- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kisah Panjang Perseteruan Megawati dan SBY


TS
tir001
Kisah Panjang Perseteruan Megawati dan SBY
Quote:
Quote:
Retaknya hubungan SBY dan Megawati terjadi sejak 2004 saat SBY memutuskan maju dalam pemilihan presiden dan kemudian menang. Megawati terkesan selalu menghindari SBY dalam berbagai kesempatan atau acara kenegaraan.
Meski tak pernah diungkapkan secara terbuka, cerita Megawati kesal terhadap SBY sudah menjadi rahasia umum. Mendiang wartawan senior Derek Manangka dalam buku 'Jurus dan Manuver Politik Taufiq Kiemas: Memang Lidah Tak Bertulang' menceritakan bahwa penyebab utama Mega tak mau bertemu SBY adalah karena merasa dibohongi.
Dalam 'Catatan Tengah' yang ditulis di akun Facebook-nya, Derek menuturkan pernah mendapat jawaban langsung dari Megawati perihal hubungannya dengan SBY. Dalam sebuah makan malam bersama Taufiq Kiemas dan Megawati di kediaman mereka di Teuku Umar, Derek mendapat jawaban tersebut.
SBY dan Megawati. rumgapres/abror rizki
"Dia itu tidak sportif. Omongannya tidak bisa dipercaya. Kalau anda ingat, SBY itu kan sebelumnya dipecat oleh Presiden Gus Dur sebagai Menteri Pertambangan. Tapi saya angkat dia sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, setelah saya menggantikan Gus Dur," tulis Derek menirukan ucapan Megawati.
Derek melanjutkan, menurut Mega, seusai dilantik sebagai Menko Polkam, pada tahun 2001, SBY sembari mengucapkan terima kasih, juga berbisik: "Saya akan kawal ibu hingga tahun 2009."
Di sini Mega menafsirkan SBY akan siap berjuang dengan Mega bukan hanya sampai tahun 2004. Melainkan periode berikutnya. Tahun 2004-2009.
Saat Mega memutuskan akan maju kembali dalam Pilpres 2004, Mega sempat mengajak SBY untuk menjadi pasangannya sebagai cawapres. Tapi SBY, menurut Mega menolak sambil menyampaikan ucapan terima kasih.
SBY beralasan dia cukup ingin menjadi anggota kabinet (Menteri) saja.
Di saat yang hampir bersamaan Jenderal (Purn) AM Hendropriyono selaku Kepala BIN (Badan Intelejen Negara) memberi laporan bahwa ada tanda-tanda SBY sedang membangun partai baru. Partai ini akan dijadikannya sebagai kendaraan politik dalam Pilpres 2004.
Mega kemudian memanggil SBY dan menanyakan langsung atas laporan tersebut. Tapi SBY membantah. Nyatanya, SBY memang maju sebagai calon presiden mewakili Partai Demokrat, partai yang baru didirikan.
"Saya lebih menghargai orang seperti Yusril Ihza Mahendra," ujar Mega kala itu.
Mega sempat mengajak Yusril menjadi pasangan wapres dan Yusril menjawab tidak bersedia namun dengan alasan yang jujur. "Maaf bu saya mau menantang ibu sebagai calon Presiden," ujar Mega menirukan ucapan Yusril.
Tak cuma itu, PDIP dan Megawati juga merasa kekalahan di Pilpres 2004 karena telah terjadi kecurangan. Seminggu setelah Pemilihan Presiden 2004 putaran dua digelar, Taufiq Kiemas mendapat masukan bahwa ada kejanggalan dalam penghitungan suara. "Ada peran teknologi dan kekuatan di luar jangkauan TK, yang sejak awal sudah membantu lawannya Mega," ujar Derek.
https://m.merdeka.com/amp/politik/ki...pres-2014.html
Saya sungguh tidak menyangka, Bapak SBY bisa menang 2 kali berturut turut di jawa tengah yg notabene adalah kandang banteng. Apa sebabnya warga jateng pada waktu itu tergila gila dengan Pak SBY? padahal ibu mega adalah penguasa jawa tengah seperti yg kita tahu..






tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.8K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan