kaum.milenialAvatar border
TS
kaum.milenial
Uni Eropa dan Jepang Bergabung Melawan Inisiatif OBOR Cina


ndonesiainside.id, Brussel-Uni Eropa (UE) dan Jepang telah menandatangani perjanjian  kesepakatan infrastruktur untuk mengoordinasikan proyek-proyek transportasi, energi dan digital yang menghubungkan Eropa dan Asia, sebagai alternatif inisiatif One Belt One Road (OBOR) yang dipimpin Cina, yang telah menimbulkan kecurigaan di Brussels dan Tokyo.

Perjanjian yang ditandatangani di Brussels hari Jumat oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker,  meresmikan keterlibatan Jepang dalam rencana “konektivitas” UE-Asia baru yang akan didukung oleh dana jaminan 60 miliar Euro (65,48 Dolar AS) Uni Eropa, development bank dan investor swasta.

“Apakah itu jalan tunggal atau pelabuhan tunggal, ketika Uni Eropa dan Jepang melakukan sesuatu, kami dapat membangun konektivitas berbasis aturan yang berkelanjutan dari Indo-Pasifik ke Balkan Barat dan Afrika,” kata Abe di Forum Uni EropaAsia di Brussels.


Sejak 2013, Cina telah meluncurkan proyek konstruksi di lebih dari 60 negara, yang dikenal sebagai Inisiatif Satu Sabuk dan Satu Jalan (OBOR), mencari jaringan hubungan darat dan laut dengan Asia Tenggara, Asia Tengah, Timur Tengah, Eropa dan Afrika.

“Rute laut yang mengarah ke Mediterania dan Atlantik harus terbuka,” tambahnya dikutip Reuters, merujuk pada kebutuhan untuk mencegah proyek-proyek yang didanai oleh Beijing dan cadangan devisanya yang sangat besar mendominasi rute transportasi.

Dilaporkan bahwa rencana Uni Eropa untuk mengalokasikan € 60 miliar adalah untuk meningkatkan investasi berharga untuk meningkatkan hubungan antara Eropa dan Asia.
Meskipun perjanjian itu tidak menyebutkan secara khusus nama Cina, ide-ide kunci dan bahasa yang digunakan untuk mempromosikan proyek itu jelas dirancang untuk melengkapi inisiatif OBOR.

Rencana OBOR sendiri, meliputi pembangunan jaringan kereta, jalan, pelabuhan yang menghubungkan berbagai benua menggunakan miliaran pinjaman Tiongkok.

Sementara perjanjian UE-Jepang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transportasi, digital dan energi pada saat yang sama dengan mempromosikan standar lingkungan dan tenaga kerja.

Hampir separuh UE sebelumnya mengkritik OBOR karena menghalangi perdagangan bebas, memberi Cina keuntungan yang tidak adil dan mengejar ‘tujuan politik internal’.

Namun Beijing membantah bahwa negara tersebut menggunakan OBOR sebagai alat untuk mencapai tujuan politiknya.
Dalam kesepakatan 10 poin mereka, UE dan Jepang berjanji untuk memberikan “perhatian penuh” pada “kapasitas fiskal dan utang keberlanjutan” negara-negara. (CK)

sumur
ZenMan1
soljin7
soljin7 dan ZenMan1 memberi reputasi
0
1.1K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan