Kaskus

News

shahrani2019Avatar border
TS
shahrani2019
AS Lancarkan Perang Dagang ke Uni Eropa Mulai 18 Oktober
AS Lancarkan Perang Dagang ke Uni Eropa Mulai 18 Oktober
CNN Indonesia | Kamis, 03/10/2019 08:11 WIB

AS Lancarkan Perang Dagang ke Uni Eropa Mulai 18 Oktober Ilustrasi perdagangan. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Jakarta, CNN Indonesia -- Washington menabuh genderang perang dagang dengan Uni Eropa. Beberapa jam setelah mendapat lampu hijau dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Washington membalas Uni Eropa atas subsidi yang diberikan Uni Eropa terhadap AirbusAmerika Serikat yang mereka anggap ilegal.

Balasan akan dilakukan dengan memberlakukan tarif atas impor barang-barang senilai $7,5 miliar (6,8 miliar euro) asal Uni Eropa mulai 18 Oktober. Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer menyebut subsidi ilegal bagi pabrik pesawat itu telah melukai secara serius industri dan pekerja AS.

"Kami berharap untuk melakukan negosiasi dengan Uni Eropa yang bertujuan menyelesaikan masalah ini dengan cara yang akan menguntungkan pekerja Amerika," katanya dalam sebuah pernyataan dikutip AFP, Kamis (3/10).

Kebijakan tersebut merupakan putusan arbitrase terbesar dalam sejarah WTO dan momen penting dalam pertempuran Airbus-Boeing yang telah berlangsung lama. Hal ini mengancam hubungan perdagangan yang sudah tegang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Di Washington, Presiden Donald Trump memuji keputusan itu sebagai "kemenangan besar" bagi Amerika Serikat dan mengklaim kredit bagi hasil kasus 15 tahun itu.

"Kami memiliki banyak kemenangan di WTO," kata Trump.

"Semua negara itu menipu Amerika Serikat selama bertahun-tahun dan mereka tahu saya bijak dalam hal itu," tambahnya.

UE akan menghadapi tarif 10 persen bagi pesawat terbang dan 25 persen untuk barang-barang lainnya, termasuk produk pertanian dan industri, kata seorang pejabat senior perdagangan AS kepada wartawan.

Meskipun putusan WTO memungkinkan Washington untuk menghukum Uni Eropa hingga 100 persen, Amerika Serikat telah memutuskan pembalasan yang dilakukan tidak akan sejauh itu. Namun tujuannya untuk menyelesaikan perselisihan dan para pejabat AS siap untuk bernegosiasi.

Uni Eropa pun akan menanggapi setiap langkah AS.

"Jika AS memutuskan untuk memberlakukan tindakan balasan resmi WTO, itu akan mendorong Uni Eropa ke dalam situasi di mana kami tidak akan memiliki pilihan lain selain melakukan hal yang sama," kata Brussels dalam sebuah pernyataan.

Kasus ini dimulai pada 2004, ketika Washington menuduh Inggris, Prancis, Jerman dan Spanyol memberikan subsidi dan hibah ilegal untuk mendukung produksi berbagai produk Airbus. Sejak itu AS terperosok dalam sistem penyelesaian sengketa kompleks WTO, yang memungkinkan berbagai banding.

Tetapi keputusan pada Rabu kemarin, yang tidak lagi dapat diajukan banding, menandai pertama kalinya Amerika Serikat dibebaskan untuk melakukan tindakan balasan pada produk UE, berdasarkan undang-undang perdagangan internasional. Sanksi bisa diberlakukan pada akhir bulan.

Dengan batas waktu Brexit kurang dari sebulan lagi, Inggris menyatakan bahwa "itu tidak boleh dikenakan" sanksi apa pun yang dijatuhkan Washington pada UE. Mereka sedang mencari konfirmasi dari WTO bahwa ia sepenuhnya mematuhi semua keputusan yang berkaitan dengan Airbus.

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...-18-oktober? 


Uni Eropa Siap Balas Serangan Dagang AS
CNN Indonesia | Kamis, 03/10/2019 12:26 WIB

AS Lancarkan Perang Dagang ke Uni Eropa Mulai 18 Oktober [size=2]Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).


Jakarta, CNN Indonesia -- Komisaris Perdagangan [font=CNNSansW04-Medium][color=#ff0000][Uni Eropa] (UE) Cecilia Malmstrom pada Rabu (2/10) mengatakan perang tarif  yang dilancarkan AS ke mereka akan menyebabkan kekacauan pada bisnis dan warga kedua belah pihak. Bukan hanya itu, perang tarif bahkan bisa membahayakan perdagangan global dan industri penerbangan.

"Jika AS memutuskan untuk memberlakukan tindakan balasan resmi WTO, hal tersebut akan mendorong UE ke dalam situasi di mana kita tidak akan memiliki pilihan lain selain melakukan hal yang sama," ujar Malmstrom seperti dikutip dari AP, Kamis (3/10).

Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio berjanji akan "mempertahankan bisnis negaranya". Pasalnya, serangan dagang AS ke Uni Eropa kemungkinan besar akan berdampak ke anggur dan keju Italia. Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana melancarkan serangan dagang kepada Uni Eropa.



Serangan akan dilancarkan terhadap impor Uni Eropa bernilai US$7,5 miliar mulai 18 Oktober mendatang.  Serangan dilancarkan sebagai balasan atas subsidi ilegal yang diberikan Uni Eropa kepada perusahaan penerbangan Airbus. Dilansir dari AP, daftar barang yang akan terkena tarif tersebut adalah, keju gouda, wiski hingga pesawat besar.

Untuk pesawat, besaran tarif yang dikenakan mencapai 10 persen. Sementara produk lain akan dipukul dengan tarif 25 persen.

Pihak AS menyatakan memiliki wewenang untuk menaikkan tarif kapan pun ia mau. Serangan dagang AS tersebut dilakukan setelah Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memberikan lampu hijau kepada mereka untuk menerapkan pajak impor kepada Uni Eropa sebagai balasan atas bantuan ilegal yang diberikan 28 negara di kawasan tersebut kepada Airbus supaya bisa bersaing dengan perusahaan penerbangan asal Negeri Paman Sam, Boeing.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut keputusan WTO merupakan "kemenangan besar bagi Amerika Serikat". 

"WTO telah jauh lebih baik bagi kami sejak saya menjadi presiden karena mereka mengerti bahwa mereka tidak bisa lolos dengan apa yang telah mereka dapatkan selama bertahun-tahun, yang merobek Amerika Serikat," ujar Trump pada konferensi pers Gedung Putih seperti dikutip dari kantor berita tersebut.

Sementara itu dalam sebuah surat kepada Perwakilan Dagang Robert Lighthizer, sebanyak 34 anggota konfres Partai Republik dan Demokrat menentang kebijakan tersebut. Kritik secara khusus mereka sampaikan terkait rencana pengenaan tarif impor pesawat dan komponennya.

Anggota parlemen juga menyampaikan pengenaan tarif pesawat di Eropa hanya membuat pesawat menjadi mahal dan tidak akan mendorong Uni Eropa mengakhiri subsidi mereka.


https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...gan-dagang-as

----------------------------

Economic World War 2019, United States vs China and UE?
Silahkan beber tiker nonton perang dunia ketiga, yang ternyata bukan versi militer tetapi versi ekonomi global. 

Gua berani taruhan, pegang AS yang menang, soalnya USA itu emang ditakdirkan Tuhan untuk menghancurkan ketidak-adilan di muka bumi ini, sejak WW2 dulu.  

Tahun 1940-an tangan USA  dipinjam  Tuhan menghancurkan negeri fasis Jerman dan Jepang serta Italia. Tahun  1950-an tangannya dipinjam Tuhan untuk menghancurkan komunis Korea Utara dalam perang Korea. Tahun 1960-an tangannya dipinjam Tuhan untuk membendung penyebaran komunis di Asia Tenggara via perang Vietnam hingga tahun 1975. Tahun 1980-an tangannya dipinjam Tuhan untuk menghancurkan kekaisaran komunis Uni-Sovyet. Tahun 1990-an tangannya dipinjam Tuhan untuk menghancurkan kartel-kartel narkoba di Amerika Tengah di negeri-negeri yang umumnya dikuasai rezim kiri/komunis. Tahun 2010-an tangannya dipinjam Tuhan meluluh-lantakkan negeri Arab-arab serakah dan penganut partai sosialis Arab (partai Baath) dalam proyek "Arab Spring". 

Maka untuk tahun 2020-an yad, mengapa tidak mungkin untuk berulang kembali, bahwa tangan USA kembali dipinjam Tuhan untuk kesekian kalinya untuk menghancurkan ekonomi rezim komunis China via "War Trade"?  Kalau Uni-Eropa kecipratan, itu karena USA gusar ke mereka karena tak mau mendukung USA melawan China dalam perang dagangnya itu. Padahal. Eropa itu bisa bisa maju ekonominya sejak WW2 dulu, bukannya berkat jasa USA, baik bantuan militernya, maupun bantuan modalnya yang tak sedikit via ''Marshal Plan'' pada masa itu.

Mengapa USA sepertinya selalu "dipercaya" Tuhan untuk menghancurkan ketidak-adilan, terutama dari negeri komunis? Itu antara lain sebabnya, karena sejelek-jeleknya USA sebagai negeri kapitalis, penduduk serta penguasa di negara itu masih beragama, masih percaya Yesus (Nashrani) atau penganut agama Yahudi (Jews) fanatik. Sementara China itu atheis, tak bertuhan. Begitu pula Uni-Eropa (terutama negara-negara Eropa Barat) yang umumnya sangat sekuler sekali penduduk dan elitnya. Mungkin begitu pula dengan Iran, rezim Syiah yang banyak pula merepotkan kepentingan global USA di dunia, bila militer USA akhirnya menyerbu negeri itu.

Nah, lhooo ... siapa sangka keadilan Tuhan itu harus lewat tangan kaum muslim misalnya. Ternyata tangan orang yang beragama langit (Nashrani dan yahudi) pun tetap masih bisa dipercaya oleh Tuhan.



emoticon-Big Grin



Quote:
Diubah oleh shahrani2019 03-10-2019 15:31
ZenMan1Avatar border
ngampasnismAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 3 lainnya memberi reputasi
2
1.2K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan