- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
4 Alasan Utama Rencana Pindahnya Ibu Kota Negara
TS
berbagi274
4 Alasan Utama Rencana Pindahnya Ibu Kota Negara
Balada Pindahnya Ibu Kota

Wacana pindahnya Ibu Kota masih menjadi perbincangan hangat satu bulan ini. Presiden Jokowi membuat gebrakan yang cukup kontroversial dengan berencana memindahkan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Tentu saja hal ini menuai banyak pro dan kontra, baik di ranah dunia nyata ataupun maya. Ramai-ramai orang berpendapat atau sekedar berkomentar tentang wacana ini. Apakah benar-benar akan dipindah? Atau hanya sekedar mencari sensasi belaka?
Terlepas dari itu semua, Presiden Jokowi memang sosok yang cukup banyak menjadi sorotan media sejak kemunculannya menjadi tokoh nasional. Mulai dari cikal bakal mobil Esemka, sampai perihal bagi-bagi sepeda, ia sering menjadi bintangnya sorotan media. Termasuk perihal pindahnya Ibu Kota, tak hanya media nasional saja, beliau juga disorot dunia.
Beberapa alasan yang mendasari wacana pindahnya Ibu Kota Indonesia tercinta ini. Dari sumber yang saya baca, setidaknya ada empat alasan yang dikemukakan Presiden Jokowi terkait hal ini:
Pertama, Jumlah penduduk di Pulau Jawa, khususnya Jakarta sudah sangat padat. Sementara itu populasi di pulau-pulau lainnya di INdonesia, termasuk Kalimantan, cukup rendah jika dibandingkan dengan pulau Jawa.
Kedua, Untuk pemerataan tingkat Pendapatan dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang selama ini didominasi oleh Pulau Jawa, terutama wilayah Jabodetabek. Dengan pindahnya Ibu Kota ke Kalimantan diharapkan terjadinya pemerataan peningkatan ekonomi dari berbagai wilayah di Indonesia, tidak hanya Pulau Jawa saja.
Ketiga, soal sumber daya air juga menjadi alasan utama rencana pindahnya Ibu Kota ini. Pulau Jawa secara umum termasuk daerah yang mengalami kurangnya ketersediaan air bersih. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya limbah baik rumah tangga ataupun industri. Nah, Kalimantan merupakan lahan yang cukup baik sebagai Pusat Negara dalam hal ketersediaan air bersih.
Keempat, Ketersediaan lahan kosong di Pulau Jawa untuk pelayanan publik sudah mulai berkurang. Sebuah penelitian menyatakan bahwa 10 tahun ke depan konversi lahan di Pulau Jawa akan mencapai angka 43 %, sedangkan di Kalimantan masih 10 % saja. Hal ini sangat memungkinkan untuk meningkatkan Pemerataan Pembangunan tingkat Nasional.
Selain dari empat alasan tadi, menurut informasi yang saya baca juga, Jakarta sudah cukup mengkhawatirkan sebagai Ibu Kota. Sudah terlalu banyak masalah terjadi, mulai dari masalah demografis, sosial, hingga ekonomi. Jumlah penduduk di Jakarta sangat padat, daya beli masyarakat rendah karena harga-harga yang ditawarkan cukup mahal. Ditambah seringnya terjadi bencana banjir yang hingga sekarang belum ada solusi jitu, meski sudah berganti gubernur berkali-kali.

Semoga saja, jika memang benar-benar terwujud Ibu Kota Negara kita pindah ke Kalimantan, permasalahan khas yang terjadi di kota-kota besar tidak terjadi di Ibu Kota baru kelak. Karena jika pemerintah juga tidak menyiapkan solusi terhadap masalah-masalah tadi, itu berarti tak hanya ibu kotanya yang pindah, melainkan masalah-masalahnya juga ikut dibawa serta. Akhirnya bukan pemerataan ekonomi atau pembangunan, tapi jadi pemerataan masalah tingkat nasional.
Ah itu mah hanya celoteh receh dari seorang anak kampung yang pernah punya mimpi tinggal di Ibu Kota Jakarta. Saat mimpi itu belum terwujud hingga sekarang, eh Ibu Kotanya mau dipindah ke Kalimantan. Kan tambah jauh jadinya...
Thanks For Reading, Gaes.
Opini Pribadi
Sumber bacaan: nasional.kompas.com

Wacana pindahnya Ibu Kota masih menjadi perbincangan hangat satu bulan ini. Presiden Jokowi membuat gebrakan yang cukup kontroversial dengan berencana memindahkan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Tentu saja hal ini menuai banyak pro dan kontra, baik di ranah dunia nyata ataupun maya. Ramai-ramai orang berpendapat atau sekedar berkomentar tentang wacana ini. Apakah benar-benar akan dipindah? Atau hanya sekedar mencari sensasi belaka?
Terlepas dari itu semua, Presiden Jokowi memang sosok yang cukup banyak menjadi sorotan media sejak kemunculannya menjadi tokoh nasional. Mulai dari cikal bakal mobil Esemka, sampai perihal bagi-bagi sepeda, ia sering menjadi bintangnya sorotan media. Termasuk perihal pindahnya Ibu Kota, tak hanya media nasional saja, beliau juga disorot dunia.
Beberapa alasan yang mendasari wacana pindahnya Ibu Kota Indonesia tercinta ini. Dari sumber yang saya baca, setidaknya ada empat alasan yang dikemukakan Presiden Jokowi terkait hal ini:
Pertama, Jumlah penduduk di Pulau Jawa, khususnya Jakarta sudah sangat padat. Sementara itu populasi di pulau-pulau lainnya di INdonesia, termasuk Kalimantan, cukup rendah jika dibandingkan dengan pulau Jawa.
Kedua, Untuk pemerataan tingkat Pendapatan dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang selama ini didominasi oleh Pulau Jawa, terutama wilayah Jabodetabek. Dengan pindahnya Ibu Kota ke Kalimantan diharapkan terjadinya pemerataan peningkatan ekonomi dari berbagai wilayah di Indonesia, tidak hanya Pulau Jawa saja.
Ketiga, soal sumber daya air juga menjadi alasan utama rencana pindahnya Ibu Kota ini. Pulau Jawa secara umum termasuk daerah yang mengalami kurangnya ketersediaan air bersih. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya limbah baik rumah tangga ataupun industri. Nah, Kalimantan merupakan lahan yang cukup baik sebagai Pusat Negara dalam hal ketersediaan air bersih.
Keempat, Ketersediaan lahan kosong di Pulau Jawa untuk pelayanan publik sudah mulai berkurang. Sebuah penelitian menyatakan bahwa 10 tahun ke depan konversi lahan di Pulau Jawa akan mencapai angka 43 %, sedangkan di Kalimantan masih 10 % saja. Hal ini sangat memungkinkan untuk meningkatkan Pemerataan Pembangunan tingkat Nasional.
Selain dari empat alasan tadi, menurut informasi yang saya baca juga, Jakarta sudah cukup mengkhawatirkan sebagai Ibu Kota. Sudah terlalu banyak masalah terjadi, mulai dari masalah demografis, sosial, hingga ekonomi. Jumlah penduduk di Jakarta sangat padat, daya beli masyarakat rendah karena harga-harga yang ditawarkan cukup mahal. Ditambah seringnya terjadi bencana banjir yang hingga sekarang belum ada solusi jitu, meski sudah berganti gubernur berkali-kali.

Indahnya Jakarta saat malam hari. Sumber foto pixabay.com
Semoga saja, jika memang benar-benar terwujud Ibu Kota Negara kita pindah ke Kalimantan, permasalahan khas yang terjadi di kota-kota besar tidak terjadi di Ibu Kota baru kelak. Karena jika pemerintah juga tidak menyiapkan solusi terhadap masalah-masalah tadi, itu berarti tak hanya ibu kotanya yang pindah, melainkan masalah-masalahnya juga ikut dibawa serta. Akhirnya bukan pemerataan ekonomi atau pembangunan, tapi jadi pemerataan masalah tingkat nasional.

Ah itu mah hanya celoteh receh dari seorang anak kampung yang pernah punya mimpi tinggal di Ibu Kota Jakarta. Saat mimpi itu belum terwujud hingga sekarang, eh Ibu Kotanya mau dipindah ke Kalimantan. Kan tambah jauh jadinya...

Thanks For Reading, Gaes.
Opini Pribadi
Sumber bacaan: nasional.kompas.com
indahmami dan 6 lainnya memberi reputasi
7
460
12
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan