Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 
Welcome di Thread sederhana ane gan 
Interstellar, Life, Gravity, dan banyak film-film lain yang sejenis dengan latar belakang luar angkasa seringkali memberi kita pemahaman bahwa melakukan touring di luar angkasa tidak lah seburuk kelihatannya. Tidak adanya efek signifikan terhadap tubuh, bahaya radiasi, hingga hantaman asteorid menjadi jaminan bahwa siapa pun dapat melakukan perjalanan “menyenangkan” yang satu ini, seakan-akan satu-satunya bahaya yang mengancam adalah kehabiasan nafas, atapun terlempar tanpa arah tanpa mampu untuk berhenti.
Kenyataannya? 
Melakukan touring di luar angkasa, atau kegiatan apapun yang menuntutmu untuk menghabiskan waktu yang tidak sedikit di lingkungan yang tidak dapat kamu duga ini adalah seburuk kedengarannya. Bahaya laten radiasi, efek signifikan terhadap tubuh, hantaman asteroid sekecil peluru kaliber adalah apa yang selalu mengintaimu di luar sana 
Keep reading below, dan ketahui kebenarannya 
Quote:
1. Gravitasi nol adalah big no bagi kesehatan tubuh
Suka tidak suka, faktanya spesies bumi membutuhkan gravitasi untuk bertahan hidup. Hal ini bukanlah isapan jempol belaka, berbagai gangguan kesehatan selama berada di lingkungan gravitasi nol telah terdokumentasikan dengan baik, termasuk di dalamnya penyusutan otot, permasalahan pada sirkuasi darah, hingga pengeroposan tulang 
Quote:
2. Di hantam oleh radiasi terus menerus

Siapa yang tidak suka dengan radiasi? Tentu saja seluruh sel di tubuh kalian. Berada di bumi, salah satu nikmat Tuhan yang paling penting adalah kita diberikannya perlindungan berupa atmosfer dan juga medan magnet yang mana secara langsung melindungi kita dari berbagai radiasi mematikan nan kasat mata yang setiap harinya menghantam tanpa ampun
Di luar angkasa sana? Tuhan tidak menyediakan perlindungan yang serupa. Sehingga para astronot yang bertugas tentu saja harus berurusan dengan sejumlah resiko besar terkait dengan radiasi berbahaya yang setiap hari di terimanya
Loh memangnya apa sih bahaya nya efek radiasi di luar angkasa? Tentu saja sederet hal-hal tidak menyenangka seperti penyakit radiasi, pengurangan fungsi tubuh, peningkatan resiko kanker, mutasi genetik, hingga gangguan sistem kendali tubuh. 
Quote:
Quote:
4. Sex di luar angkasa? Perlu perjuangan yang berat.

Mulai dari permasalahan kesulitan ereksi, “dorongan” yang harus ekstra hati-hati, hingga masalah kebersihan setelah “kegiatan” yang sulit diatasi, untuk melakukan sex di luar angkasa nyatanya benar-benar membutuhkan perjuangan.
Tanpa gravitasi, darah di dalam tubuh tersebar secara merata dan cenderung mengarah ke otak – yang artinya jauh dari kemaluan – bahkan ketika kalian menginginkannya, akan sangat sulit untuk mempertahankan ereksi di luar angkasa.
Bahkan ketika kalian berhasil melakukannya, “dorongan maupun goyangan”yang kalian lakukan selama kegiatan berlangsung harus benar-benar terukur, sedikit kesalahan, bukan tidak mungkin partner kalian akan terlempar menghantam apapun di belakangnya.
Tidak hanya itu bahaya dari keringat yang timbul dan cairan apa pun yang di keluarkan selama kegiatan berlangsung akan mengambang tidak tentu arah dan sangat beresiko merusak peralatan elektronik yang ada.
S E N S O R bercanda? 
Quote:
5. Lamanya waktu di luar angkasa berbanding lurus dengan gangguan mental yang muncul
Bahkan dengan segala lingkungan bersahabat yang bumi miliki, beberapa orang di luar sana tetap saja memiliki gangguan mental, suka atau tidak suka.
Nah bagaimana dengan di luar angkasa?
Dikelilingi oleh kegelapan nan dingin, tidak adanya gravitasi, tertutup oleh sekumpulan besi sebagai pelindung, nyatanya merupakan resep yang cukup mumpuni untuk memberikan gangguan mental 
Berita baiknya, untunglah hingga saat ini tidak ada satu pun laporan tentang Astronot yang mengalami kegilaan ketika bertugas. Sekalipun laporan kecemasan, gangguan tidur, istrirahat yang kurang menjadi permasalahan sehari-hari yang akan di jumpai.
Karena hal tersebut pula NASA benar-benar menganggap serius permasalahan mental bagi para Astronotnya. Termasuk didalamnya pelatihan menggunakan 123 lembar percobaan kesehatan mental, obat-obatan penenang, hingga sederet keamanan psikiatris darurat. 
Quote:
6. Gangguan penglihatan yang menghantui

Ketika kebutaan tidak menghantui, para Astronot di luar sana sangat bersyukur bahkan ketika mata mereka masih sekedar dapat melihat. Pada 2012, NASA mengeluarkan study kasus mereka terkait gangguan penglihatan yang di timbulkan oleh keadaan gravitasi nol, dimana 27 astronot yang bertugas mengalami gangguan berbeda terhadap fungsi penglihatan mereka.
6 di antaranya melaporkan bahwa bola mata mereka “memipih” akibat dorongan dari cairan yang tertimbun di dalam tengkorak.
Sementara itu 9 lainnya melaporkan bahwa cairan cerebrospinal membanjiri syaraf penglihatan mereka.
Gimana? masih berniat keluar sana?

Quote:
7. Micrometeorit seukuran dan secepat peluru mengambang bebas di angkasa.

Awan debu luar angkasa nyatanya dapat menjadi musuh berbahaya yang mengintai mulai dari pesawat luar angkasa, hingga para astronot yang sedang bertugas. Ketika tidak dalam sekumpulan awan debu, beberapa Micrometeorit ini diketahui mengambang dalam kesendiriannya dan benar-benar merepotkan, karena dengan kecepatan tertentu – dan seringnya seperti itu - dapat menimbulkan kerusakan serius pada alat-alat yang ada, mengancam keselamatan astronot, hingga dalam jangka panjang, dapat menimbulkan lubang pada pesawat luar angkasa itu sendiri 
Quote:
8. Hadiah dari luar angkasa itu bernama “Gen luar angkasa”

Pada 2018, salah seorang astronot NASA yang bernama Scott Kellyberhasil menempatkan dirinya sebagai headline berita, ketika NASA mengeluarkan laporan resmi terkait dirinya yang mengalami alterasi dan mutasi DNA setelah menjalani misi luar angkasa selama setahun penuh.
Para peneliti membandingkan DNA yang Scott miliki dengan saudara kembarnya, dan secara mengejutkan Scott ternyata membawa pulang oleh-oleh berupa ratusan “Gen luar angkasa” yang saudara tidak punya. Lebih jauh lagi, “Gen luar angkasa” ini di percaya membawa mutasi yang tidak Scott miliki sebelum menjalani misinya di luar angkasa
Untungnya bagi Scott, 93% dari keseluruhan DNA nya kembali normal tidak lama setelah dia kembali ke bumi 
Quote:
9. Bencana ketika bertugas? Tidak ada yang akan menolong kalian.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/538559/original/gravity-140110b.jpg)
Berada di luar angkasa dapat berarti kalian benar-benar dalam keadaan isolasi total. Ketika terjadi sesuatu yang tidak di harapkan, jangan pernah berharap untuk mendapat pertolongan polisi, pemadam kebakaran, ataupun tentara nasional.
Tiga harapan kalian yaitu pertolongan Tuhan, pertolongan NASA, ataupun usaha diri kalian sendiri
Para awak Apollo 13adalah sekumpulan orang yang cukup berutung dan berhutang nyawa terhadap teman-teman di NASA yang bekerja tanpa henti untuk menyelamatkan mereka, ketika sesuatu yang tidak mereka inginkan terjadi. 
~
Gimana bre, masih tetap hendak bekeliaran di angkasa luar? Well jangan takut

Ingat kata Cooper dalam film Interstellar?
"Dahulu kita adalah pioneer, dan kita terbiasa melihat dan bertanya tentang tempat kita di alam semesta"
Resiko akan semua hal memang ada, jadi tetaplah melihat tempat kita di angkasa luar sana
~
Btw, sekian buat post kali ini, thanks berat buat yang uda mau mampir di mari yak, jangan lupa koment, rate, dan cendulsnya kalau boleh
Dan juga, jangan lupa juga untuk share, karena toh sharing itu gratis, jadi sering-seringlah share link gan
Last but not least, stay tune yak for another thread, byeeee
Sumber : disini dan disini
Sumber gambar : Google Images