Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iskrimAvatar border
TS
iskrim
Keren, Kini Ilmuwan Temukan Cara Baru Analisa Kanker Lewat Warna Urinmu!


Salah satu cara dunia medis untuk melihat kondisi kesehatan pasien adalah dengan cara mengecek dari warna urine pasien. Cara ini memang sudah lama dilakukan oleh dunia medis untuk mengetahui gejala awal penyakit tertentu sepeti ginjal, diabetes, hati, darah, alergi, dan masih banyak lainnya.

Temuan baru cara mengetahui pasien memiliki penyakit kanker atau tidak baru-baru ini ahli team medis baru saja menemukan cara mengetahui pasien terkena penyakit kanker atau tidak lewat warna urinenya.





Seperti kita ketahui penyakit kanker sendiri merupakan salah satu penyakit tingkat tinggi dan 'mahal' dalam penanganan dan pengobatannya.

Metode melihat kondisi pasien terkena penyakit kanker usus besar atau tidak melalui warna urine pasien ini diharapkan akan mempersingkat proses pengobatan menjadi lebih tepat dan efesien.


Team Imperial College London dan Massachusetts Institute of Technology baru-baru ini telah melakukan uji coba pada seekor tikus. Mereka menyuntikkan nanosensor ke tubuh tikus dimana nantinya nanaosensor ini akan di pecah oleh protease yakni enzim yang dilepaskan oleh tumor setelah melewati ginjal.


Hasil dari kelinci percobaan tersebut mereka menemukan bahwa urine tikus yang mengandung tumor berubah menjadi biru terang, sedangkan tikus sehat yang tidak menderita tumor urine mereka biasanya berwarna kuning.

"Tes ini tidak membutuhkan instrumen alat yang rumit dan mahal karena cukup dengan melihat reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna, dan ita bisa dengan cepat mengambil keputusan," ujar profesor Imperial Molly Stevens.


"Cara membacanya pun tidak begitu sulit, cukup dengan bantuan smartphone, kita foto warna urine pasien lalu kita beritahukan untuk segera melakukan tindakan dan pengobatan," lanjutnya.

Lalu bagaimana Imperial College London dan Massachusetts Institute of Technology bisa menemukan cara ini, yakni dengan pengembangan nanosensor yang ultra kecil atau dikenal sebagai nanaocluster emas (AuNCs), yang akan berubah warna ketika terhubung dengan substrat kimiawi dan hidrogen peroksida.

Setelah nanosensor ini pecah maka AuNCs berjalan lewat darah menuju ke ginjal, lalu di saring oleh urine, pecahan-pecahan ini begitu halus dan membetuk warna biru, sedangkan pada tikus yang sehat pecahan lebih besar bahkan mungkin tetap utuh hingga tertahan oleh filter ginjal.

Pengujian pada 14 dari 28 tikus yang disuntikan kutu terjangkit tumor, dan sisanya 14 lagi kutu sehat di sutikkan pada tikus yang kondisinya sama prima. Saat pengujian selama empat minggu awalnya para tikus tidak menujukkan gejala sakit atau efek samping sama sekali, dan hasilnya tikus yang disuntikkan kutu yang terjangkit tumor itu menunjukkan hasil urine yang berwarna biru terang.

Setelah mendapatkan temuan ini mereka kemudian juga fokus mengembangkan alat yang mengubah warna urine tikus ini. Dan hasil dari pengujian tes kanker non-invasif yang cepat ini telah diterbitkan di Nature Nanotechnology.









Copyright © 2016 - 2019 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS

Sumur: sciencedaily | Sotoshop : iskrim 



Diubah oleh iskrim 11-09-2019 04:22
anakjahanam721
swiitdebby
swiitdebby dan anakjahanam721 memberi reputasi
2
917
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan