AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
JURUS MENGALAHKAN PENULIS SENIOR VERSI ISBEDY


Isbedy saat membacakan puisi di acara Aruh Sastra Kalsel 2017.
*****
Isbedy Stiawan ZS, seorang penulis dan sastrawan senior yang kini tinggal di Kota Lampung.

Dalam obrolan santai dengan penyair yang ikut mendeklarasikan Hari Puisi Indonesia itu, sebelum beliau mengikuti rangkaian acara Aruh Sastra Kalsel 2017 di Kota Kandangan (17/11), beliau panjang lebar bicara tentang sastra, dan tips-tips menulis agar bisa lolos menembus media.

Dari percakapoan tersebut, saya bisa menangkap beberapa poin penting bagi penulis pemula (junior) khususnya, agar tulisannya bisa bersaing dengan penulis senior. Poin-poin tersebut adalah sebagai berikut:


1. Penulis Junior Tidak Mungkin Bisa Mengalahkan Penulis Senior, kecuali…

Beliau menjelaskan, media umumnya lebih mengutamakan tulisan penulis senior ketimbang junior, meski kualitasnya sama. Buktinya kata beliau, “sekarang Majalah Horison akan terbit lagi, dan redaksi sudah meminta saya untuk mengirim tulisan.”

Karena itu, lanjut beliau, penulis junior tidak mungkin bisa mengalahkan penulis senior, kecuali penulis junior mampu membuat tulisan dengan cara pengungkapan yang baru, yang berbeda dengan yang biasa dipakai para senior.

Misalnya, “Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu.” Ungkapan ini sudah sangat umum, lumrah dan mainstream.

Penulis junior harus mampu mencari diksi, kalimat atau idiom lain yang semakna dengan ungkapan tersebut. Penulis pemula harus kreatif menciptakan redaksi yang anti klise, anti mainstream, sehingga hal itu menjadi nilai plus yang akan mengangkat derajat kualitas tulisannya.

Sebagai contoh, Asma Nadia misalnya, dia tidak menyebut suami yang beristri lebih dari satu dengan istilah "Poligami", tapi dengan ungkapan "Surga Yang Tak Dirindukan".


2. Cari Sudut Pandang Lain yang Belum Banyak Dilihat Orang

Beliau mencontohkan, ketika ada lomba menulis esai dengan tema “Potret Indonesia Masa Kini” banyak penulis yang menulis esai menyoroti masalah KKN, ketidakadilan hukum, kesenjangan sosial dan sebagainya yang sudah sering kita dengar dan kita baca setiap hari.

Tulisan mereka sangat bagus-bagus dengan argumen yang disertai fakta-fakta ilmiah. Namun, beliau memilih hal yang jarang diamati oleh kebanyakan orang, yaitu tentang visi dan misi pemerintah saat ini yang dianggap beliau terlalu visioner, berpandangan terlalu jauh ke depan, namun tidak didukung oleh sistem pendanaan dan sarana dan prasarana yang memadai.

Akibatnya pemerintah kelimpungan dalam mencari dana untuk mewujudkan visi dan misi tersebut. Pemikiran beliau itu dituangkan dalam sebuah judul yang metaforis: “Indonesia: Berlayar di Lautan Luas yang Dangkal,” dan berhasil menjadi juara dalam lomba tersebut.

Karena itu, dalam membuat tulisan, carilah objek dan tema yang berbeda dengan yang sering atau pernah ditulis orang lain. Kalaupun objek dan temanya sama, carilah hal-hal yang belum pernah disentuh orang lain.

Misalnya, jika ada lomba menulis dengan tema "buah rambutan", perhatikan apa yang tidak pernah/jarang dibahas/ditulis orang tentang buah tersebut. Misalnya tentang bijinya yang bisa dijadikan obat, atau bisa dijadikan suatu kerajinan/hiasan.

Dengan demikian, tulisannya akan beda dengan yang pernah dibahas orang lain.
*****
Spoiler for Referensi:
Diubah oleh Aboeyy 18-09-2019 09:05
mainida
mainida memberi reputasi
1
1.6K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan