JAKARTA - Politikus senior Partai Gerindra, Permadi mengungkapkan secara terang-terangan, dirinya ingin melengserkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum pelantikan pada 20 Oktober mendatang.

Niat Permadi ini disampaikan usai menggelar pertemuan tertutup dengan mantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Sunarko hingga Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath, di kediaman Permadi beberapa waktu lalu.

Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengaku heran dengan langkah Permadi Cs itu. Ace menyebut mereka sebagai parasit demokrasi.

Baca Juga:

• Untar Raih Penghargaan Pendidikan Bidang Real Estate dan Urban Development
• Para Sekjen Partai KIK Segera Bertemu Bahas Penolakan Publik atas Sejumlah RUU
• Bisa Jadi Boomerang, Presiden Disarankan Hati-hati Keluarkan Perppu KPK

"Mereka seharusnya menghormati pilihan rakyat yang telah memilih Jokowi-Kiai Ma’ruf sebagai Capres dan Cawapres terpilih," kata Ace saat dihubungi SINDOnews, Senin (30/9/2019).

Untuk itu Ace mengingatkan kepada kalangan mahasiswa yang masih turun ke jalan, untuk mewaspadai gerakan yang dilakukan Permadi dan kawan-kawan ini.

Mantan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin ini menilai, orang-orang tersebut ditengarai bisa menjadi penumpang gelap dalam aksi-aksi mahasiswa.

"Orang-orang ini menjadi penumpang gelap dari kemurnian aksi mahasiswa. Tak sepantasnya mereka ini menunggangi gerakan mahasiswa yang lebih mengedepankan gerakan moral, bukan gerakan politik yang mereka agendakan," tutur Ace.

Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade menegaskan, apa yang disampaikan Permadi merupakan pernyataan pribadi dan tak terkait dengan Gerindra. Kata Andre, Gerindra dan Prabowo Subianto sendiri mendukung pelantikan Jokowi sebagai Presiden terpilih.


Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...swa-1569809933

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Sensus Tahun 2020 Menggunakan Data Dukcapil

- Soal Permadi Cs, Golkar Ungkap Penumpang Gelap di Demo Mahasiswa

- Yasonna Mengundurkan Diri, Pengamat Sebut Ada Masalah Lain