4 Jenis Olahraga ini ‘Katanya’ Bisa Bikin Tinggi, Mitos atau Fakta?
TS
n0404
4 Jenis Olahraga ini ‘Katanya’ Bisa Bikin Tinggi, Mitos atau Fakta?
Punya badan yang tinggi semampai pasti jadi impian semua orang. Tapi sayangnya, nggak semuanya bisa seberuntung itu. Tinggi badan seseorang umumnya ditentukan oleh faktor keturunan. Namun, seolah nggak mau kalah sama genetik, sebagian dari mereka yang bertubuh pendek rela melakukan segala upaya untuk meninggikan badan. Mulai dari minum susu, suplemen peninggi badan, hingga melakukan sederet olahraga yang ‘katanya’ bisa bikin tinggi.
Main basket, berenang, hingga lompat tali. Pasti olahraga-olahraga ini udah sering banget dianjurkan pada mereka yang kurang tinggi. Olahraga memang bikin postur tubuh seseorang kelihatan lebih bagus. Tapi, emangnya bener ya, olahraga-olahraga ini juga bisa menambah tinggi badan? Simak bahasannya di bawah!
Quote:
1. Basket
Banyak yang mengira kalau gerakan-gerakan basket yang sarat dengan melompat bisa membuat badan semakin tinggi karena meregangkan tulang. Nyatanya, ketika kita melompat, berat badan justru akan menekan tulang dan otot. Saat melakukan pendaratan setelah melompat, lagi-lagi terjadi kompresi di tulang belakang. Kegiatan kompresi dan dekompresi otot dan tulang selama bermain basket bisa menstimulasi aliran darah, namun tidak dapat menambah tinggi badan seseorang.
Tapi buktinya pemain basket tinggi-tinggi kok?
Orang yang bertubuh tinggi akan lebih unggul dalam olahraga ini. Jadi, mereka bermain basket karena mereka tinggi, bukan tinggi karena bermain basket.
2. Berenang
Sama halnya dengan basket, berenang bukan olahraga yang bikin tinggi, tapi mereka yang bertubuh tinggi akan cenderung lebih jago renang karena postur tubuh mereka akan membantu berenang dengan lebih optimal. Itulah mengapa para atlet renang rata-rata punya badan yang tinggi.
Tangan, kaki, dan punggung yang lebih panjang akan membuat jarak tempuh mereka lebih lebar, dan membuat mereka lebih leluasa dalam air. Sementara, perenang yang lebih pendek memerlukan tenaga yang lebih besar untuk menempuh jarak yang sama, sehingga mereka mudah kelelahan.
Meski nggak bisa menambah tinggi, berenang bisa membuat tubuh kita lebih kuat, karena semua otot dalam tubuh kita akan bekerja saat bergerak dalam air. Berenang juga melibatkan bagian atas dan bawah tubuh tanpa menekan tulang terlalu berlebihan.
3. Lompat Tali
Nah, kalau olahraga yang satu ini memang bisa menambah tinggi badan. Tapi, harus dilakukan secara rutin sejak kecil hingga remaja. Jadi buat kalian yang udah dewasa, udah telat yaa.
Dikutip dari Kompas.com, saat kita melakukan lompat tali atau skipping, tulang kita akan dilatih untuk menerima beban dengan menopang berat badan. Pembebanan inilah yang memicu terbentuknya sel-sel tulang yang baru. Selain itu, lompat tali juga bisa memicuHuman Growth Hormone (HGH) atau hormon pertumbuhan.
Pada anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan, pembentukan sel-sel tulang baru akan memengaruhi ukuran tulang dan membuatnya semakin panjang. Tubuh pun bisa bertambah tinggi, apalagi dengan terpicunya HGH tadi.
Meski kelenjar pituari nggak akan berhenti memproduksi hormon HGH, namun jumlah HGH akan memuncak selama masa pubertas dan mulai menurun saat usia menginjak 30 tahun. Karena itu, wanita umumnya akan berhenti tumbuh sekitar usia 16 tahun, dan pria di usia 18 tahun, dan mereka yang mulai skipping di atas usia tersebut nggak akan merasakan efeknya pada tinggi badan.
4. Yoga dan Pilates
Kedua olahraga ini bukan olahraga yang bisa bikin tinggi. Namun, yoga dan pilates baik dilakukan untuk membantu pembentukan postur tubuh yang tepat. Punya postur tubuh yang baik itu penting loh, bahkan lebih penting dari sekedar punya badan yang tinggi. Postur tubuh kalian harus terus diperhatikan, terutama bagi kalian yang punya pekerjaan yang mengharuskan kalian untuk duduk dalam durasi yang cukup lama.
Meski nggak bisa menambah tinggi badan, semua olahraga pada dasarnya baik dilakukan dan banyak manfaatnya buat tubuh. Jadi, tetap harus dilakukan secara rutin, ya. Seperti yang dibilang di atas, bukan tinggi badan yang terpenting, tapi postur tubuh, dan yang paling terutama tentunya kepercayaan diri masing-masing.