Hallo, assalamualaikum dan selamat malam, Agan-Sista. Wah, Kaskustidak henti-hentinya menggelar event, nih. Sesuatu yang sangat mendukung semangat menulis para Kaskuser. Termasuk Ara tentunya.

Dalam event kali ini, Kaskuser diberi kesempatan untuk berpendapat mengenai dunia olahraga Indonesia. Nah, bagi para pecinta olahraga tentu bersemangat, dong, menguraikan pendapat secara luas dan detael. Khususnya, untuk olahraga sepak bola dan buluntangkis, di mana, selalu disaksikan oleh suporter yang sangat antusias dalam hal mendukung alias menyemangati.

Eits, tetapi, kehadiran suporter rupanya tidak selalu memberi dampak positif, loh. Sebagaimana yang terlihat dalam vidio di bawah ini,


Sumber Vidio

Sudah pada tahu, kan, beberapa waktu lalu Indonesia mengalami kekalahan saat melawan tim malaysia? Yaitu, dengan skor 2-3. Ditambah lagi kelakuan suporter yang sangat merugikan. Tidak hanya merugikan timnas saja, melainkan seluruh masyarakat, terutama negara. Nama Indonesi jadi tercoreng di mata negara tentangga, bahkan mungkin dunia.

Menurut berita yang Ara nonton di chanel You Tube. PSSI akan dilaporkan oleh FAM Malaysia. Menanggapai hal tersebut, PSSI mengatakan siap kooperatif dengan FIFA, dan menerima sanksinya.

Dalam sebuah pertandingan atau kompetisi. Menang kalah merupakan hal yang biasa. Tetapi, tidak bagi sebagian suporter Indonesia. Mereka melakukan tindakkan kurang terpuji terhadap suporter lawan. Beberapa suporter Indonesia, terlihat melempari mereka dengan botol plastik. Sebelum itu, salah satu suporter Indonesia loncat keluar dari pembatas untuk menuju suporter lawan. Walhasil, ia ditangkap oleh pihak keamanan.

Katanya, hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan. Menurut beberapa penonton yang hadir di Gedung Gelora Bung Karno, kericuhan berawal dari tindakkan kurang sopan beberapa suporter Malaysia. Dalam vidio yang beredar di chanel You Tube. Terlihat beberapa orang (suporter Malaysia) menendang-nendang kursi sambil berteriak. Sebagai tamu, hal tersebut dinilai tidak sopan oleh suporter Indonesia.

Menurut sebagian lagi. Yaitu, penonton yang ada di lokasi, suporter malaysia mengacungkan jari tengah sambil bernyanyi. Hal itu seolah memprofokasi suporter Indonesia. Tak lama kemudian, suporter Indonesia pun terpancing, dan keluar dari pembatas. Kemudian berlari ke arah suporter lawan. Kericuhan pun memanas.

Namun, menurut Ara, meski mungkin kelakuan suporter lawan dinilai kurang sopan atau tidak sopan sekalipun. Suporter Indonesia tidak lantas melakukan tindakkan yang juga kurang terpuji. Karena hal itu hanya akan menambah ketidak fokusan timnas dalam meraih kemenangan.



Ya, kedewasaan berpikir seharusnya lebih tinggi, dibanding menuruti amarah sesaat. Terlebih, kerusuhan tersebut bukan merupakan masalah pribadi yang bisa diselsesaikan antara kedua belah pihak. Melainkan melibatkan tim pesebak bola. Penyelenggara. Bahkan menteri olahraga serta jajarannya.

Apa kabar dunia olahraga Indonesia, jika memiliki suporter yang tidak berpemikiran luas? Tidak sabar. Tidak tenang dan mudah tersulut emosi? Tentu membuat timnas Indonesia tertinggal dan terus dipermalukan, bukan?



Lalu, bisakah dunia olahraga pesepak bola Indonesia bangkit dan menjadi lebih baik? Ya, tentu saja. Semasih bumi pertiwi ini baik-baik saja, nasib dunia olahraga pesepak bola Indonesia, masih memungkinkan untuk meraih kemenangan dan membanggakan. Asalkan, para pendukung serta para tim bisa bekerja sama untuk saling menenangkan. So, mari mendukung dunia olahraga Indonesia secara baik dan benar.




Tak cukup dengan kejadian memalukan yang disebabkan oleh suporter. Kabar buruk lainnya datang dari dunia olahraga bulutangkis. Pasalnya, Seragam yang dikenakan oleh anak-anak yang memegang tiket emas beasiswa setelah sukses dalam audisi bulutangkis, yang digelar klub bulutangkis kenamaan, PB Djarum, menjadi pematik polemik.

Seragam hitam kombinasi merah itu, bertulisakan Djarum di dadanya. KPAI menuding Djarum Foundation melakukan eksploitasi anak. Menurut KPAI, anak-anak telah dijadikan bagian dari promosi dagang.

Djarum menjadi sangat sensitif karena berkaitan dengan produsen rokok. Hal tersebut tentu melanggar undang-undang pasal 47 yang berbunyi, dinyatakan bahwa setiap penyelenggara kegiatan yang disponsori produk tembakau dan/atau bertujuan untuk mempromosikan produk tembakau dilarang mengikutsertakan anak di bawah usia 18 tahun.

Sumber, di sini

Nah, loh? Demi meraih keuntungan, orang-orang ini mengorbankan nama salah satu dunia olahraga ternama. Bagaimana bisa mereka menggunakan anak-anak untuk mempromosikan dagangan berupa rokok? Hm, sangat disayangkan, ya, GanSist. Masalah dunia olahraga kita jadi komplit, deh. But, kita tidak boleh putus asa. Tidak boleh pesimis. Ara yakin, kejadian-kejadin di atas masih bisa diatasi dengan berbagai cara.

Misal, meningkatkan keaman. Keamanan yang ketat atau memadai, akan membantu tidak terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Namun, yang paling penting ialah, kesadaran diri masing-masing pribadi. Tanpa kesadaran diri, seberapa pun banyaknya aturan, tingkatan keamanan, keributan dan berbagai masalah masih mungkin terjadi.




Nah, itu saja yang bisa Ara sampaikan mengenai dunia olahraga Indonesia. Terlepas dari dua hal di atas. Indonesia masih bisa berjaya di dunia olahraga lainnya. Seperti olahraga Volly ball. Pencak Silat, dan juga olahraga lari. Bicara soal olahraga lari, Ara jadi ingat Lalu Muhammad Zohri, nih. Siang tadi, Ara sempat baca thread salah satu teman di Kaskus, yang menjelaskan bahwa, Zohri sedang berlatih keras untuk pertandingannya nanti di Qatar. Wow, semoga Zohri kembali mengharumkan nama Indonesia dan menjadi kebanggaan kita semua, ya, GanSis.

Sukses untuk atlet dan olahragawan Indonesia. Pantang menyarah. Mari bersuara, Indonesia jaya.



Sumber: Opini Pribadi

Referensi dunia olahraga bulutangkis: https://www.merdeka.com/peristiwa/aw...asa-depan.html



Bima, 09 September 2019