Sebelum pergi menanjak gunung dan mencari petualangan baru, Hank's gank berkumpul di markas dan membicarakan banyak hal, sambil mempersiapkan perlengkapan untuk perjalanan keesokan harinya.
Tiba-tiba datang Nadya, anggota senior yang pernah mengalami apa artinya sebuah kehilangan harapan, ketika jenazah pacarnya harus dibawa pulang, dari gunung yang mereka daki sekitar tiga tahun yang silam.
Quote:
"Sejak kapan Elo kembali dari masa lalu yang sempat viral, mencapai batas kebodohan?" Kata Sandi mengejek senyuman manis Nadya untuk pertama kalinya.
"Sejak angin memanggil untuk berpetualang ke gunung Merbabu." Sambil menunjukkan sebuah video di Instagram Nadya.
Quote:
"Gila! Merbabu chuy. Kapan ke sana? Bukankah selama ini hati Elo rusak parah hingga masuk RSJ? Bagaimana bisa ke sana?" Jake memberondong banyak pertanyaan sehabis melihat Vidio itu.
"Seorang gila serupa aku yang ingin mengadu nyawa dengan alam, namun kembali dengan bentuk kehidupan baru. Ini mukjizat, Broe! Pengalaman yang sangat luar biasa." Nadya kembali memasang foto kenangan bersama segerombolan orang-orang asing pada dinding markas Hank's gank.
Quote:
"Itu Elo sendirian?" Kata James.
"Orang gila yang berotak yang pernah Gue kenal dan caranya untuk bunuh diri, setelah rencananya untuk kabur berhasil, membuat mata gue semakin mengagumi kepintaran Elo. Orang gila pertama yang harus dikasih jempol seribu."
"Hahahaha ....!"
Mereka tergelak bersama-sama. Kemudian malam berlalu dari hadapan mereka dan berganti dengan pagi.
Pagi pertama untuk Nadya bersama kawan-kawan lamanya, sesama pendaki gunung, setelah lama vakum dari komunitasnya. Wajahnya begitu ceria dan lebih bersemangat.
Quote:
"Sudah waktunya kita bersiap-siap. Sebelum matahari semakin naik lebih tinggi." James menyuruh kawan-kawannya untuk bergegas naik ke dalam mobil.
"Siap, ayo kita petualangan."
Mereka pergi menuju lokasi yang telah direncanakan dan ditentukan oleh voting suara terbanyak.
Quote:
Sampai di kaki gunung mereka harus mengikuti proses aturan baru untuk mendaki.
Quote:
"Ayoii mendakiii ...!" Amel berteriak menyemangati kawan-kawannya yang nampak jengkel karena peraturan baru yang baru saja dibuat untuk para pendaki gunung.
Quote:
Quote:
Pendakian dimulai dengan mendendangkan lagu hits jomlo dari Ari Lasso. Yang merupakan lagi mars Hank's gank. Mereka nampak bersemangat dan begitu sangat bergembira. Hanya Nadya yang terlihat pendiam karena banyak mendokumentasikan perjalanan mereka dengan kamera barunya. Hadiah dari paman Sam yang masih sangat misterius, begitulah pandangan kawan-kawannya sejak mereka mengenal paman Sam.
Quote:
Quote:
"Mel, nyium aroma amis tidak?" Kata Brian dengan bulu kuduk yang mulai berdiri.
"Please deh ah! Elo laki-laki." Kata Amel.
"Nad, Elo lihat ada yang aneh sama James gak? Coba lihatin wajahnya dah!" Kata Bani dengan peluh yang sudah membasahi sebagian bajunya.
Nadya hanya tersenyum kecut sambil berkata, "wajahnya semakin manis. Rasanya ingin sekali melahap dia dalam waktu sekejap saja."
"NADYA! Wihhhh ...takut ....! Kata Amel dengan tatapan mengejek Bani.
Nadya dan Amel semakin membuat Brian dan Bani merasakan ketidaknyamanan dengan suasana alam pada saat itu. Namun candaan dari James membuat mereka kembali bersemangat kembali.
"Baiklah kawan-kawan! Kita istirahat di sini. Buat tenda untuk bermalam. Esok hari kita lanjutkan perjalanan menuju puncak."
Quote:
Tiba-tiba terjadi sesuatu yang tidak mereka kehendaki. Angin tornado datang dan anehnya hanya di sekitar tempat di mana James sedang mencoba membuat api unggun. Tubuh James di selamatkan oleh lemparan tepat yang mengikat tubuhnya untuk di seret dari angin topan yang tiba-tiba datang mengejutkan.
Quote:
"Jamesss, apakah kau baik-baik saja?"
"Loh!? Memang ada apa?"
Daniel menceritakan kejadian yang baru saja terjadi. Namun James seolah-olah tidak percaya karena angin topan tiba-tiba menghilang dari pandangan mereka.
"Sudahlah! Semuanya ini efek lapar, sehingga kalian berhalusinasi. Lagipula yang melihat angin topan hanya cuma tiga orang. Dan ini tidak masuk akal sekali."
Brian tiba-tiba merinding dan mulai ketakutan.
Quote:
Nadya berjalan ke sisi timur untuk mencari ranting pohon. Namun dia bertemu dengan sebuah tempat dimana dia kembali mengingat kejadian empat tahun silam. Yang mana kekasihnya pernah menyatakan maksudnya untuk menikahi dirinya.
Quote:
"Nadya ....!" Mengikuti arah suara dan dia begitu sangat terkejut.
"Brammm ....!"
Malam semakin larut dan perlahan-lahan berganti dengan pagi.
Quote:
"Jameeees! Tidakkkk ...!"
Mereka semua terkejut dengan suara Amel yang mengguncang seluruh alam sehingga burung-burung pun lari menjauh karena ketakutan.
"Ada apa, Mel?"
"James sudah tidak bernyawa. Tubuhnya sedingin batu es. Sedangkan Nadya terikat di antara semak belukar dekat sungai. Sebagian para pria menuju arah sungai dan melepaskan ikatan akar-akar pohon yang melilit di tubuh Nadya.
"Kau baik-baik saja, Nad?"
"Ya. Ada apa memangnya?"
"Kami juga tidak tau. Bukankah kau yang terikat?" Kata Brian.
"Ini rumahnya, Bram. Tidak mungkin dia mengikatku. Semalam kami bersenang-senang dan menjaga kalian dari santapan hewan-hewan hutan."
"Minumlah obat segera! Jangan Elo kumat dan gila sekarang. Bukan waktu yang tepat."
"James masih hidup!" Kata Sandi.
"Ada apa sih!? Gue cuma lelah dan ketiduran. Ayo kita lanjutkan perjalanan."
Mereka kembali bergerak menuju puncak gunung.
Quote:
Pada akhirnya mereka sampai di puncak gunung.
"Inilah kebebasan yang sebenarnya." Kata Nadya dengan senyum kepuasan.
"Kita berhasil juga pada akhirnya!"
Malam datang dan mereka bersenang-senang dengan api unggun, tarian dan berbagai macam aksi seni yang mereka miliki. Namun saat tengah malam bunyi suara burung-burung hantu menyerbu masuk telinga mereka dan membuat keringat dingin bermunculan begitu saja.
Quote:
"Gunung ini tidak beres! Serupa ada hawa mistis dan ...."
"Nadya ... Nadya ... Nadya ....!"
"Brammm ...!" Serentak mereka melihat kemunculan wajah Bram di dalam api unggun dan berkata, "pergilah sebelum malam ini habis oleh kabut pagi. Pergilah ...." Kemudian wajah Bram menghilang begitu saja.
"Bergegas pulang! Rapihkan barang-barang!" Kata Sandi memerintahkan anggotanya.
Sedangkan James sudah berganti rupa dan membuat para gadis meninggal dalam keterkejutan wajah James yang lebih menyeramkan dari monster yang ada di dalam televisi. Jantung Amel tidak sekuat jantung Nadya.
"Amel kena serangan jantung." Kata Nadya. Sedangkan James merayap naik menuju ke arah mereka berkumpul.
"James sudah mati dari kemah pertama kita." Brian memberikan komentar dengan menggigil.
"Jangan bergerak serupa tidak punya iman! Duduk saja. Kita adalah Islam sejati. Mari bacakan ayat-ayat kursi dan menyerahkan diri kepada Allah."
Mereka membuat lingkaran dan membacakan ayat-ayat kursi hingga pagi datang dan membuat napas mereka masih ada.
"Mari pulang kawan-kawan! Apapun yang terjadi hanyalah sebuah halusinasi. Jangan membuat kita takut kepada kenangan tentang sebuah halusinasi."
"Tapi bagaimana dengan jenazah, Amel?"
"Dia terkena serangan jantung. Itu adalah kewajaran dalam sebuah perjalanan."
Mereka pada akhirnya pulang dengan jenazah Amel yang mengguncang hati mereka yang tersembunyi. Sedangkan Nadya tiba-tiba menghilang begitu saja ketika memasuki kawasan kepulangan.
Jakarta, 17 September 2019
Cerita ini hanyalah khayalan saja.