- Beranda
- Komunitas
- Anime & Manga
- Anime & Manga Haven
[Review] One Piece Movie: Stampede, Menggelegar Seperti Judulnya


TS
arai01
[Review] One Piece Movie: Stampede, Menggelegar Seperti Judulnya
![[Review] One Piece Movie: Stampede, Menggelegar Seperti Judulnya](https://s.kaskus.id/images/2019/09/18/8753793_20190918073957.jpg)
Pengalaman menonton One Piece Stampede mungkin menjadi pengalaman menonton bioskop ane yang paling unik. Nonton malem-malem dikelilingi wibu toxic yang excited. Film ini dibuat untuk merayakan 20 tahun One Piece, mesti dibikin dengan persiapan yang matang. Mari langsung saja gan

Story
![[Review] One Piece Movie: Stampede, Menggelegar Seperti Judulnya](https://s.kaskus.id/images/2019/09/19/8753793_20190919111404.jpg)
Quote:
Mengambil setting di suatu event bernama Festival Bajak Laut, kru Mugiwara berkumpul dengan semua member Generasi Terburuk untuk berlomba mendapatkan suatu harta karun milik Gold Roger di sebuah pulau. Banyak bajak laut hebat yang muncul disini, serta keterlibatan Marine yang ternyata memiliki motif tersendiri. Dua karakter baru diperkenalkan, yaitu Festa dan Bullet. Festa adalah penyelenggara dari event tersebut. Sedangkan Bullet adalah bajak laut mantan kru Roger.
Ane lebih melihat film ini sebagai suatu event, atau fanservice untuk fan One Piece. Jika agan bukan die-hard fan, maka tidak akan sepenuhnya paham dan menikmati gelaran festival ini. TS sendiri masih bisa dibilang casual fan One Piece, atau paling tidak dahulu saat masih mengenal anime. Plotnya sangat sederhana sehingga dapat dijabarkan hanya dengan beberapa kalimat. Keterlibatan banyak karakter juga tidak mendapatkan efek yang signifikan karena hanya berfungsi untuk meramaikan jalannya event saja. Tidak ada substansi yang penting disini. Memang, film kali ini jualannya bukan plot, namun karakter dan aksi, karena secara karakterisasi para bajak laut ini bukan orang-orang yang mau mengikuti event semacam festival.
Seperti biasa, elemen nakama dan kliseala shonen lainnya diumbar disini, dengan banyak lelucon receh yang secara mengejutkan mempan membuat audiens tertawa lepas. Pola ceritanya meskipun tidak mengikuti template arc di serial, namun konfliknya cukup dangkal: jika ada satu musuh besar, maka rivalitas bakal dikesampingkan. Musuh besar disini yaitu Doughlas Bullet, seorang bajak laut bertipe solo player jebolan Oro Jackson yang melegenda. Keberadaan Bullet berfungsi sebagai big bos yang harus dikalahkan. Dengan haki yang melimpah ruah dikombinasikan dengan kemampuan buah setan, Bullet ini merupakan salah satu lawan Luffy yang paling epik. Pacing yang cepat turut dijaga dengan baik. Pertarungannya pun intens tanpa banyak omong. Agan gak akan percaya sedang menonton One Piece, yang biasanya di setiap pertarungan ceramahnya bisa setengah durasi sendiri.
Penyelesaian konflik ditangani oleh sebuah suicide squad dengan komposisi yang cukup unik: 3 orang Shichibukai, seorang Marine, seorang pemberontak, seorang manusia karet, dan seorang badut. Eh tapi kombinasi serangan mereka cukup menarik juga sih. MVP kali ini jatuh kepada Usopp, yang secara mengejutkan mengukuhkan bahwa elemen nakama masih memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Sasuga God Sogeking-sama. Satu hal yang masih ane renungkan sampai sekarang yaitu bagaimana si Tengkorak mesum bisa mengeluarkan bunyi kentut yang menggelegar, padahal enggak punya daging sama sekali.
Ane lebih melihat film ini sebagai suatu event, atau fanservice untuk fan One Piece. Jika agan bukan die-hard fan, maka tidak akan sepenuhnya paham dan menikmati gelaran festival ini. TS sendiri masih bisa dibilang casual fan One Piece, atau paling tidak dahulu saat masih mengenal anime. Plotnya sangat sederhana sehingga dapat dijabarkan hanya dengan beberapa kalimat. Keterlibatan banyak karakter juga tidak mendapatkan efek yang signifikan karena hanya berfungsi untuk meramaikan jalannya event saja. Tidak ada substansi yang penting disini. Memang, film kali ini jualannya bukan plot, namun karakter dan aksi, karena secara karakterisasi para bajak laut ini bukan orang-orang yang mau mengikuti event semacam festival.
Seperti biasa, elemen nakama dan kliseala shonen lainnya diumbar disini, dengan banyak lelucon receh yang secara mengejutkan mempan membuat audiens tertawa lepas. Pola ceritanya meskipun tidak mengikuti template arc di serial, namun konfliknya cukup dangkal: jika ada satu musuh besar, maka rivalitas bakal dikesampingkan. Musuh besar disini yaitu Doughlas Bullet, seorang bajak laut bertipe solo player jebolan Oro Jackson yang melegenda. Keberadaan Bullet berfungsi sebagai big bos yang harus dikalahkan. Dengan haki yang melimpah ruah dikombinasikan dengan kemampuan buah setan, Bullet ini merupakan salah satu lawan Luffy yang paling epik. Pacing yang cepat turut dijaga dengan baik. Pertarungannya pun intens tanpa banyak omong. Agan gak akan percaya sedang menonton One Piece, yang biasanya di setiap pertarungan ceramahnya bisa setengah durasi sendiri.

Penyelesaian konflik ditangani oleh sebuah suicide squad dengan komposisi yang cukup unik: 3 orang Shichibukai, seorang Marine, seorang pemberontak, seorang manusia karet, dan seorang badut. Eh tapi kombinasi serangan mereka cukup menarik juga sih. MVP kali ini jatuh kepada Usopp, yang secara mengejutkan mengukuhkan bahwa elemen nakama masih memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Sasuga God Sogeking-sama. Satu hal yang masih ane renungkan sampai sekarang yaitu bagaimana si Tengkorak mesum bisa mengeluarkan bunyi kentut yang menggelegar, padahal enggak punya daging sama sekali.

Spoiler for AWAS SPOILER:
Dari film ini ane baru tau, pulau yang dulunya disebut sebagai Raftel, ternyata merupakan pengucapan Jepang dari "Laugh Tale". WTF Japan, mana mungkin ane tau.
Anyway, karena film ini juga bukan canon, maka plot akhirnya juga bisa ditebak, saat harta karun Roger terungkap. Eternal Pose ini mesti kalau enggak palsu, ya bakal dihancurkan entah oleh siapa. Karena kalo Eternal Pose ini terus eksis di jalan cerita, akan membikin berantakan alur cerita yang sudah disusun rapi oleh Oda, serta Road Poneglyph akan kehilangan fungsinya. Jadi film ini statusnya sebagai filler.
Anyway, karena film ini juga bukan canon, maka plot akhirnya juga bisa ditebak, saat harta karun Roger terungkap. Eternal Pose ini mesti kalau enggak palsu, ya bakal dihancurkan entah oleh siapa. Karena kalo Eternal Pose ini terus eksis di jalan cerita, akan membikin berantakan alur cerita yang sudah disusun rapi oleh Oda, serta Road Poneglyph akan kehilangan fungsinya. Jadi film ini statusnya sebagai filler.
Animation
![[Review] One Piece Movie: Stampede, Menggelegar Seperti Judulnya](https://s.kaskus.id/images/2019/09/19/8753793_20190919111513.jpg)
Quote:
Di departemen animasi, meskipun beberapa shot memiliki kelemahan visual, namun animasinya menurut ane tampak tidak murahan. Film ini memiliki kualitas animasi paling niat dari seluruh seri dan movie One Piece. Lihat saja PoV-nya yang dinamis, atau adegan haki yang saling adu, atau pertarungan Zorro melawan Si Buta dari Marine. Memuaskan banget. Perubahan gaya animasi juga sempat teridentifikasi saat beberapa impact frame menghiasi layar. Jujur saja ane ngefans sama impact frame. Dan impact frame yang ada disini cukup jitu meski belum se-menggelegar bikinan U*otable. Tapi perubahan gaya animasi ini patut diapresiasi. Well done lah, Toei.
Animasi airnya juga lebih detail dan kompleks dari yang ada di serial. Rada kecewanya pada 3DCG yang masih kasar, seakan pergerakannya tidak membaur begitu halus dengan animasi 2D. Dan saat bentrok antara pasukan Marine dengan awak bajak laut yang digambarkan dengan bad CG, rasa cringe pun menyerang. CG untuk final form-nya Bullet juga tidak begitu akur untuk disandingkan dengan 2D, jadi kayak menonton Godzilla: King of Monsters daripada menonton anime.
Animasi airnya juga lebih detail dan kompleks dari yang ada di serial. Rada kecewanya pada 3DCG yang masih kasar, seakan pergerakannya tidak membaur begitu halus dengan animasi 2D. Dan saat bentrok antara pasukan Marine dengan awak bajak laut yang digambarkan dengan bad CG, rasa cringe pun menyerang. CG untuk final form-nya Bullet juga tidak begitu akur untuk disandingkan dengan 2D, jadi kayak menonton Godzilla: King of Monsters daripada menonton anime.

Sound
![[Review] One Piece Movie: Stampede, Menggelegar Seperti Judulnya](https://s.kaskus.id/images/2019/09/19/8753793_20190919111519.jpg)
Quote:
Permusikan yang diberikan di film ini sudah memenuhi kewajiban untuk menaikkan tensi yang memang sudah tinggi, namun tidak begitu spesial juga, kecuali satu track saat Usopp menggendong Luffy yang babak belur. Atmosfir nakamanya berasa banget disini berkat satu track itu. Dan karena film ini merupakan sebuah event untuk merayakan 20 tahun One Piece, maka tidak sah kalau tidak menyertakan lagu yang legendaris itu untuk membangkitkan rasa nostalgia. Good job.
Character
![[Review] One Piece Movie: Stampede, Menggelegar Seperti Judulnya](https://s.kaskus.id/images/2019/09/19/8753793_20190919111506.jpg)
Quote:
Stampede lebih mengedepankan kemunculan karakter yang banyak, meskipun hanya beberapa detik. Bagi fans sejati One Piece, maka hal ini merupakan anugerah karena bisa melihat karakter favoritnya beraksi, mencuri beberapa spotlight meskipun singkat kemunculannya. Pun beberapa karakter terasa hambar dan enggak difungsikan dengan maksimal mengingat potensinya cukup besar, yaitu Garp dan Lucci. Banyak karakter yang seharusnya dapat sorotan utama, malah hanya berperan sebagai pelengkap. Ya ini adalah resiko dari pemampatan durasi film di saat segudang karakter dimunculkan.
Sedangkan untuk Bullet dan Festa diberikan pendalaman seadanya, hanya untuk memenuhi tuntutan cerita saja. Yang penting penonton tau Bullet kuat, itu saja. Flashback yang diberikan juga sekadar memberikan pengenalan singkat.
Sedangkan untuk Bullet dan Festa diberikan pendalaman seadanya, hanya untuk memenuhi tuntutan cerita saja. Yang penting penonton tau Bullet kuat, itu saja. Flashback yang diberikan juga sekadar memberikan pengenalan singkat.
Overall
![[Review] One Piece Movie: Stampede, Menggelegar Seperti Judulnya](https://s.kaskus.id/images/2019/09/19/8753793_20190919111927.jpg)
Quote:
Stampede merupakan film shonen dengan alur yang ringan dan enggak berbelit-belit. Meskipun ceritanya enggak terlalu berbobot, namun ajaibnya enggak membosankan sama sekali. Secara keseluruhan, Stampede adalah film yang enjoy ditonton bagi penggemar garis keras One Piece. Yah setidaknya tidak sehambar film sebelumnya, Gold. Jika agan suka nonton serialnya, maka ane rekomendasikan banget buat nonton film ini. It's worth your money. Ane dapet bonus post card juga nih.
Spoiler for post card:
![[Review] One Piece Movie: Stampede, Menggelegar Seperti Judulnya](https://s.kaskus.id/images/2019/09/19/8753793_20190919110400.jpeg)
Score:
Story: 6
Animation: 8
Sound: 7
Character: 6
Overall: 7
Story: 6
Animation: 8
Sound: 7
Character: 6
Overall: 7
Sekian.
El. Psy. Kongroo.
Diubah oleh arai01 06-10-2019 13:18






tata604 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
19.3K
Kutip
101
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan