Pageant Lovers,
Miss Grand Indonesia Kembali Ke Pelukan YPI?




Buat PL Sejati pastinya sudah tidak asing lagi mendengar Miss Grand Indonesia kan? Salah satu Event besar yang ditunggu setiap tahun atau disebut “Lebaran Pageant” yaitu penyelenggaraan kontes kecantikan untuk mewakili negara kita di kancah luar negeri.

Di Indonesia sendiri ada beberapa event besar yang selalu ditunggu-tunggu para PL setiap tahunnya. Yaitu Miss Indonesia, Puteri Indonesia dan yang terbaru adalah Miss Grand Indonesia.

Nah, di sini ane mau sedikit Flashback masa kejayaan Indonesia di Miss Grand International. Miss Grand Indonesia sendiri baru diselenggarakan bulan Agustus lalu meski banyak menuai kontroversi.

Lisensi Miss Grand Indonesia pernah dipegang oleh El John Pageants yang menaungi Putri Pariwisata Indonesia dan Miss Earth Indonesia. Kemudian berganti ke Yayasan Puteri Indonesia (YPI) yang menaungi Puteri Indonesia.

Namun, seiring keinginan Presiden Organisasi Miss Grand International Mr. Nawat Itsaragrisil (Thailand) yang menginginkan diselenggarakannya pemilihan khusus Miss Grand Indonesia sehingga pemenang utama akan mewakili Indonesia di ajang Miss Grand International.

Oleh karena itu lisensi pun berpindah tangan kembali ke Yayasan Dharma Gantari dan Kementrian Pariwisata Indonesia. Dan ditunjuklah Dikna Faradiba (Putri Pariwisata Indonesia 2015) sebagai National Director Miss Grand Indonesia.

Prestasi Indonesia sendiri di pemilihan Miss Grand International sangatlah patut diperhitungkan. Bagaimana tidak, Indonesia sudah pernah membawa pulang Crown Miss Grand International lewat perjuangan Ariska Putri Pertiwi yang saat itu di bawah naungan YPI sebagai Puteri Indonesia Perdamaian 2016.

Tak hanya itu, Ika sapaan akrabnya juga memenangkan Best National Costume yang bertema Royal Sigokh, dengan keanggunannya membawakan Natcos mampu bersaing dan mengalahkan Natcos Thailand.



Di tahun selanjutnya, Indonesia diwakili oleh Dea Goesti Rizkita yang menjabat sebagai Puteri Indonesia Perdamaian 2017. Beban berat ditanggung Dea mengingat prestasi yang ditorehkan pendahulunya Ariska Putri Pertiwi.

Namun ternyata YPI tak salah memilih Dea untuk mewakili Indonesia di International. Karakter Dea yang supel, cerdas, tangguh, dan lincah mampu membawanya bertengger di posisi sepuluh besar, dan lagi Indonesia lewat National Costume bertemakan “Ibu Pertiwi” kembali meraih Best Natcosnya.

Bahkan hingga sekarang, Natcos Ibu Pertiwi dianggap Natcos terbaik yang pernah dibawa Indonesia di kancah International. Semua tak lain karena kombinasi dari Natcos yang Grande serta pembawaan Dea yang mampu memberikan nyawa di Natcos tersebut.



Tahun 2018, saat itu Miss Grand Indonesia sudah berpindah lisensi ke Yayasan Dharma Gantari dan Kementrian Pariwisata Indonesia. Nadia Purwoko sebagai Winner Miss Grand Indonesia pertama mewakili Indonesia di ajang Miss Grand International.

Nadia Purwoko sebelumnya adalah model yang juga berprofesi sebagai pengacara. Passionnya terhadap dunia pageant membuatnya pantang menyerah untuk bisa mewakili Indonesia di ajang International.

Sebelumnya Nadia pernah mengikuti pemilihan Puteri Indonesia Provinsi Jakarta namun langkahnya terhenti setelah Jakarta diwakili oleh Bunga Jelita yang menjadi Puteri Indonesia di Tahun yang sama.

Pantang menyerah, ajang Miss Grand Indonesia diselenggarakan untuk pertama kali langsung diikuti oleh Nadia dan akhirnya bisa mewakili Indonesia di International. Hasil kerja keras Nadia berbuah manis, dia berhasil membawa pulang Titel Runner Up Miss Grand International 2018.



Mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara yang patut disegani di bidang Pageant khususnya Miss Grand International.

Namun mendekati lengsernya Nadia sebagai Miss Grand Indonesia, muncul berita yang menyebutkan bahwa Nadia belum mendapatkan hadiah-hadiah yang dijanjikan sebagai Winner Miss Grand Indonesia. Dan itu dibenarkan oleh Nadia sendiri.

Dikna Faradiba selaku National Direktur Miss Grand Indonesia memilih bungkam hingga sekarang. Caci maki netizen terutama Pageant Lovers pun meraja lela terhadap Yayasan dan National Direkturnya. Mereka meminta kejelasan tentang masalah yang muncul agar pemenang selanjutnya tidak khawatir dan bisa focus mewakili Indonesia nanti.

Tahun 2019, Indonesia akan diwakili oleh Sarlin Jones sebagai Winner Miss Grand Indonesia 2019. Dengan berbagai problem yang dialami oleh pendahulunya (Nadia Purwoko) terhadap Yayasan yang memegang lisensi Miss Grand Indonesia, ditambah lagi waktu persiapan yang bisa dikatakan cukup singkat. Akankah Sarlin bisa membawa pulang kemenangan untuk Indonesia? Atau setidaknya bisa menyamai prestasi pendahulunya?



Let see…
Semoga problematika ini gak mempengaruhi prestasi Sarlin nanti di Miss Grand International.


Jadi gimana Pageant Lovers? Melihat problem yang dialami Winnernya setelah pindah lisensi, apakah baiknya Miss Grand Indonesia balik lagi ke YPI? Yuk komen...