- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Foto Ceramah Jadi Sorotan, Tengku Zul Akui Sudah 17 Tahun Ngajar KPK


TS
User telah dihapus
Foto Ceramah Jadi Sorotan, Tengku Zul Akui Sudah 17 Tahun Ngajar KPK
Suara.com - Baru-baru ini, media sosial digemparkan dengan foto Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain yang diduga tengah mengisi pengajian di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Foto itu dibagikan pengguna Facebook bernama Nano Wijayanto yang kemudian dibubuhi narasi bernada sentilan.
"Sekelas lembaga setingkat KPK mengundang Ayah Naen yang punya nadzar bodong, untuk berceramah. Singkirkan KPK Taliban," tulisnya.
Tak lama, unggahan itu pun dibagikan kembali oleh penggiat media sosial Dede Budhyarto lewat jejaring Twitter miliknya. Ia memastikan kebenaran berita tersebut kepada Tengku Zul.
"Lagi ramai dibahas di FB, apakah ini betul Ayah Naen @ustadtengkuzul??" tanya @kangdede78, Minggu (15/9/2019)
Mendapat pertanyaan tersebut, Tengku Zul pun langsung memberikan balasan di kolom komentar. Secara gamblang, ia mengaku sudah lama mengajar di KPK.
Ia pun heran dengan sambutan warganet yang terkesan meragukannya.
"Sudah 17 tahun saya ngajar di KPK. Kenapa sekarang tim sorak kepanasan?" ungkap @ustadtengkuzul.
Sontak balasan pria yang populer dengan panggilan Ayah Naen tersebut memantik respons Dede Budhyarto yang langsung menanyakan tugas Tengku Zul di KPK.
"Pala lo bau menyan, 17 tahun di KPK sebagai apa? Ngarang aja lu..," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas menyebut ada yang sengaja menyebar isu 'polisi Taliban' untuk melemahkan lembaga antirasywah.
Ia lantas menduga isu Taliban KPK disebar oleh orang-orang istana. Namun ia tak menyebut siapa "orang istana" yang dimaksud.
https://www.google.com/amp/s/amp.sua...hun-ngajar-kpk
TALIBAN, OH TALIBAN. KAMU NGAPAIN SIH DI KPK?
Rabu, 11 September 2019
oleh : Anita Wahid
Belum lagi, mulai terdengar kasak-kusuk kalau di dalam sudah ada perseteruan yang melibatkan kelompok ideologi. Puncaknya adalah saat masjid karyawan mengundang Ustad Al-Asy-embuh-lah yang sangat terkenal dengan twit-twit ofensifnya untuk berceramah di sana. Aktivis gerakan anti korupsi langsung bereaksi keras. Saya sendiri termasuk yang cerewet banget protes ke Pak Jubir
Harus ustad moderat, nggak boleh ustad nganu-nganu. Mereka juga harus mulai memperhatikan concern yang selama ini dilayangkan masyarakat, terutama soal pakaian. Saat kerja, ada standard profesionalisme yang berlaku. Mereka juga harus mulai mengobservasi dan memantau perilaku dan kinerja karyawannya.
http://www.gusdurian.net/id/article/...in-Sih-di-KPK/
Foto itu dibagikan pengguna Facebook bernama Nano Wijayanto yang kemudian dibubuhi narasi bernada sentilan.
"Sekelas lembaga setingkat KPK mengundang Ayah Naen yang punya nadzar bodong, untuk berceramah. Singkirkan KPK Taliban," tulisnya.
Tak lama, unggahan itu pun dibagikan kembali oleh penggiat media sosial Dede Budhyarto lewat jejaring Twitter miliknya. Ia memastikan kebenaran berita tersebut kepada Tengku Zul.
"Lagi ramai dibahas di FB, apakah ini betul Ayah Naen @ustadtengkuzul??" tanya @kangdede78, Minggu (15/9/2019)
Mendapat pertanyaan tersebut, Tengku Zul pun langsung memberikan balasan di kolom komentar. Secara gamblang, ia mengaku sudah lama mengajar di KPK.
Ia pun heran dengan sambutan warganet yang terkesan meragukannya.
"Sudah 17 tahun saya ngajar di KPK. Kenapa sekarang tim sorak kepanasan?" ungkap @ustadtengkuzul.
Sontak balasan pria yang populer dengan panggilan Ayah Naen tersebut memantik respons Dede Budhyarto yang langsung menanyakan tugas Tengku Zul di KPK.
"Pala lo bau menyan, 17 tahun di KPK sebagai apa? Ngarang aja lu..," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas menyebut ada yang sengaja menyebar isu 'polisi Taliban' untuk melemahkan lembaga antirasywah.
Ia lantas menduga isu Taliban KPK disebar oleh orang-orang istana. Namun ia tak menyebut siapa "orang istana" yang dimaksud.
https://www.google.com/amp/s/amp.sua...hun-ngajar-kpk
TALIBAN, OH TALIBAN. KAMU NGAPAIN SIH DI KPK?
Rabu, 11 September 2019
oleh : Anita Wahid
Belum lagi, mulai terdengar kasak-kusuk kalau di dalam sudah ada perseteruan yang melibatkan kelompok ideologi. Puncaknya adalah saat masjid karyawan mengundang Ustad Al-Asy-embuh-lah yang sangat terkenal dengan twit-twit ofensifnya untuk berceramah di sana. Aktivis gerakan anti korupsi langsung bereaksi keras. Saya sendiri termasuk yang cerewet banget protes ke Pak Jubir
Harus ustad moderat, nggak boleh ustad nganu-nganu. Mereka juga harus mulai memperhatikan concern yang selama ini dilayangkan masyarakat, terutama soal pakaian. Saat kerja, ada standard profesionalisme yang berlaku. Mereka juga harus mulai mengobservasi dan memantau perilaku dan kinerja karyawannya.
http://www.gusdurian.net/id/article/...in-Sih-di-KPK/
Diubah oleh User telah dihapus 16-09-2019 13:42


muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
1.1K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan