model Tuhan yg kau sembah pengaruhi rupa hantu yg akan kau lihat
Sejumlah orang mengaku pernah melihat hantu. Di Amerika Serikat (AS), 18% dari populasi mengalami hal itu.
Walau ada bukti yang mengatakan otak kita memiliki kecenderungan melihat hantu, tapi bentuk penampakan yang kita lihat berbeda-beda.
Menurut sejarawan yang mempelajari dan mengumpulkan penampakan hantu dari tahun ke tahun, hantu memiliki banyak rupa dan bentuk.
Sebagian hantu mengganggu individu tertentu, muncul dalam mimpi atau muncul tiba-tiba. Sebagian lain hadir di tempat tertentu dan mengganggu orang yang datang ke tempat itu. Sebagian lain lagi tampak seperti orang yang sudah tiada. Dan ada juga hantu yang hadir sebagai kekuatan supernatural yang berisik dan menyebabkan masalah.
Apa penjelasan di balik keberagaman tentang hantu ini? Apakah memang orang-orang tertentu lebih bisa melihat hantu? Ternyata, latar belakang keagamaan memiliki peran di sini.
Agama dapat mengurangi rasa takut
Beberapa ahli berpendapat bahwa agama berevolusi menjadi alat untuk mengelola rasa takut, cara mudah untuk menghilangkan ketidakpastian yang menyelimuti salah satu dari sekian hal yang menurut kita paling mengerikan: kematian.
Hampir setiap agama memberi penjelasan apa yang terjadi setelah kita mati, memberi kepastian bahwa kematian bukanlah akhir. Faktanya, ada bukti bahwa orang yang sangat religius lebih tidak takut akan kematian.
Penganut Protestan, Katolik, dan Islam semuanya meyakini adanya kebangkitan dan penghakiman saat jiwa-jiwa kita dibawa ke surga (“Jannah” dalam Islam) atau neraka tergantung perbuatan kita semasa hidup. Penganut Katolik juga meyakini adanya tempat singgah sementara (purgatorium), tempat orang untuk membayar kesalahan karena belum layak ke surga tapi tidak banyak dosanya hingga harus ke neraka.
Penganut Buddha dan Hindu meyakini adanya lingkaran kematian dan reinkarnasi yang bisa berujung pada sebuah keadaan spiritual permanen asal kita berbuat dengan benar dalam setiap kehidupan yang dijalani. Bahkan kepercayaan Yahudi - yang tidak fokus pada hal-hal setelah kematian - juga meyakini adanya kehidupan setelah kematian.
Dengan menaati peraturan-peraturan yang jelas, para penganut ini bisa memiliki kontrol: mereka tahu harus berbuat apa, agar setelah tutup usia mereka mendapat kebaikan.
Tapi ada kekurangannya.
Kemampuan agama meredakan kekhawatiran kita soal kematian dapat memiliki efek meningkatnya sensitivitas terkait hantu, roh, dan makhluk spiritual lainnya. Tapi ini tergantung agama apa yang kita anut.
Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa mereka yang menyatakan diri sebagai orang beragama - tapi jarang ke gereja - dua kali lebih mungkin percaya akan hantu dibanding mereka yang menyatakan diri tidak beragama dan yang sangat religius.
Sebagian besar agama memiliki nabi, dewa, roh, malaikat, dan mukjizat masing-masing, sehingga ajaran agama akan berpengaruh pada penampakan yang dilihat.
Ajaran agama akan menentukan apakah pengunjung gaib itu tamu yang dapat diterima atau tidak, dan juga mempengaruhi siapa pengunjung gaib itu menurut kita.
Pada penganut Katolik Abad Pertengahan di Eropa, misalnya, hantu dianggap sebagai jiwa-jiwa orang yang tersiksa di purgatorium karena dosa mereka. Namun, pada masa Reformasi Protestan, karena penganut Protestan meyakini jiwa akan langsung masuk surga atau neraka, kejadian gaib dianggap disebabkan oleh malaikat, setan, atau makhluk supernatural lain.
Sebagian besar aliran Protestan saat ini tidak bicara banyak soal keberadaan hantu, namun teologi Katolik tetap terbuka pada hal ini. Penganut Katolik meyakini bahwa Tuhan dapat mengizinkan orang yang sudah mati untuk berkunjung ke Bumi, tapi otoritas gereja mengharamkan kegiatan supranatural seperti memanggil roh orang mati atau bermain jelangkung.
Pada beberapa agama, seperti Voodoo, roh dan hantu memiliki peran penting. Agama seperti Buddha dan Hindu meyakini adanya hantu, tapi hantu tidak punya peran penting dalam hidup beragama.
Bagi penganut Hindu, hantu adalah jiwa orang yang meninggal karena kekerasan atau orang yang tidak dimakamkan dengan cara dan ritual yang layak. Hantu di Buddha adalah orang yang sudah bereinkarnasi yang sedang melepas karma buruk.
Penganut Islam tidak percaya orang mati bisa datang menjadi hantu, jadi bagi orang Muslim hantu itu ulah jin - makhluk yang memiliki elemen spiritual dan fisik, dan memiliki niat baik atau buruk tergantung situasi.
Ada beberapa agama lain, seperti Saksi Yehovah, yang juga percaya penampakan hantu adalah penyamaran setan, bukan roh orang mati.
Penganut Yahudi biasanya dilarang melakukan kegiatan supranatural yang berkaitan dengan orang mati, dan tidak ada konsensus yang jelas tentang hantu dalam ajaran Yahudi. Namun, ada hantu jahat Dybbuks dan hantu baik Ibburs yang mencoba ikut campur masalah manusia dalam cerita-cerita Yahudi.
Tampaknya orang-orang dari berbagai era, agama, dan budaya selalu penasaran tentang dunia spiritual setelah kematian.
Ini menunjukkan pemikiran, ketakutan, dan pandangan tentang kematian itu menyatu dalam hidup manusia.
ketindihan/lumpuh sesaat waktu bangun tidur (sleep paralyses) bukan ditindih setan,bayangan seram yg lu lihat itu hasil proyeksi rasa takut/panik yg ada di alam bawah sadar
Original Posted By beritafilistin►begitu jg penampakan hantu/mimpi hantu
ilusi otak bahkan mampu menciptakan imajinasi surga/neraka bagi org org yg mengalami near death experience
kalo mimpi emang ilusi otak bray,tapi sorry soal hantu/demit kita beda pendapat, gw percaya itu ada,terutama kuntilanak gw udah pernah ketemu langsung,wujudnya persis kayak di ava id ini.
I’m writing this story because tbt I am an atheist and I’ve never been into all this spooky mambo jumbo until that faithful night. My parents are atheists as well, as a family we don’t subscribe to any religion and I’ve always thought that to be normal. I’ve been a highly-driven individual since my youth and I put a lot of pride in doing things based on logic rather than emotions. Logic drives my business instincts and ultimately my success although I’ve been told that I’m a brave and smart person for taking certain calculated risks in the past. But as grounded as I am, nothing could have prepared me for my brush with the supernatural.
Otak itu ngirim sinyal elektrik buat ngerangsang rasa dan persepsi. Wujud setan itu kebentuk akibat electrical field, suhu, infrasound yang bikin otak jadi mempresepsikan hal tersebut ada.
Ga perlu agama buat bisa ngeliat, lu yang ateis kalo sering nonton pilem horor juga pasti presepsi yang kebentuk bakalan apa yang lu inget.
Cuman nih, gw agak penasaran. Gw berani demi apapun termasuk demi hidup gw, demi Tuhan gw, demi kehormatan orangtua gw, kalo gw bersumpah pernah ngalamin hal aneh kayak gini:
Spoiler for cerita 1:
Jadi gw nginep di perpustakaan tempat gw kerja, gw sama temen gw. Posisi waktu itu malem jam 11.
Ada 3 ruangan. Ruangan utama, kantor, sama gudang.
Kalo masuk dari pintu masuk utama, langsung ke ruang utama, kemudian ada 2 ruangan berpintu yang masing2 gudang sama kantor.
Gw masuk dari pintu depan, gw ambil tisu dari meja, buang ingus trus lempar ke tempat sampah di ruang utama. Tisu gw kepantul ga masuk ke tempat sampah trus jatoh ke lantai. Karena gw buru2 mau pipis, gw langsung buka pintu ruang gudang (wc karyawan ada di ruang gudang) disitu ada temen gw lagi main game red alert online(game strategi). Gw nyapa seadanya langsung lari ke wc trus pipis.
Udahnya gw balik ke ruang utama mau naro tisu yang jatoh ke dalem tempat sampah. Pas gw buka pintu ruang utama, tisu bekas ingus gw kebakar api. Gw panik secara itu perpus yang banyak buku. Gw langsung tereak ke temen gw buat ambil sendal indoor, trus gw gebuk2 tu tissue berdua. Nah pas tu tissue mati, ga ada bekas kebakar.
Dan anehnya lagi tu tissue masi basah kena ingus gw. Akhirnya gw gak tidur sampe pagi berdua temen gw.
Spoiler for cerita 2:
Kali ini ceritanya di pulau tidung kecil, waktu gw camp disana sendirian karena survey lokasi buat minggu depannya bawa rombongan outbond.
Karena gw mikirnya "ah sayang amat sewa homestay buat sendiri, gw bawa aja kasur gantung trus tidur di pulau tidung kecil yang ga ada penghuninya. Dikelilingi pohon2 tanpa lampu, dan ditemenin suara debur ombak.
Dan itu pengalaman tertaik gw seumur2 ngeliat namanya setan. Cuma gw nulis udah panjang bener nih, nanti lagi gw lanjut deh
kalau gw sih pernah ngalamin penampakan 2x dan 1x mimpi,tp kesimpulan gw sih semua hny ilusi otak
yg msh bikin gw bingung tu santet,tu sejenis teleport obyek bisa pindah gimana cara nya
istilahnya dematerialisasi,materi benda fisik diubah ke molekul yg lebih halus (astral) pas udah sampe ke target dibalikin lagi ke molekul yg lebih kasar (fisik) itu yg gw tau,dan mungkin hal semacam ini belum pernah diteliti serius sama ilmuwan,semua sihir dari seluruh dunia kurang lebih begitu cara kerja nya.
mistis2 bgitu hanya ilusi saja. sugesti2 yg udah di tanamkan sejak kecil oleh lingkungan. dan kita di paksakan utk percaya. dan di ancam ga boleh ga percaya
tapi ane dr kecil sampe perjaka bgini ane blon pernah melihat yg kata masyarakat sbagai hantu
Di YT juga byk.. benda kelempar.. pintu kebuka sendiri, komputer nyala sendiri..
Tp berhubung belum bisa dijelasin.. bilang aj kebetulan lagi ganguan listrik n tiba2 ada angin
Padahal membuktikan mahluk namanya jin tuh gampang..
1. Pertama cari bulek /.orang aseng yg benar2 tidak bisa bahasa indonesia
2. Setelah tu yg bisa undang paranormal yg ahli membuat orang kesurupan
3. Bikin tuh bule kesurupan n wawancara
nice thread agann informatif sekali.. kalo kata temen ane yg 'pinter' katanya hantu itu mengikuti imajinasi kita tentang bentuk apa yg paling ditakuti yaa jadi semua dari kepala kita
Original Posted By TheTrueMayhem►kalo mimpi emang ilusi otak bray,tapi sorry soal hantu/demit kita beda pendapat, gw percaya itu ada,terutama kuntilanak gw udah pernah ketemu langsung,wujudnya persis kayak di ava id ini.
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.