- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bukalapak Dikabarkan PHK Karyawan, Saham EMTK Amblas


TS
4nt1.sup3r
Bukalapak Dikabarkan PHK Karyawan, Saham EMTK Amblas

Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham perusahaan media milik keluarga Sariatmadja, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) terperosok cukup dalam seiring kabar salah satu cucu usahanya dikabarkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga ratusa karyawan.
Hingga penutupan harga saham EMTK anjlok hingga 15,97%ke level Rp 6.050/unit saham. Investor asing juga mencatatkan aksi jual bersih (Net Foreign Sell/NFS) hingga Rp 196,66 juta.
Bukalapak merupakan salah satu cucu perusahaan yang dimiliki EMTK melalui anak perusahaannya, PT Kreatif Media Karya (KMK). KMK merupakan pemegang saham utama Bukalapak dengan porsi kepemilikan mencapai 35,17%. Sedangkan, KMK dimiliki sepenuhnya oleh EMTK dengan porsi kepemilikan saham sebesar 99,99%.
Selain itu, Bukalapak merupakan perusahaan e-commerce yang menyandang status unicorn. Hari ini tersiar kabar di beberapa media yang menyebutkan startup ini melakukan PHK sebagai salah satu langkah efisiensi.
"Ada ratusan yang kena. Kita (yang terkena PHK) sudah beberapa kali audiensi dengan manajemen di lokasi yang berbeda," sebut sumber CNBC Indonesia yang membisikkan kabar tersebut seperti ditulis Selasa (10/9/2019).
Di lain pihak, sumber CNNIndonesia.com mengatakan beberapa divisi seperti engineer, marketing, dan costumer service menjadi 'korban' dari dugaan pemangkasan tersebut Bukalapak. Meskipun belum diketahui pasti berapa banyak karyawan yang terkena layoff.
"Marketing, engineering dan berbagai divisi," ujar sumber CNNIndonesia.com seperti dilansir Selasa (10/9).
Manajemen Bukalapak menjelaskan soal kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya. Menurut manajemen ada langkah yang dilakukan untuk menjamin visi perusahaan untuk terus tumbuh.
Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono mengatakan Bukalapak perlu menata diri setelah tumbuh besar secara cepat dalam waktu singkat.
Di lain pihak, sebelum Bukalapak, salah satu lini bisnis EMTK belum lama ini dihentikan operasionalnya. Lini bisnis yang dimaksud adalah layanan TV berbayar, Nexmedia.
"Di skala perusahaan seperti ini tentunya kami perlu untuk menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa atau bisa kami sebut sebagai a grown up company," ujarnya kepada CNBC Indonesia melalui layanan WhatsApp, Selasa (10/9/2019).
Intan Wibisono menambahkan langkah ini terutama untuk menjamin visi Bukalapak untuk terus tumbuh sebagai e-commerce berkelanjutan dalam jangka panjang.
"Keberlanjutan penting bagi kami ketika pertumbuhan GMW [Gross Merchandise Value] menjadi indikator penting bagi e-commerce. Perusahaan kami telah berkembang ke tahap selanjutnya dan telah berhasil menghasilkan peningkatan dalam monetisasi, memperkuat profitabilitas, yang berjalan dengan baik dan bahkan di atas harapan kami," jelas Intan Wibisono.
"Yang jelas kami menata diri secara terbatas dan selektif supaya kami bisa fokus untuk bisa implementasi strategi bisnis jangka panjang." (dwa/hps)
Hingga penutupan harga saham EMTK anjlok hingga 15,97%ke level Rp 6.050/unit saham. Investor asing juga mencatatkan aksi jual bersih (Net Foreign Sell/NFS) hingga Rp 196,66 juta.
Bukalapak merupakan salah satu cucu perusahaan yang dimiliki EMTK melalui anak perusahaannya, PT Kreatif Media Karya (KMK). KMK merupakan pemegang saham utama Bukalapak dengan porsi kepemilikan mencapai 35,17%. Sedangkan, KMK dimiliki sepenuhnya oleh EMTK dengan porsi kepemilikan saham sebesar 99,99%.
Selain itu, Bukalapak merupakan perusahaan e-commerce yang menyandang status unicorn. Hari ini tersiar kabar di beberapa media yang menyebutkan startup ini melakukan PHK sebagai salah satu langkah efisiensi.
"Ada ratusan yang kena. Kita (yang terkena PHK) sudah beberapa kali audiensi dengan manajemen di lokasi yang berbeda," sebut sumber CNBC Indonesia yang membisikkan kabar tersebut seperti ditulis Selasa (10/9/2019).
Di lain pihak, sumber CNNIndonesia.com mengatakan beberapa divisi seperti engineer, marketing, dan costumer service menjadi 'korban' dari dugaan pemangkasan tersebut Bukalapak. Meskipun belum diketahui pasti berapa banyak karyawan yang terkena layoff.
"Marketing, engineering dan berbagai divisi," ujar sumber CNNIndonesia.com seperti dilansir Selasa (10/9).
Manajemen Bukalapak menjelaskan soal kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya. Menurut manajemen ada langkah yang dilakukan untuk menjamin visi perusahaan untuk terus tumbuh.
Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono mengatakan Bukalapak perlu menata diri setelah tumbuh besar secara cepat dalam waktu singkat.
Di lain pihak, sebelum Bukalapak, salah satu lini bisnis EMTK belum lama ini dihentikan operasionalnya. Lini bisnis yang dimaksud adalah layanan TV berbayar, Nexmedia.
"Di skala perusahaan seperti ini tentunya kami perlu untuk menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa atau bisa kami sebut sebagai a grown up company," ujarnya kepada CNBC Indonesia melalui layanan WhatsApp, Selasa (10/9/2019).
Intan Wibisono menambahkan langkah ini terutama untuk menjamin visi Bukalapak untuk terus tumbuh sebagai e-commerce berkelanjutan dalam jangka panjang.
"Keberlanjutan penting bagi kami ketika pertumbuhan GMW [Gross Merchandise Value] menjadi indikator penting bagi e-commerce. Perusahaan kami telah berkembang ke tahap selanjutnya dan telah berhasil menghasilkan peningkatan dalam monetisasi, memperkuat profitabilitas, yang berjalan dengan baik dan bahkan di atas harapan kami," jelas Intan Wibisono.
"Yang jelas kami menata diri secara terbatas dan selektif supaya kami bisa fokus untuk bisa implementasi strategi bisnis jangka panjang." (dwa/hps)
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market...am-emtk-amblas
Amblas amblas amblas
Gila 15.97% anjloknya
Sejarah baru kah?

Diubah oleh 4nt1.sup3r 10-09-2019 16:24



smogal dan User telah dihapus memberi reputasi
2
5.5K
Kutip
108
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan