Quote:
https://megapolitan.kompas.com/read/...-ke-gedung-dpr
JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, massa yang diamankan polisi diiming-imingi uang jika bersedia bergerak menuju Gedung DPR, Senin (30/9/2019).
"
Jadi mereka ada yang dijanjikan diberi bayaran sebesar Rp 40.000 per orang," kata Budhi di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin.
Budhi menyampaikan, iming-iming uang diketahui berdasarkan pemeriksaan aplikasi pesan singkat di ponsel mereka.
Iming-iming uang itu membuat sejumlah warga yang bukan pelajar berpura-pura menjadi pelajar hanya untuk mendapatkan bayaran.
"Tentu nanti akan kami dalami akan kita proses kalau nanti ada dugaan tindak pidana yang mereka lakukan (penahanan). Nanti akan kami usut termasuk juga orang yang memprovokasi atau mungkin menghasut mereka untuk melakukan tindakan ini," ujar Budhi.
Ia menambahkan, razia yang pihaknya lakukan berkaca dari aksi pada 25 September 2019. Saat itu para pelajar sama sekali tidak menyampaikan pendapat, tetapi melakukan kerusuhan.
Ada puluhan pelajar dan massa bayaran yang diamankan di Mapolres Metro Jakarta Utara pada Senin sore.
Iming-iming uang itu dibenarkan oleh RH (22), seorang sekuriti. Ia berpura-pura menjadi pelajar karena ingin mendapatkan uang tersebut.
"Dapat info dari WhatsApp, katanya Rp 40.000 dibayarnya," kata RH kepada wartawan di halaman Polres Metro Jakarta Utara.
Ia lantas meminjam seragam serta kaus milik seorang pelajar agar bisa bergabung dengan pelajar yang bergerak menuju Gedung DPR.
Rencananya, mereka akan menumpang truk bersama pelajar-pelajar lain untuk berangkat ke Gedung DPR. Namun, ia justru ditangkap polisi setiba di kawasan Tanjung Priok.
Komeng TS =
Udah 40k doang kaga jadi dibayar pula
Dan kaga heran ketika diwawancara wartawan ngomong begini
