Lawan-lawan politik Presiden terpilih Joko Widodo belum menerima kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu. Hal tersebut membuat mereka berusaha menggagalkan pelantikan Jokowi pada 20 Oktober nanti.

Situasi sengaja dibuat panas, mulai dari rusuh Papua, revisi UU KPK, dan isu Karhutla dimaksimalkan. Sehingga isu pemberantasan narkoba, korupsi dan terorisme tidak lagi monoton alias memiliki teman isu gaya baru.

Hal ini seperti analisa Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa.

Menurutnya, situasi kacau yang terjadi saat ini tidak terjadi dengan sendirinya. Ada upaya kesengajaan untuk membuat situasi Indonesia bergejelok demi menggagalkan pelantikan Jokowi pada Oktober mendatang.

Hal inilah yang membuat rakyat Indonesia muak dengan kebrutalan lawan-lawan politik Jokowi. Semakin Jokowi diganggu kinerjanya, maka rakyat akan semakin mencintainya.

Pada dasarnya, rakyat Indonesia mengutuk orang-orang yang mengganggu Pemerintahan Jokowi dan pelantikannya pada 20 Oktober mendatang. Semoga mereka semua terkena bintitan.

Bagaimanapun, Jokowi adalah presiden terpilih bagi bangsa Indonesia. Apapun hasil Pemilu 2019 adalah proses demokratis yang harus diakui dan dihormati.

Mari kita songsong pelantikan Presiden Indonesia dengan suasana yang damai dan kondusif. Kekacauan hanya milik pecundang yang tak bisa hidup dalam negara demokrasi.