Tanggal 10 Agustus 2013 aku dan kawanku 9 orang lainnya mencoba mendaki sebuah gunung tertinggi di Pulau Jawa yaitu gunung Semeru dengan nol pengalaman mendaki gunung. Tidak ada gaet, hanya modal nekat saja.

Kita berangkat dari Desa Ranu Pani itu sore hari jam 16:00 lah. Dan mungkin ini letak kesalahan kita. Akhirnya kita baru tau bagaimana rasanya gelap di hutan itu. Sumpah gak enak blas .

Nah kejadiannya itu waktu di Pos Watu Rejeng. Waktu itu di pos tersebut hanya kita sendiri. Terus kita liat seorang pendaki laki - laki lagi selonjoran di atas batu kecil sendirian. Mukanya gak jelas karena gelap waktu itu. Aku memberanikan diri untuk bertanya kepadanya, ini jalannya selanjutnya lewat mana. Karena kita emang buta jalan, cuma ikuti track yang dibuat oleh pendaki - pendaki sebelumnya.





Setelah kita istirahat, kita lanjutkan lagi perjalanan mengikuti petunjuk masnya tadi. Dapet mungkin sekitar 50 meteran lah kita jalan, temanku Ruli menyuruh kita berhenti.



Dengan Erwin yang mandu kita balik ke pos Watu Rejeng dan tenyata sampai di pos.



Gila kita disasarin setan. Jalannya harusnya nanjak kita malah lurus. Mungkin anak - anak juga kaget, gak percaya dengan apa yang terjadi. Setelah kita lanjut perjalanan pokoknya aku inget betul kita itu sampe ranu kombolo itu jam 21:30 lah. Gila jam segitu kita dirikan tenda malem - malem, dingin banget .



Siang hari setelah kita bermalam di Ranu Kumbolo kita lanjutkan perjalanan. Sekitar jam 23:00 lah kita sampai di Arcopodo itu, karena kita banyak istirahatnya. Kejadian waktu mau nyampek Arcopodo.





Kita lari semua terbirit - birit. Dan untungnya kita tidak terpisah.



Keberuntungan sekali lagi berpihak pada kita, ada segerombol pendaki lewat, dan kita mengikuti mereka. Sekitar 15 menit berjalan kita tiba di Arcopodo. Jam 2 pagi kita nanjak, dan jam 8 pagi kita sudah turun dari puncak.

Pulangnya kita memutuskan untuk bermalam lagi di Ranu Kumbolo sebelum menuju Ranu Pani. Dan sekali lagi kejadian mistis terjadi padaku dan kawanku Angga ketika aku minta menemaninya buang air kecil.



Entah gak tau bagaimana, sifat pemberani kita muncul. Kita dekati sosok itu perlahan demi perlahan, semakin jelas dan terbanglah sosok tersebut. Terus kita ? Ya biasa saja kembali ke tenda.





Besok pagi setengah sianglah jam 10 an kita balik dari Ranu Kumbolo. Dan kita sampai Ranu Pani itu sore jam 17:00. Kita tidak langsung balik, tapi kita menginap dulu semalam di Ranu Pani untuk menikmati keindahan alamnya.



Pengalaman yang sangat berharga sekaligus menyeramkan pertama kali mendaki gunung bersama teman - teman. Kalau ditanya kapok, mungkin tidak ya kalau bagiku karena aku mengambil positifnya saja. Mendaki gunung itu cara menikmati keindahan alam yang Tuhan sediakan untuk kita umat manusia.