Kaskus

Entertainment

SubtilizerAvatar border
TS
Subtilizer
Pengguna kacamata pun tak lepas dari rasisme
Pengguna kacamata pun tak lepas dari rasisme


Di dunia ini tidak ada yang sempurna. Ada yang tidak sempurna dari lahir dan ada juga yang mengalami kerusakan seiring pertumbuhan. Seperti itu jugalah mata manusia.

Ada beberapa penyakit yang menyerang mata namun yang paling umum adalah kerabunan. Hal ini sudah sangat biasa dan penanganannya juga sudah umum dilihat yakni penggunaan kacamata.

Mungkin ada beberapa yang menjadikan kacamata sebagai gaya atau model namun mari kita bahas pengguna kaca mata secara umum seperti saya.

Saya sudah memakai kacamata sejak SD dan ini sangatlah tidak menyenangkan. Saat SD dulu saya sendirilah yang menggunakan kacamata di kelas saya dan sikap sikap bully mulai bermunculan. Awalnya ringan seperti mereka meminta saya menebak berapa jari yang mereka rentangkan tanpa kacamata namun kemudian semakin berat. Pernah suatu kali seseorang yang sampai sekarang saya tak tahu siapa menyembunyikan kaca mata saya untuk main main dan kacamata itu tak pernah kembali.

Ejekan ejekan seperti ‘buta’ atau ‘mata empat’ menjadi makanan sehari hari. Terkadang ada yang berani menggunakannya sebagai candaan langsung di depan saya namun yang paling sering adalah bisik bisik dari belakang.

Hari hari di sekolah menjadi berat karna mereka tidak mau menerima perbedaan meski hanya sedikit (namanya juga anak anak). Guru guru juga tak mengetahui apapun karna (maaf saja) kebanyakan guru hanya makan gaji buta saja.

Saya tak pernah meminta untuk memiliki mata rabun seperti ini jadi tolong jangan siksa saya lebih jauh lagi, jika mau mari kita bertukar mata dan rasakanlah seperti apa rasanya menjadi saya. Kira kira itulah hal yang ingin saya katakan dulu namun itu semua sudah jadi sejarah. Sekarang lensa kontak sudah ditemukan dan wajah manusia tak perlu lagi menahan beban berat yang disebut dengan kacamata.

Terkadang kecacatan memang alasan yang paling baik untuk bersikap rasisme. Tak peduli cacat fisik maupun mental, selama itu berbeda sedikit saja dari manusia normal maka rasisme dapat dengan mudah terjadi.

Katakanlah kesan orang orang pada pengguna kacamata. Kebanyakan dicap sebagai kutu buku atau malah otaku. Di dunia kerja pun banyak yang mensyaratkan mata normal yang semakin memperberat hidup para pengguna kacamata.

Tak ada manusia yang ingin memiliki kecacatan, saya yakin semua orang mengerti akan hal itu. Karna itulah, tolong, jangan bersikap rasis. Bayangkan dirimu menjadi penderita dan cobalah mengerti rasa sakitnya. Jika semua orang bisa mengerti satu sama lain maka rasisme pasti akan hilang dari dunia ini.

Itulah yang saya harapkan.
ih.sulAvatar border
ziontAvatar border
comrade.friasAvatar border
comrade.frias dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan