Apple iPhone handsets between August 2011 and February 2012 and used data to divide people into categories for advertisers.
Mr Lloyd claims "browser generated information" collected by Google included racial or ethnic origin, physical and mental heath, political affiliations or opinions, sexuality and sexual interests and social class.
It is also said that information about an individual's financial situation, shopping habits and their geographical location were obtained and that the data was then aggregated and users were put into groups such as "football lovers" or "current affairs enthusiasts".
Google data payout – are you eligible for compensation?
Here's what you need to know...Consumer champion Richard Lloyd has created a website for people who think they're eligible for compensation from Google.Those who are eligible are automatically enrolled into the case. Here are the criteria:1. Were you in England and Wales at any time between June 1, 2011 and February 15, 2012?2. Did you have an Apple ID?3. Did you own or have lawful possession of an iPhone?4. Did you use the Safari browser to access the internet?5. Did you keep the default browser settings?6. Did you not opt-out of tracking an collation via Google's 'Ads preference manager'?7. Were you resident in England and Wales on May 31, 2017?It is possible to opt out of the case if you want.If compensation is awarded at a later stage, people will have to prove they were iPhone users between
June 1, 2011 and February 15, 2012.
These were then offered to subscribing advertisers to choose from when deciding who to direct their marketing to, according to the claim.
Mr Lloyd's lawyers told a High Court hearing in May 2018 that the data was gathered through "clandestine tracking and collation" of information relating to internet usage on iPhone users' Safari browser - known as the "Safari Workaround".
They also said the activity was exposed by a PhD researcher in 2012 and Google has already paid $39.5million (£32.1million) to settle claims in the United States.
Mr Lloyd's application to serve notice of the legal action on Google outside the jurisdiction of England and Wales was refused by the High Court in October 2018.
But, following a challenge by Mr Lloyd, three judges at the Court of Appeal concluded the legal action can go ahead.
In a summary of the court's ruling, Chancellor of the High Court Sir Geoffrey Vos said: "The claimants that Mr Lloyd seeks to represent will all have had their browser generated information (BGI) - something of value - taken by Google without their consent in the same circumstances during the same period.
"The represented class were all victims of the same alleged wrong, and had all sustained the same loss, namely loss of control over their BGI."
Google had contended that the type of "representative action" being brought against it by Mr Lloyd is unsuitable and should not go ahead.
Lawyers for the Delaware-based company said there is no suggestion the Safari Workaround resulted in any information being disclosed to third parties.
Google said it will seek permission to appeal at the Supreme Court.
A spokeswoman for the tech firm said: "Protecting the privacy and security of our users has always been our number one priority.
"This case relates to events that took place nearly a decade ago and that we addressed at the time. We believe it has no merit and should be dismissed."
In other news, cyber security researchers recently revealed that 4million Google Chrome users may have had their private photos and videos nicked.
Here's how to see Google’s creepy map showing everywhere you’ve ever been – and how to turn it off.
And, Apple took a huge dig at Google and Amazon earlier this year with a giant data privacy billboard in Las Vegas.
Do you think you're eligible for the payout? Let us know in the comments!
Ciri2 fanboi:
1. Merasa opininya paling bener, yang lain bego
2. Kalau ada yg berargumen, dia bego2in
3. Biasanya gak sadar kalau dia fanboi, dalam tingkat akut, bikin disclaimer dulu di awal.
Original Posted By red200►Ciri2 fanboi:
1. Merasa opininya paling bener, yang lain bego
2. Kalau ada yg berargumen, dia bego2in
3. Biasanya gak sadar kalau dia fanboi, dalam tingkat akut, bikin disclaimer dulu di awal.
Forum diskusi dan berbagi seputar handphone dan Tablet. Mulai dari tren terbaru, tips dan trik, komparasi produk, games dan aplikasi hingga konsultasi sebelum membeli.
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.