Dalam dua bulan terakhir ini, wacana dan rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan, selalu menjadi pembicaraan banyak orang di Indonesia.

Sayangnya rencana tersebut dimunculkan saat situasi yang menurut saya agak kurang tepat. Karena masih terlalu banyak persoalan yang jauh lebih urgent yang seharusnya menjadi prioritas untuk segera ditangani oleh pemerintah dan DPR.

Bicara soal prioritas, bukankah menyelesaikan masalah kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan itu jauh lebih penting?Dibanding 'menghambur-hamburkan' uang sekedar untuk membangun gedung-gedung mewah dan pencakar langit yang kelak hanyak akan di nikmati oleh segelintir orang saja?

Kebakaran hutan masif yang terjadi di banyak wilayah di Sumatera dan Kalimantan sudah terjadi selama puluhan tahun. Selalu terjadi hampir setiap tahun dan terus berulang.....

Sudah terlalu banyak korban akibat kebakaran hutan. Mulai dari ISPA, sakit mata, hingga korban harta benda. Jumlahnya pun tidak sedikit, ada ratusan ribu bahkan mungkin hingga jutaan orang terkena dampaknya......


eljohnnews.com

Ini bukan masalah sepele, ini kasus serius yang tidak boleh dianggap enteng oleh pemerintah. Saya percaya pemerintah (mungkin) sudah melakukan proses pemadaman tapi sangat tidak maksimal.....

Bahkan kita sering mendengar negara tetangga seperti Malaysia, Singapura atau Australia kerap menawarkan bantuan untuk ikut membantu proses pemadaman.

Atas hal tersebut kita jadi bertanya-tanya..... Sesulit itukah pemerintah untuk menangani persoalan kebakaran hutan yang selalu berulang setiap tahunnya?

Bukankah akan lebih baik jika anggaran pemindahan ibu kota yang jumlahnya hampir 500 trilyun itu dialokasikan untuk menanggulangi dan menyelesaikan masalah kebakaran hutan yang selalu terjadi, terjadi, dan terjadi lagi?

Saya kok merasa miris ya....Selama ini pemerintah sering bicara tentang penegakan hukum yang tak pandang bulu. Tapi memberangus cukong-cukong tukang bakar hutan saja kok kesannya susah amat?



Selama ini pemerintah juga selalu menghimbau untuk menjaga hutan dan hewan yang dilindungi di wilayah wilayah seperti Sumatra dan Kalimantan. Tapi kebakaran masih saja terjadi.....

Inikan saling bertabrakan namanya. Disatu sisi kita bicara tentang ini, tapi di sisi lain yang muncul selalu itu....



Bagaimana kita bisa menjaga kelestarian alam dan hewan-hewan dilindungi jika hampir setiap tahun ada jutaan hektare hutan yang terbakar? Begitu juga dengan habitat orangutan yang habis tergusur....

Inikan aneh namanya.....

Kenapa sih duit ratusan trilyun itu tidak kita belikan saja alat-alat pemadam kebakaran hutan yang super canggih seperti yang dimiliki oleh Amerika atau negara maju lainnya? Kenapa sih?

Kenapa sih duit yang jumlahnya edan edanan itu tidak kita pakai buat membangun sarana dan akses jalan menuju ke hutan-hutan agar petugas dan mobil kebakaran bisa masuk secara leluasa?



Coba lihat berita di media atau televisi, banyak petugas yang mengeluh karena kurangnya fasilitas dan persediaan air yang mumpuni. Mereka bekerja dengan peralatan seadanya tapi dituntut untuk memadamkan ribuan hektar bahkan jutaan hektar hutan yang terbakar. Ini kan gila namanya.....


jejaktapak.com

Daripada duit ratusan trilyun dipakai buat mindahin ibukota. Kenapa sih tidak kita belikan saja belasan pesawat pemadam kebakaran yang canggih? Seperti Beriev BE200 dan BE-12, Bombardier CL-415, atau yang lainnya?


jejaktapak.com

Ya kalaupun kita sudah punya, kenapa sih tidak ditambah lagi biar banyak pesawatnya?

Sekali lagi saya katakan daripada uang ratusan trilyun dipake buat sesuatu yang kurang perlu apalagi dikorupsi. Lebih baik kita belikan saja pesawat-pesawat canggih dan atau peralatan lainnya yang jelas-jelas kita butuhkan......

Masa tiap tahun kita harus selalu meminta bantuan kepada negara lain? Apalagi negara yang mau membantu itu adalah negara tempat dimana para cukong dan perusahaan pembakar hutan berasal. Malu-maluin saja!



Saya, napelogini..........Terima kasih


Photo : Google Images