Terletak di daerah Jawa Timur. Kampung Wadon konon memiliki peraturan yang amat unik, yakni tidak boleh ditinggali kaum lelaki. Hal ini dikarenakan adanya mitos setempat yang mengatakan, bahwa nasib sial akan menimpa laki-laki yang menetap di desa wadon. Mitos ini sangat ditakuti oleh warga setempat, oleh sebab itu kampung Wadon pada akhirnya diisi oleh kaum hawa saja.



Lantas, bagaimana cara kampung Wadon meneruskan generasi Berdasarkan informasi yang TS dapat dari beberapa artikel, perempuan di kampung Wadon boleh menikah. Dengan catatan, jika ia memilih menikah, suaminya harus tetap tinggal diluar kampung. Masalahnya, dalam berumah tangga rasanya aneh jika antara suami dan istri tidak tinggal satu atap (Props to LDM lover). Yang satu atap saja sering kurang komunikasi, kemudian ribut. Bagaimana yang terpisah?

Ketika warga Wadon memiliki anak, jika sang anak adalah perempuan, maka sang anak akan ikut ibu, menetap di kampung Wadon atau bisa juga ikut ayah tinggal di luar kampung. Sedangkan, jika sang anak adalah laki-laki, maka akan ikut sang ayah, tinggal di kampung lain.



Isunya, kampung Wadon sedang diambang kepunahan. Kondisi ini terjadi karena tak jarang warga wadon meninggalkan kampungnya dan ikut kemana sang suami menetap.

Ditinggal oleh warganya, membuat kampung Wadon semakin sepi. Hanya sedikit yang menetap, itupun sebagian merupakan ibu-ibu paruh baya.



Jujur saja, TS pertama kali mendengar tentang kampung Wadon ini minggu lalu, di televisi yang diputar di Bandara Soekarno Hatta. Merasa tertarik, TS mencoba untuk mencari tahu artikel-artikel lebih lanjut mengenai kampung ini. Ada yang mengatakan bahwa kampung ini benar adanya, tak sedikit pula yang mengatakan bahwa ini hanyalah Hoax belaka.

Kepada para pembaca yang mengetahui lebih lanjut, jangan sungkan share pengetahuannya di kolom komentar ya.




Sumber : disini, disini

Sumber foto : Google