Tahu Nggak? Kondisi Indonesia Sekarang Sudah Diprediksi Sama Film-film Ini!
TS
metalbee
Tahu Nggak? Kondisi Indonesia Sekarang Sudah Diprediksi Sama Film-film Ini!
Indonesia. Ya, nama negara kita ini. Negara kita tercinta, yang pasti ane atau bahkan agan dan sista punya rasa nasionalisme yang tinggi terhadap nusantara ini. Apapun bakal kita dedikasikan untuk negeri ini. Tapi? Kenapa beberapa waktu belakangan negara ini semakin seolah-olah diuji oleh banyak masalah. Salahsatunya adalah persoalan dalam negeri. Korupsi, kolusi, nepotisme, RUU yang konyol, konflik antar suku ras maupun agama. Suatu penampakan negara yang sedang bergelut dengan hebatnya. Adalah contoh bahwa Tuhan masih sayang dan sedang menguji saktinya Pancasila.Negeri ini sangat seru untuk dibahas. Eits, Manusia didalamnya juga tak kalah seru dalam menciptakan aksi. Tapi gan, sadar nggak sih? Bahwa keadaan Indonesia sekarang ini udah diramalin beberapa film karya sineas kita? Mau tau? Cuss!
3 : Alif, Lam, Mim
Quote:
Film besutan Anggy Umbara ini, berkisah tentang Indonesia tahun 2036 saat dimana Indonesia berada pada masa damai setelah terjadinya perang saudara berkepanjangan serta pembasmian kaum radikal yang berakhir pada revolusi 2026. Hak asasi adalah segalanya, penggunaan peluru tajam sudah menjadi ilegal. Satu dilema bagi aparat apabila para kaum radikal yang tersisa kembali muncul dan ingin mengubah wajah demokrasi. Akhirnya aparat menggunakan peluru karet dan ilmu beladiri yang tinggi untuk menumpas penjahat. Film yang dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Cornelio Sunny, serta Agus Kuncoro ini, sukses membungkus wajah Indonesia dengan kemasan yang berbeda namun tetap cocok dengan permasalahan indonesia saat ini. Dimana banyak oknum licik memprovokasi suatu kaum beragama untuk dijadikan kambing hitam dalam setiap kejahatan. Banyak dari konflik di film ini menggambarkan Indonesia saat ini yang sangat rentan diadu domba oleh pihak dengan kepentingan pribadi mengatasnamakan Agama. Belum lagi kekuatan aparat, kiai dan jurnalis yang apik di film ini menciptakan kesan berbeda dan kuat. Mengatakan bahwa 3 elemen ini bila bersatu, akan menciptakan situasi yang aman tanpa bisa diintervensi pihak manapun.
Kata-kata terbaik di film ini bagi ane adalah,
Quote:
"Shaf kurang dirapatkan..."
- Kiai
Kala
Quote:
Yap, kala, Film yang disutradari Jokow Anwar ini menceritakan tentang harta karun presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Peristiwa misterius menyelimuti cerita di film ini. Tapi bukan hanya itu yang membuat film ini menarik. Latar Indonesia di film ini menjerumus pada tahun 80an. Namun ada beberapa hal yang mencolok di film ini tentang indonesia sekarang. Film ini banyak menunjukan beberapa bagian tentang kondisi indonesia sekarang, yaitu kualitas ekonomi, banyaknya kejahatan berdasarkan kepentingan pribadi, penyalahgunaan jabatan yang dilakukan oleh banyak pejabat seperti polisi bahkan menteri sekalipun. Menjelang akhir film ini kita semua tahu bahwa para petinggi negeri itu tewas mengenaskan karna keserakahannya. Mereka dibalas dengan seseorang penjaga harta Soekarno yang menanti datangnya sang Ratu Adil. Saat ini pun kita banyak menemui para pejabat mendekam di dalam penjara akibat kasus rasuah padahal mereka sendiri adalah orang penting dan tentunya berpendidikan tinggi. Bahkan salahsatu scene menunjukan peraturan yang sedang ditentang oleh banyak kalangan di indonesia saat ini mengenai isi dari RUU KUHP yaitu, pelarangan wanita pulang diatas jam 10 malam.
Apakah Joko Anwar seorang peramal?
Gundala
Quote:
Gundala, yak lagi lagi karya dari Joko Anwar yang berhasil menampilkan keadaan Indonesia tepat sebelum beberapa peristiwa seperti unjuk rasa keadilan dan kekhawatiran akan jalannya pemerintahan yang dipimpin oleh mereka yang menyebut dirinya sebagai Dewan Perwakilan Rakyat. Walaupun bertema superhero, Gundala sukses menghantarkan penonton pada realita masyarakat Indonesia saat ini. Beberapa bagian menarik dari film ini yang menyosor permasalahan di Indonesia salahsatunya adalah saat publik panik akan bahaya beras yang diberitakan menyebabkan bayi lahir tanpa moral akibat dari memakan beras yang telah terkontaminasi oleh racun.
Pada saat itu ada anggota dewan melakukan pertemuan rahasia untuk membahas isu ini, beliau mengatakan ada obat bernama serum amoral yang akan mencegah ibu hamil melahirkan bayi tanpa moral. Berita ini tersebar dengan cepat. Lalu publik memaksa pemerintah mengesahkan serum amoral untuk dapat didistribusikan kepada ibu hamil di seluruh indonesia. Jelas itu adalah hoax.
Quote:
Kenapa Hoax?karna moral tidak berasal dari bagian otak manapun dan tidak berasal dari otak manusia, moral tidak terbentuk saat berada di dalam rahim. Orang yang terkena gangguan moral biasa disebut memiliki masalah dengan lingkungan hidupnya. Bukan penyakit bawaan. Bila menyerang otak biasanya bayi akan terlahir seperti Autisme, pelupa akut, sulit berbicara, dan beberapa gangguan pada kinerja tubuh yang berhubungan langsung dengan sistem kerja otak, khususnya konsentrasi.
Quote:
Di film ini ketidak percayaan publik pada pemerintah jelas tergambarkan oleh dewan rakyat yang suka korupsi dan bermain dengan mafia untuk memperkaya diri sendiri agar tetap aman dibawah kendalinya. Seperti sekarang sejak munculnya RUU KPK, yang dirasa melemahkan KPK dan membawa perspektif masyarakat ke arah prasangka buruk publik pada DPR yang dirasa terlalu Pro-koruptor, serta menduga bahwa DPR telah dikendalikan oleh segelintir pihak yang tidak menyukai perbuatannya diawasi apalagi diberantas oleh KPK. Hal ini mengakibatkan unjuk rasa mahasiswa. Bedanya adalah, di film gundala, negera sudah menjadi lahan mafia koruptor hingga masyarakat hidup melarat. Di kehidupan nyata, masyarakat bersama mahasiswa bersatu mencegah itu terjadi.
Betul-betul relevan untuk situasi Indonesia sekarang dengan masalah Hoax dan kisruh sosial serta politiknya.
Kata-kata terbaik di film ini bagi ane adalah,
Quote:
"Musuh terbesar manusia, adalah kebenaran yang disembunyikan."
- Ghazul
Nah, itu tadi beberapa film yang relevan dimasa sekarang. Semua film itu dibuat sebelum beberapa hal besar terjadi di negeri ini. Film pertama lebih menjerumus pada mereka yang memakai agama sebagai tameng untuk berbuat kejahatan. Film kedua lebih ke arah gambaran masa depan negara ini dengan sejuta harapan, menunggu siapa saja yang mampu membawa negeri ini ke gerbang kemakmuran. Film ketiga lebih mengarah pada kondisi negeri dengan masalah Hoax dan pengambilan keputusan oleh dewan terkait, yang dirasa menyengsarakan rakyat kecil.
Semoga Indonesia bisa sehat tanpa koruptor, ganYuk jadi pribadi yang peduli sesama dan membangun negeri ini ke arah yang lebih baik. Bersama itu baik gan, demi indonesia