Sumber : Detikcom

Opini:
UU Pesantren memperkuat Islam Nusantara, Piagam Madinahnya Indonesia yaitu Pancasila, Negri Madinahnya Indonesia yaitu NKRI.
Ciri Islam Nusantara adalah bermadzhab, bersanad, dan bertasawuf. Ciri ini juga serupa dg muslim2 Islam Nusantara di negri Nusantara lainnya seperti Malaysia, Brunai, Singapura, Thailand dll yg sama2 bermadzhab (khususnya madzhab syafii di negri2 tsb dalam ilmu fiqih, dan madzhab asyari dalam ilmu aqidah), bersanad (ilmu agamanya bersambung tak terputus sampai Nabi SAW), dan bertasawuf (ilmu yg dibenci wahabi dkk).
Sementara Piagam Madinah dan Negri Madinah yg melindungi dan hidup bersama agama lain tidak ditemukan lagi di Madinah namun dapat ditemukan di negeri2 nusantara termasuk Indonesia.

Undang-undang Pesantren akan memberikan kekuatan bagi ilmu2 yg bersanad, ilmu agama bersanad ini tak dimiliki oleh wahabi, ISIS, Al Qaeda, Ikhwanul Muslimin (PKS) dkk sehingga kelompok yg tak bersanad ini tentu saja akan menghalangi UU ini sebagai mana mereka tidak setuju dg Hari Santri, Film The Santri, dst yg salah satunya diwakili oleh gerakan Muhammadiyah yg tak punya tradisi ilmu agama bersanad, hanya memanfaatkan hadits bersanad sahih dan ayat2 suci namun tak ditafsirkan dan diamalkan menggunakan ilmu2 agama yg bersanad. Biasanya 'pesantren'2 di bawah mereka lebih banyak berbasis hafalan/tahfidz dalam agamanya namun dalam ilmu2 agama yg bersanad sangat lemah dan tidak mampu mengajarkannya. UU ini akan mengikis kelompok2 tak bersanad ini, di sisi lain menguatkan Islam Nusantara dan negri Madinahnya Indonesia yaitu NKRI dan piagam Madinahnya Indonesia yaitu PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45).

Sementara kelompok2 seperti Ikhwanul Muslimin (IM, PKS) yg di negri2 muslim lain pun dan negri arab termasuk organisasi yg dilarang dan dicabut kewarganegaraannya dan ID/KTP sekeluarga intinya bila diketahui anggota IM, kelompok2 ini pasti akan menentang baik sec halus ataupun frontal.